Tampilkan postingan dengan label mukjizat nabi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mukjizat nabi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Desember 2022

Posisi Tidur Terbaik Menurut Rasulullah dan Medis

Posisi Tidur Terbaik Menurut Rasulullah


kebutuhan yang tidak bisa dilewatkan manusia adalah Istirahat dan istirahat paling baik adalah Tidur, karena pada saat tersebut adalah waktu istirahat dari segala aktivitas. Bahkan, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengajarkan banyak hal mengenai tidur. berikut penjelasan Posisi Tidur Terbaik Menurut Rasulullah dan Medis

Tidur adalah merupakan kebutuhan yang tidak bisa dilewatkan manusia, karena pada saat tersebut adalah waktu istirahat dari segala aktivitas. Bahkan, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mengajarkan banyak hal mengenai tidur.

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menganjurkan beberapa sunah sebelum atau saat tidur. Selain berwudhu, membaca doa, Rasulullah juga selalu berbaring menghadap samping kanan.

Dikutip dari 'Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah' karya Dr Nadiah Thayyarah, kerap kali seseorang berbaring atau merebahkan diri di atas kasur bisa dengan posisi telungkup atau telentang, menghadap ke kiri atau menyamping ke kanan. 

Menurut dr Zhaflr al Aththar, ketika seseorang tidur telungkup, beberapa saat kemudian ia akan merasa sesak napas, karena dadanya sulit berkontraksi saat bernapas. Posisi telungkup juga dapat menyebabkan pembengkokan tulang belakang leher. Selain itu, posisi ini juga dapat meletihkan jantung dan otak.

Selain itu, seorang peneliti dari Australia menemukan adanya peningkatan persentase kematian mendadak pada anak-anak yang terbiasa tidur telungkup. Bahkan jumlahnya mencapai tiga kali lipat dibanding anak-anak yang biasa tidur miring ke kiri atau ke kanan.

Riwayat Hadits tentang posisi tidur Rasulullah

Kemudian Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam melihat seorang laki-laki tidur telungkup, maka beliau bersabda: "Tidur semacam ini dibenci Allah dan Rasul-Nya." (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Lebih lanjut, adapun tidur dengan posisi telentang, menurut dr Al Atthar, dapat memaksa seseorang bernapas dengan mulutnya. Sebab ketika telentang, mulut terbuka lebar akibat pelemasan pada rahang bagian bawah. Padahal organ yang disediakan untuk bernapas adalah hidung dengan bulu-bulu dan cairannya yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk.

Demikianlah, bernapas dengan mulut dapat menyebabkan pelakunya mudah terserang selesma dan influenza, sebagaimana juga dapat mengeringkan gusi sehingga menyebabkan infeksi gusi. Selain itu, bernapas dengan mulut juga dapat menimbulkan pembengkakan gusi.

Kemudian pada posisi telentang, langit-langit mulut dan anak lidah (tekak) menghalangi lubang-lubang nasofaring dan aliran pernapasan sehingga menimbulkan dengkur. Seseorang yang tidur seperti ini akan bangun dalam keadaan mulut dan lidah yang tertutup lapisan putih, dan bau mulut yang tak sedap.

Posisi ini tidak cocok untuk tulang punggung, karena dapat menyebabkan pembengkokan pada leher dan lumbar (tulang bawah punggung).

Tidur dengan menghadap ke kiri juga tidak baik, karena jantung saat itu berada di bawah tekanan paru-paru bagian kanan yang lebih besar dari paru-paru bagian kiri. Hal ini akan memengaruhi fungsi dan kinerja jantung, terutama bagi para lanjut usia. Selain itu, pada posisi ini, lambung yang terisi penuh juga akan menekan jantung dan hati.

Oleh karena itu, dianjurkan tidur menyamping ke kanan, adalah posisi yang paling benar karena paru-paru sebelah kiri lebih kecil dari yang kanan sehingga beban jantung lebih ringan.

Hati tetap kukuh pada tempatnya dan tidak bergelayut, sedangkan lambung tetap stabil di posisinya. Dan posisi ini lebih cepat dalam mengosongkan makanan di lambung setelah dicerna.

Kemudian tidur menyamping ke kanan adalah posisi tidur yang paling tepat dan dapat menghindarkan pelakunya dari ancaman berbagai penyakit.

Wallahu a'lam bishawab.

Kesunahan Sebelum Tidur

Rasul Shallallahu alaihi wassallam menganjurkan beberapa sunah sebelum setelah atau saat tidur. Selain berwudhu, membaca doa, Rasulullah juga selalu berbaring menghadap samping kanan.

Kenapa Tidur selain miring ke kanan tidak dianjurkan?

Dikutip dari 'Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah' karya Dr Nadiah Thayyarah, kerap kali seseorang berbaring atau merebahkan diri di atas kasur bisa dengan posisi telungkup atau telentang, menghadap ke kiri atau menyamping ke kanan. 

Menurut dr Zhaflr al Aththar, ketika seseorang tidur telungkup, beberapa saat kemudian ia akan merasa sesak napas, karena dadanya sulit berkontraksi saat bernapas. Posisi telungkup juga dapat menyebabkan pembengkokan tulang belakang leher. Selain itu, posisi ini juga dapat meletihkan jantung dan otak.

Seorang peneliti dari Australia menemukan adanya peningkatan persentase kematian mendadak pada anak-anak yang terbiasa tidur telungkup. Bahkan jumlahnya mencapai tiga kali lipat dibanding anak-anak yang biasa tidur miring ke kiri atau ke kanan.

Sahabat Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam melihat seorang laki-laki tidur telungkup, maka beliau bersabda: "Tidur semacam ini dibenci Allah dan Rasul-Nya." (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Lebih lanjut, adapun tidur dengan posisi telentang, menurut dr Al Atthar, dapat memaksa seseorang bernapas dengan mulutnya. Sebab ketika telentang, mulut terbuka lebar akibat pelemasan pada rahang bagian bawah. Padahal organ yang disediakan untuk bernapas adalah hidung dengan bulu-bulu dan cairannya yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk.

Demikianlah, bernapas dengan mulut dapat menyebabkan pelakunya mudah terserang selesma dan influenza, sebagaimana juga dapat mengeringkan gusi sehingga menyebabkan infeksi gusi. Selain itu, bernapas dengan mulut juga dapat menimbulkan pembengkakan gusi.

Kemudian pada posisi telentang, langit-langit mulut dan anak lidah (tekak) menghalangi lubang-lubang nasofaring dan aliran pernapasan sehingga menimbulkan dengkur. Seseorang yang tidur seperti ini akan bangun dalam keadaan mulut dan lidah yang tertutup lapisan putih, dan bau mulut yang tak sedap.

Posisi ini tidak cocok untuk tulang punggung, karena dapat menyebabkan pembengkokan pada leher dan lumbar (tulang bawah punggung).

Tidur dengan menghadap ke kiri juga tidak baik, karena jantung saat itu berada di bawah tekanan paru-paru bagian kanan yang lebih besar dari paru-paru bagian kiri. Hal ini akan memengaruhi fungsi dan kinerja jantung, terutama bagi para lanjut usia. Selain itu, pada posisi ini, lambung yang terisi penuh juga akan menekan jantung dan hati.

Oleh karena itu, dianjurkan tidur menyamping ke kanan, adalah posisi yang paling benar karena paru-paru sebelah kiri lebih kecil dari yang kanan sehingga beban jantung lebih ringan.

Hati tetap kukuh pada tempatnya dan tidak bergelayut, sedangkan lambung tetap stabil di posisinya. Dan posisi ini lebih cepat dalam mengosongkan makanan di lambung setelah dicerna.

Kemudian tidur menyamping ke kanan adalah posisi tidur yang paling tepat dan dapat menghindarkan pelakunya dari ancaman berbagai penyakit.

Wallahu a'lam bishawab.

Selasa, 20 Desember 2022

Wudlu membuatnya Masuk Islam

SETELAH MENELITI WUDLU IAPUN MASUK ISLAM

Seorang Psikiater dan Ahli Neurologi berkebangsaan Austria Leopold Werner von Ehrenfels Perjalanannya menuju Islam ditempuhnya dengan meneliti tentang wudhu sebelum masuk islam dan mengerjakan sholat. Dari hasil Wudlu yang ia teliti membuatnya Masuk Islam , ia menemukan fakta terkait dengan pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh manusia.

Titik syaraf yang paling sensitif dan peka itu berada di dahi, tangan, dan kaki, di mana pusat syaraf ini sangat sensitif bila terkena air. Apabila seseorang senantiasa membasuh dengan air pada pusat-pusat syaraf tersebut, maka ini bisa memelihara kesehatan dan keselarasan pusat syarafnya. Bahkan, Leopold merekomendasikan agar wudlu bukan hanya milik dan kebiasaan umat Islam, tetapi untuk umat manusia secara keseluruhan. 

Kemudian ia memutuskan memeluk Islam yang sebelumnya beragama Kristen pada bulan Ramadhan tahun 1927. Ia pun mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf von Ehrenfels. 

Dalam Surah Al-Maidah Ayat 6 disebutkan bagian tubuh yang terkena air wudlu.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmatNya bagimu, supaya kamu bersyukur".Qur'an 5 : 6.

Menurutnya pusat-pusat syaraf tersebut sangatlah peka terhadap rangsangan dari air segar. Dari sinilah ia menemukan sebuah hikmah atau manfaat dari air wudlu.

hasil penelitianya menunjukkan, kesehatan sistem syaraf dapat dijaga dengan cara melakukan wudhu. Karena dengan membasuh pusat syaraf tersebut dengan air segar, maka sistem syaraf lainnya akan terjaga kesehatannya dengan baik.

dan dalam hukum fiqih, wudlu adalah sarana untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Jika kita mengamati, bagian-bagian tubuh yang dibasuh ketika wudhu adalah bagian-bagian yang sering sekali bersentuhan dengan kotoran seperti kaki, tangan, dan bahkan mulut.

Selasa, 22 November 2022

I'jazul qur'an matahari dan bulan

I'jazul qur'an matahari dan bulan

Tidak ada seorangpun yang menyangkal kemukjizatan yang ada pada Ayat ayat Alqur'an namun tidak semua dapat memahami setiap makna dari ayat alquran yang memiliki Mukjizat tersebut, Mari kita selami salah satu Mukjizat yang ada pada ayat alquran yang berhubungan dengan Matahari dan Bulan


الإعجاز القرآني في أشعة الشمس والقمر قال تعالى: {هو الذي جعل الشمس ضياء والقمر نورا)، [يونس:5] وقال أيضا: {وجعل القمر فيهن نورا وجعل الشمس سراجا). [نوح:16] فرقت الآيات الكريمة بين أشعة الشمس وأشعة القمر، فسمت أشعة الشمس ضياء، وسمت أشعة القمر نورا. وفي ذلك إشارة إلى حقيقة علمية لم تعرف إلا في العصر الحديث، وهي أن الشمس مصدر ذاتي الإضاءة فهي تضيء بنفسها، أما القمر فإنه مصدر غير ذاتي الإضاءة لأنه لا يضيء بنفسه بل يعكس الضوء الذي يصل إليه. وفي تشبيه الشمس بالشراج تأكيد لهذا المعنى لأن السراج ذاتي الإضاءة كالشمس. وفيه أيضا إشارة إلى صفة الحرارة التي تتميز فيها الشمس عن القمر. (انظر: إسلام ويب. فتوى رقم

12479 وتفسير الشعراوي).

Keajaiban Al-Qur'an dalam sinar matahari dan bulan,
Allah SWT. Berfirman : {Dialah yang membuat matahari bersinar dan bulan bercahaya} [Yunus:5] Dia juga berfirman: {Dan Dia menjadikan bulan di dalamnya menjadi terang dan menjadikan matahari sebagai pelita. [Nuh: 16] Ayat-ayat yang mulia membedakan antara sinar matahari dan sinar bulan, sehingga sinar matahari disebut kecerahan, dan sinar bulan disebut cahaya. Ini mengacu pada fakta ilmiah yang hanya diketahui di era modern, yaitu bahwa matahari adalah sumber yang dapat menerangi sendiri, karena ia menyala dengan sendirinya, sedangkan bulan adalah sumber yang tidak dapat menerangi dengan sendirinya melainkan memantulkan cahaya yang mencapainya. Saat membandingkan matahari dengan lampu, maka akan kita temuka kesamaan makna ini, karena lampu itu bercahaya sendiri, seperti matahari. didalam Alqur'an juga menegaskan tentang perbedaan karakteristik panas matahari dan bulan. 

(Lihat: Islam.web.  dan Tafsir As (Sya'rawi)


Minggu, 28 Agustus 2022

Mukjizat Nabi - Buah Kurma berbuah Kurma

Mukjizat Nabi Muhammad - Buah Kurma berbuah Kurma


التمرة ثمرة

روينا من طريق البيهقي عن النعمان بن مقرن ، قال : قدمنا على رسول الله صلى الله عليه وسلم أربعمائة رجل من مزينة ، فلما أردنا أن ننصرف ، قال : ((  يا عمر ! زود القوم  )) فقال : ما عندي إلا شيء من تمر ، ما أظنه يقع من القوم موقعا . قال : ((  انطلق فزودهم  )) قال : فانطلق بهم عمر فأدخلهم منزله ، ثم أصعدهم إلى علية . فلما دخلنا إذا فيها من التمر مثل الجمل الأورق ،فأخذ القوم منه حاجتهم . قال النعمان : فكنت في آخر من خرج ، فنظرت فما أفقد موضع تمرة من مكانها


Berdasarkan dari hadits diatas Diceritakan bahwa suatu ketika baginda nabi besar muhammad SAW. kedatangan tamu sebanyak 400 orang dari Muzainah.. taktala mereka hendak pamit Baginda nabi besar Muhammad SAW. memerintah Sayyidina Umar untuk memberi mereka bekal perjalanan. sayyidina umar pun mengatakan saya tidak memeliki sesuatupun untuk kami berikan kepada mereka kecuali beberapa butir buah kurma, dan saya tidak yakin cukup untuk mereka, rasulullah pun berkata..ya sudah temui mereka kasih mereka bekal yang cukup.. Sayyidina umarpun menemui jamaah 400 orang tersebut, kemudian beliau mengajak kerumahnya dan mengajak jamaah untuk naik ketempat yang dikehendaki,

Ternyata buah kurma yang ada dirumah Sayyidina Umar seperti layaknya pohon kurma yang berbuah lebat, 

gambar kurma Rutob depan Rumah


maka semua jamaahpun bisa mengambil semaunya dan secukupnya.. Nukman pun berkata saya adalah orang yang terakhir keluar dari rumah sayyidina Umar, saya lihat kurma milik sayyidina umar tidak beralih dari tempatnya 

اللهم صل وسلم وبارك عليه وعلى اله واصحابه

Jumat, 03 Juni 2022

Mukjizat Nabi Muhammad - Menyambung Tangan Putus

Mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam 


Diantaranya adalah menyambung tangan badui yang terpotong 

sahabat Anas bin Malik Radhiallahu Anhu mengisahkan ,

Suatu ketika Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam Tengah menjenguk putrinya fathimah radhiyallahu anha 

kemudian Siti Fatimah melaporkan kondisinya yang kelaparan sambil mengatakan " sudah 3 hari belum mencicipi makanan "

Nabi pun membuka perutnya yang diganjal dengan batu Nabi pun berkata "Jika engkau tidak hari maka ayahmu sudah 4 hari belum makan"

Nabi Muhammad pun memikirkan cucu-cucunya yaitu Hasan dan Husein 

beliau pun langsung keluar berjalan menyusuri kota Madinah tiba-tiba nabi melihat seorang badui yang sedang menimba air, Baduy tersebut saat itu tidak mengenal nabi.

Nabi pun menyapanya "Wahai Baduy kenapa engkau tidak mencari kuli saja untuk mengerjakan pekerjaan mu itu? 

Baduy itu pun menyerahkan timba kepada Baginda Nabi Besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian nabi menimbakan badui itu , dan setiap timba ia Nabi dengan upah tiga butir kurma 

kemudian nabi pun memakannya pada saat ke-9 timbaan tiba tiba tali timba itu putus Nabi tertegun sejenak dan tiba-tiba baduy itu datang dan marah serta memukul wajah Nabi sambil menyerahkan 24 biji kurma Nabi pun menerimanya 

selanjutnya dengan tangannya yang mulya diambilnya timba dan diberikan kepada Baduy itu sambil meninggalkannya 

Baduy itu melihat hal yang aneh. Timba tadi yang jatuh ke dalam sumur tiba-tiba naik sendirinya ke tangan Nabi besar Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Baduy itu berpikir sejenak lalu menyadari mungkin. orang tersebut adalah nabi yang benar yang diceritakan orang orang

menyesali perbuatannya baduy itu pun mengambil pedang dan memotong tangan kanannya sendiri sehingga ia tidak sadarkan diri 

dalam kondisi tidak sadar datanglah rombongan atau kafilah menemukan badui tersebut kemudian rombongan itu pun menyiram badui itu dengan air sehingga badui itu pun tersadar kemudian rombongan itupun menanyai Baduy

lalu badui itu pun bercerita 

"aku tidak sadarkan diri karena aku memotong tanganku sendiri itu kulakukan karena aku takut siksaan Allah akan datang , setelah aku menampar muka orang yang aku kira dia adalah Muhammad SAW.

tidak lama kemudian setelah sadar baduy  itu mengambil potongan tangannya dengan tangan kirinya lalu membawanya ke masjid sambil mengatakan :

"Hai Sahabat Muhammad Di manakah Muhammad ? " di saat itu ada Abu Bakar , Umar , Usman  dan sahabat yang lain sedang duduk-duduk 

Beliau beliau pun menanyakan kepada badui. Mengapa engkau mencari Nabi Muhammad ?

Baduy itu pun menjawab "karena suatu keperluan "

kemudian sahabat Salman pun mengantarkanya ke rumah Siti Fatimah 

saat itu Nabi Muhammad sedang bermain dengan cucu cucu beliau yaitu Hasan dan Husein nabi pun saat itu sedang menyuapi kurma 

Nabi bertanya kepada Siti Fatimah "Lihatlah Siapa di pintu itu? "

betapa kagetnya Siti Fatimah melihat Baduy dengan tangan kiri memegang tangan kanannya yang terputus serta berlumuran darah 

dengan cepat Siti Fatimah memberitahu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam 

setelah Nabi melihatnya 

maka baduy itu pun mengatakan "mohon maaf aku tidak mengenalmu sebelumnya" sebenarnya tidak pantas tangan ini menamparmu kamu 

Nabi pun menjawab 

"silakan engkau masuk Islam engkau akan selamat "

Baduy pun berkata "Hai Muhammad jika engkau benar-benar nabi maka sambungkan kembali tanganku "

Nabi pun mengambil tangan badui tersebut dan disambunglah tangan tersebut dengan cara diusap dan dengan membaca asma Allah . sehingga tangan itupun tersambung kembali...

Allahumma Sholli Alaa Sayyidina Muhammad Waala Alii Sayyidina Muhammad


Wallahu A'lam Bishawab