Posisi Tidur Terbaik Menurut Rasulullah
kebutuhan yang tidak bisa dilewatkan manusia adalah Istirahat dan istirahat paling baik adalah Tidur, karena pada saat tersebut adalah waktu istirahat dari segala aktivitas. Bahkan, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengajarkan banyak hal mengenai tidur. berikut penjelasan Posisi Tidur Terbaik Menurut Rasulullah dan Medis
Tidur adalah merupakan kebutuhan yang tidak bisa dilewatkan manusia, karena pada saat tersebut adalah waktu istirahat dari segala aktivitas. Bahkan, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mengajarkan banyak hal mengenai tidur.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menganjurkan beberapa sunah sebelum atau saat tidur. Selain berwudhu, membaca doa, Rasulullah juga selalu berbaring menghadap samping kanan.
Dikutip dari 'Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah' karya Dr Nadiah Thayyarah, kerap kali seseorang berbaring atau merebahkan diri di atas kasur bisa dengan posisi telungkup atau telentang, menghadap ke kiri atau menyamping ke kanan.
Menurut dr Zhaflr al Aththar, ketika seseorang tidur telungkup, beberapa saat kemudian ia akan merasa sesak napas, karena dadanya sulit berkontraksi saat bernapas. Posisi telungkup juga dapat menyebabkan pembengkokan tulang belakang leher. Selain itu, posisi ini juga dapat meletihkan jantung dan otak.
Selain itu, seorang peneliti dari Australia menemukan adanya peningkatan persentase kematian mendadak pada anak-anak yang terbiasa tidur telungkup. Bahkan jumlahnya mencapai tiga kali lipat dibanding anak-anak yang biasa tidur miring ke kiri atau ke kanan.
Riwayat Hadits tentang posisi tidur Rasulullah
Kemudian Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam melihat seorang laki-laki tidur telungkup, maka beliau bersabda: "Tidur semacam ini dibenci Allah dan Rasul-Nya." (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Lebih lanjut, adapun tidur dengan posisi telentang, menurut dr Al Atthar, dapat memaksa seseorang bernapas dengan mulutnya. Sebab ketika telentang, mulut terbuka lebar akibat pelemasan pada rahang bagian bawah. Padahal organ yang disediakan untuk bernapas adalah hidung dengan bulu-bulu dan cairannya yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk.
Demikianlah, bernapas dengan mulut dapat menyebabkan pelakunya mudah terserang selesma dan influenza, sebagaimana juga dapat mengeringkan gusi sehingga menyebabkan infeksi gusi. Selain itu, bernapas dengan mulut juga dapat menimbulkan pembengkakan gusi.
Kemudian pada posisi telentang, langit-langit mulut dan anak lidah (tekak) menghalangi lubang-lubang nasofaring dan aliran pernapasan sehingga menimbulkan dengkur. Seseorang yang tidur seperti ini akan bangun dalam keadaan mulut dan lidah yang tertutup lapisan putih, dan bau mulut yang tak sedap.
Posisi ini tidak cocok untuk tulang punggung, karena dapat menyebabkan pembengkokan pada leher dan lumbar (tulang bawah punggung).
Tidur dengan menghadap ke kiri juga tidak baik, karena jantung saat itu berada di bawah tekanan paru-paru bagian kanan yang lebih besar dari paru-paru bagian kiri. Hal ini akan memengaruhi fungsi dan kinerja jantung, terutama bagi para lanjut usia. Selain itu, pada posisi ini, lambung yang terisi penuh juga akan menekan jantung dan hati.
Oleh karena itu, dianjurkan tidur menyamping ke kanan, adalah posisi yang paling benar karena paru-paru sebelah kiri lebih kecil dari yang kanan sehingga beban jantung lebih ringan.
Hati tetap kukuh pada tempatnya dan tidak bergelayut, sedangkan lambung tetap stabil di posisinya. Dan posisi ini lebih cepat dalam mengosongkan makanan di lambung setelah dicerna.
Kemudian tidur menyamping ke kanan adalah posisi tidur yang paling tepat dan dapat menghindarkan pelakunya dari ancaman berbagai penyakit.
Wallahu a'lam bishawab.
Kesunahan Sebelum Tidur
Rasul Shallallahu alaihi wassallam menganjurkan beberapa sunah sebelum setelah atau saat tidur. Selain berwudhu, membaca doa, Rasulullah juga selalu berbaring menghadap samping kanan.
Kenapa Tidur selain miring ke kanan tidak dianjurkan?
Dikutip dari 'Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah' karya Dr Nadiah Thayyarah, kerap kali seseorang berbaring atau merebahkan diri di atas kasur bisa dengan posisi telungkup atau telentang, menghadap ke kiri atau menyamping ke kanan.
Menurut dr Zhaflr al Aththar, ketika seseorang tidur telungkup, beberapa saat kemudian ia akan merasa sesak napas, karena dadanya sulit berkontraksi saat bernapas. Posisi telungkup juga dapat menyebabkan pembengkokan tulang belakang leher. Selain itu, posisi ini juga dapat meletihkan jantung dan otak.
Seorang peneliti dari Australia menemukan adanya peningkatan persentase kematian mendadak pada anak-anak yang terbiasa tidur telungkup. Bahkan jumlahnya mencapai tiga kali lipat dibanding anak-anak yang biasa tidur miring ke kiri atau ke kanan.
Sahabat Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam melihat seorang laki-laki tidur telungkup, maka beliau bersabda: "Tidur semacam ini dibenci Allah dan Rasul-Nya." (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Lebih lanjut, adapun tidur dengan posisi telentang, menurut dr Al Atthar, dapat memaksa seseorang bernapas dengan mulutnya. Sebab ketika telentang, mulut terbuka lebar akibat pelemasan pada rahang bagian bawah. Padahal organ yang disediakan untuk bernapas adalah hidung dengan bulu-bulu dan cairannya yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk.
Demikianlah, bernapas dengan mulut dapat menyebabkan pelakunya mudah terserang selesma dan influenza, sebagaimana juga dapat mengeringkan gusi sehingga menyebabkan infeksi gusi. Selain itu, bernapas dengan mulut juga dapat menimbulkan pembengkakan gusi.
Kemudian pada posisi telentang, langit-langit mulut dan anak lidah (tekak) menghalangi lubang-lubang nasofaring dan aliran pernapasan sehingga menimbulkan dengkur. Seseorang yang tidur seperti ini akan bangun dalam keadaan mulut dan lidah yang tertutup lapisan putih, dan bau mulut yang tak sedap.
Posisi ini tidak cocok untuk tulang punggung, karena dapat menyebabkan pembengkokan pada leher dan lumbar (tulang bawah punggung).
Tidur dengan menghadap ke kiri juga tidak baik, karena jantung saat itu berada di bawah tekanan paru-paru bagian kanan yang lebih besar dari paru-paru bagian kiri. Hal ini akan memengaruhi fungsi dan kinerja jantung, terutama bagi para lanjut usia. Selain itu, pada posisi ini, lambung yang terisi penuh juga akan menekan jantung dan hati.
Oleh karena itu, dianjurkan tidur menyamping ke kanan, adalah posisi yang paling benar karena paru-paru sebelah kiri lebih kecil dari yang kanan sehingga beban jantung lebih ringan.
Hati tetap kukuh pada tempatnya dan tidak bergelayut, sedangkan lambung tetap stabil di posisinya. Dan posisi ini lebih cepat dalam mengosongkan makanan di lambung setelah dicerna.
Kemudian tidur menyamping ke kanan adalah posisi tidur yang paling tepat dan dapat menghindarkan pelakunya dari ancaman berbagai penyakit.
Wallahu a'lam bishawab.