Tampilkan postingan dengan label Aqidah Ahlussunnah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aqidah Ahlussunnah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 04 Juni 2022

Tiga Perntanyaan yang membingungkan

 3 PERTANYAAN YANG MEMBINGUNGKAN



3 pertanyaan yang membingungkan Orang alim. 

Seorang anak setelah kembali kepada keluarganya meminta Orang alim. meminta didatangkan seorang guru agama agar dapat menjawab tiga pertanyaan yang dimilikinya 

akhirnya keluarga menemukan seorang guru 

Dan terjadilah pembicaraan sebagai berikut. 

anak laki-laki : Siapakah Anda dan Dapatkah Anda menjawab 3 pertanyaan saya? guru Aku seorang hamba Allah dan aku akan menjawab. 

pertanyaanmu dengan isinya 

anak laki-laki : Apakah engkau seperti Kebanyakan orang alim yang tidak mampu menjawab pertanyaanku guru akan kerahkan kemampuanku dan dengan pertolongan Allah akan kujawab? 

anak laki-laki : aku memiliki 3 pertanyaan

1 : Apakah Allah itu ada jika ada seperti apa bentuknya ? 

2 : Apakah qada' dan qadar ? 

3 : jika setan dari api Kenapa nanti di neraka ia akan ditempatkan pastilah ia tidak akan merasa sakit 


guru itupun menempeleng wajah anak laki-laki itu sekeras-kerasnya 

Anak laki-laki : kenapa engkau menamparku? Apakah engkau marah kepadaku? 

Guru : sama sekali tidak tetapi itulah jawaban ketiga pertanyaanmu. 

Anak laki-laki : tetapi aku tidak mengerti jawabanmu 

Guru : apa yang kau rasakan dengan tamparan ku? 

Anak laki-laki :  tentu saja sakit 

Guru :  jika demikian Apakah engkau percaya bahwa rasa sakit itu ada 

Anak laki-laki :  tentu saja 

Guru : Tunjukkan bentuknya 

anak laki-laki : aku tak mampu membuktikannya

Guru : inilah jawabanku yang pertama kita semua percaya akan adanya Allah dan tidak mampu melihatnya , dan Apakah engkau mimpikan peristiwa ini kemarin? Dan apakah batinmu mengira aku menempeleng mu hari ini? 

Anak laki-laki : tentu tidak 

Guru : itulah qada dan qadar nya 

Guru : tanganku yang menampakkan wajahmu itu berasal dari apa? 

Anak laki-laki : dari tanah 

Guru : wajahmu yang aku tampan dari apa? 

Anak laki-laki : sama juga dari tanah 

Guru  : Apakah yang engkau rasakan dengan tamparan ku? 

Anak laki-laki : tentu saja rasa sakit 

Guru Sempurna sudah jawabanku tanah dengan tanah kalau Allah menghendaki akan terasa sakit,  ya sakit demikian juga dengan setan yang terbuat dari api akan juga merasakan sakit. di dalam api neraka jika Allah menghendaki 


Subhanallah 

Allahumma shalliwasallim ala sayyidina muhammad

Rabu, 03 November 2021

Jihad yang sebenar benarnya

Definisi Jihad yang sebenar benarnya



Jihad Jihad adalah berperang di jalan Allah

Hukum Jihad

1.      Fardhu Kifayah bagi muslim laki-laki, baligh, berakal, merdeka, dan mampu yang harus dilakukan setiap tahun. Hal ini jika orang-orang kafir berada di negri mereka.

2.      Jihad menjadi fardhu ‘ain bagi penduduk sebuah kota(negeri) yang diserang oleh kaum kafir, bagi penduduk sekitarnya dalam jarak qashar (81 km).

Ketetapan Bagi Tawanan

1)      Tawanan yang tidak sempurna, yaitu tawanan kafir yang anak-anak, gila, wanita, atau budak, maka mereka ini dijadikan budak.

2)      Adapun tawanan sempurna, yaitu tawanan kafir yang baligh, berakal, laku-laki dan merdeka. Dalam hal ini, imam melakukan yang paling menguntungkan bagi muslimin, baik dengan membunuhnya, membebaskannya Cuma-Cuma, membebaskannya dengan tebusan, menjadikan nya budak

Ghanimah

Secara bahasa, ghanimah (harta rampasan perang) berasal dari kata ghunm, yang berarti keuntungan. Sedangkan menurut Syara’ , ghanimahadalah harta yang diambil dari ahlul harbi ( orang kafir yang diperangi ) dengan peperangan.

Pembagian Ghanimah

         Ghanimah yang berupa salab ( salah satu pakaian gyang dipakai oleh musuh yang terbunuh, dan (penutup betis) cincin, binatang tunggangannya yang bersama nya, alat perang seperti baju besi, kendaraan,pelana, dan tali kekang) di berikan kepada pembunuhnya. Kemudian (setelah salsb dikeluarkan dari harta ghanimah ) sisanya dibagi menjadi lima bagian :

a.       Empat perlima diberikan kepada orang-orng yang turut serta dalam perang dengan rincian :

1)      Pasukan pejalan kaki yang memenuhi syarat (yaitu Islam, baligh, berakal, merdeka, dan laki-laki ) mendapatkan 1 bagian.

2)      Pasukan berkuda mendapatkan 3 bagian.

3)      Adapun orang yang tidak memenuhi syarat di atasa mendapatkan radhakh ( di bawah satu bagian yang ditentukan oleh imam )

b.      Seperlima yang terkahir dibagi menjadi 5 bagian rata untuk :

1)      Kemaslahatan pasukan.

2)      Bani Hasyim dan Muthalib.

3)      Anak yatim

4)      Orang miskin.

5)      Ibnu Sabil.

 

FA'I

Secara bahasa fa’i berarti kembali, sedangkan dalam menurut Syara’ , fa’i adalah harta yang diambil  dari orang- orang kafir tanpa peperangan.

Pembagian fa’i

 Fa’i diabagi menjadi 5 bagian :

1.      Empat bagian untuk tentara yang disiapkan untuk jihad ( bukan seukarelawan).

2.      Satu bagian di bagikan sebagaimana khumus (seeprlima)

Minggu, 05 Mei 2019

Amalan Bulan Ramadhan | oleh Para Wali

Amalan Para Wali di Bulan Ramadhan

Diantara amalan- amalan yg sangat dianjurkan oleh para 'Al-'arifin min auliya illah, pada awal malam bulan suci Ramadhan adalah membaca surat Al Fath

ينبغي في أول ليلة من شهر رمضان :
أن نصلي أربع ركعات نفلا مطلقا إما بتشهد واحد وسلام واحد أو كل ركعتين بذاتها ونقرأ في كل ركعة مقرأ (ربع) من سورة الفتح.

Dianjurkan pada malam pertama di bulan Ramadhan:
Untuk melaksanakan sholat sunnah mutlaq empat rakaat, baik dengan satu salam atau dg dua  salam, pada setiap rakaat sesudah membaca s  Alfatihah hendaknya membaca 1/4 dari surat Al Fath di setiap rokaatnya.

وقد ورد في الحديث الذي رواه الإمام الخطيب الشربيني في كتابه التفسير في الكتاب المنير بإسناد إلى النبي صلى الله عليه وسلم
( أن من صلى في أول ليلة من رمضان أربع ركعات قرأ فيها سورة الفتح مر عامه كله في غنى وفي رواية مر عامه كله في خير)

Sebagaimana telah disampaikan dalam satu Hadits yang diriwayatkan oleh Al Imam Al Khatib Asy Syarbiniy dalam kitabnya Tafsir fil Kitabil Munir dengan sanad yang bersambung kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Barang siapa  yang melaksanakan sholat (sunnah mutlaq) empat rakaat pada malam pertama di bulan Ramadhan, dg  membaca surat Al Fath, maka dia akan lalui setahun itu  dalam kekayaan. Atau dalam riwayat lain dikatakan dia akan lalui setahun itu penuh dalam kebaikan"

وفي تفسير القرطبي:
من قرأ سورة الفتح في أول ليلة من رمضان في صلاة التطوع حفظه الله ذلك العام.

Dan dalam Tafsir Al Imam Qurthubi :
"Barang siapa yang membaca surat Al Fath di dalam sholat sunnahnya pada malam pertama di bulan ramadhan, ALLAH subhanahu wa ta'ala akan menjaga dirinya pada kurun waktu setahun itu".

اللهم بارك لنا في رمضان و اجعلنا من صوامه و قوامه و اجعلنا من عتقائك و طلقائك و نقذائك و أمنائك من النار

"ya Allah berkahilah kami di bulan Ramadhan, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang berpuasa dan beribadah di dalamnya, serta jadikanlah kami termasuk orang yang Engkau bebaskan, Engkau selamatkan, dan Engkau amankan dari api neraka"

Nb : pembagian maqra Surah Al-Fath yg dibaca dalam sholatul lail malam pertama di bulan romadlon :
1. Rokaat ke1 ayat 1 sampai ayat 9
2. Rokaat ke2 ayat 10 sampai ayat 15
3. Rokaat ke3 ayat 16 sampai ayat 23
4. Rokaat ke 4 ayat 24 sampai ayat 29


Selasa, 23 April 2019

Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. | sejarah singkat

Risalah Singkat Perjalanan Isra' Mi'raj


  Perlu kita ketahui, bahwa peristiwa Isra' Mi'raj merupakan kejadian ghaib, dan sudah semestinya bagi seorang mu'min untuk beriman atau percaya akan perkara yang supranatural ini. Dalam artian, perkara yang tidak dapat diterangkan akal sehat atau di luar kodrat alam. Allah Swt. berfirman:

 الم.. ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ .. الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Alif laam miim.. kitab (al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

 Persoalan mendasar yang menimpa manusia pada saat ini, tatkala mereka menganggap apa yang mereka ketahui merupakan hal yang paling mutlak kebenarannya dan apa-apa yang tidak mereka ketahui merupakan hal yang pasti salah. Cara berpikir orang-orang semacam ini seolah-olah menggambarkan diri mereka yang terkungkung oleh lingkup ketidaktahuan mereka dengan menalar kejadian-kejadian yang diluar kemampuan kepala berdasarkan hawa nafsu mereka sebagai persoalan yang keliru dan wajib disalahi. Akibatnya, timbul dalam diri mereka dua kesesatan: yaitu penolakan terhadap perkara yang gaib dan penyangkalan akan ajaran para Nabi.

 Allah Swt. menciptakan manusia dengan regenerasi berpikir yang berbeda-beda. Melalui pancaindra yang lima mereka meraba ciptaan Allah yang mahaluas, tentunya dengan keterbatasan pengetahuan yang mereka miliki sesuai pada masanya. Allah Swt berfirman:

و مَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

"Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit."

 Dulu, manusia, kala melihat ke arah langit mereka mendapati rona biru yang ada sebagai pemandangan indah yang tiada duanya. Titik fokus mereka tertuju sebatas hanya pada birunya langit, tidak mengetahui bagaimana rona itu bermula dan menjadi. Makin kesini, akhirnya manusia mengetahui melalui eksperimen dan beberapa kajian yang mereka pelajari bahwa birunya langit hasil dari interaksi atmosfer bumi dan cahaya matahari, ketika cahaya matahari bertemu dengan medium lain, maka warna-warna yang ada akan menyebar lantas menghasilkan warna biru pada langit. Ksemuanya itu tentunya adalah sebab kuasa dan kemahabesaran Allah Swt dalam menciptakan semesta beserta isinya.

  Abuya as-Sayyid Abdullah bin Muhammad Baharun menganalogikan kecengkalan manusia yang ngeyel dan super sok paling tahu ini dengan kisah kura-kura dan ikan-ikan di laut. Tatkala tuan kura kura, sebagai makhluk amfibi menjelaskan mara bahaya dan kengerian yang ada di darat kepada ikan-ikan di laut, yang notabenya tidak mengerti apa yang terjadi di atas permukaan sana; tentang kail yang akan menusuk rongga mulut mereka, tentang pasar yang akan menimbang berat-ringannya ukuran mereka, tentang mata uang yang menjadi tolak ukur harga mereka, tentang manusia, makhluk berkaki dua yang akan membeli dan membawa mereka ke rumahnya, tentang tungku dengan bara api yang siap memanggang tubuh mereka sampai mengering. Namun, kesemuanya itu ibarat hembusan angin yang bertiup dan sedikit pun tidak memberikan arti pada mereka. Akibatnya, saat terjerat perangkap, mereka tidak mampu melakukan apa apa, hanya bisa menyesali pembakangan yang mereka lakukan terhadap akhbar yang ditujukan pada mereka. Naudzubillah.

 Melalui peristiwa Isra' Mi'rajnya baginda Nabi Muhammad Saw. ini seharusnya kita sadar, betapa tidak sebandingnya kita dengan kemampuan yang Allah miliki. Sebagaimana yang sebagian dari saudara-saudara kita tidak mengerti tentang kehendak dan kemampuan Allah untuk menjalankan Baginda Nabi dari Makkah menuju al-Quds, Palestina hanya dengan perjalanan pulang-pergi dalam kurun waktu semalam saja.
 ‎
 Tentang kelebihan yang ada pada Baginda Nabi Muhammad Saw sebagai manusia yang sama seperti kita secara basyariah, namun memiliki pengistimewaan dari Allah Swt dengan diturunkan kepadanya wahyu-wahyu, petunjuk yang diberikan secara khusus. Begitu pula dengan ilmu-ilmu yang diberikan kepadanya tidaklah sama dengan pengetahuan yang diberikan kepada kita. Selanjutnya, tentang zaman yang berlalu dan yang akan datang, pun tempat yang pernah kita singgahi dan yang akan singgahi, kesemuanya itu perlu adanya iman/percaya pada persoalan yang gaib sebab ketidaktahuan kita.

 Poin penting tentang perjalanan keimanan yang perlu kita ambil dari peristiwa ini, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Abuya as-Sayyid Abdullah Baharun, diantaranya;

1. Agar setiap manusia menyadari betapa minimnya pengetahuan mereka.

2. Percaya/iman dengan perkara yang gaib, yang tidak mereka ketahui dengan lima pancaindra mereka.

3. Membenarkan apa-apa yang datang dari para utusan Allah dan menerima apa yang mereka sampaikan.

  Semoga Allah Swt memberikan keberkahan yang melimpah dari memperingati peristiwa Isra' Miraj ini kepada kita dan menambahkan keimanan kita pada Allah Swt. Waallhu'alam.

اللهم بارك لنا في رجب و شعبان و بلغنا رمضان.
=====

Oleh: Iqbal Nabil (Mahasiswa Tingkat Satu Universitas al-Ahgaff)

Rabu, 03 April 2019

Hukum menabur Tanah 3 kali setelah penguburan jenazah

APA HIKMAH MENABURKAN TANAH 3 KALI SETELAH PEMAKAMAN JENAZAH

Jika selesai acara pemakaman. Apa benar Dianjurkan menabur tanah 3 kali dengan bacaan minha kholakknaakum ila akhirihi..pertanyaan ini sering sekali muncul ditengah masyarakat,
Dalam pembahasan kali ini sengaja kami membahasnya, jadi selesai acara pemakaman memang sunnah hukumnya menabur tanah 3 kali dengan bacaan minha kholakknaakum... dst. Hikmahnya, sebagaimana dikutip dalam Hasyiyah Syibromalisi yaitu hasyiyahnya kitab Nihayatul muhtaj : Bahwa hal yang paling penting dari perkara yang akan dihadapi mayit setelah dikubur adalah menghadapi pertanyaan malaikat munkar dan nakir. Maka seyogyanya memberikan talqin kepada mayit agar simayit mampu menjawab pertanyaan dari munkar dan nakir.

1.Maka setelah selesai pertanyaan, Ruh si mayit akan naik ketempat yang telah allah siapkan untuknya, maka nisbat pada hal tersebut, maka dianjurkan berdo'a agar pintu-pintu langit terbuka dengan kedatangan ruh si mayit.

2.Setelah mayit tetap dalam kuburnya, maka nisbat akan hal ini,dianjurkan berdo'a untuk mayit agar kedua sisi kuburnya tetap renggang (bumi tidak menggencetnya- dhommatul qobr ada dalam bentuk pelukan, ada dalam bentuk kebencian- wallohu a'lam).

3.Kemudian berdo'a kebaikan bagi mayit laki-laki atau pria.

لعل الحكمة في جعل هذا مع الأول ، وما بعده مع الثانية إلخ أن أهم أحوال الميت بعد وضعه في القبر سؤال الملكين فناسب أن يدعى له بتلقين الحجة ، وبعد السؤال تصعد الروح إلى ما أعد لها فناسب أن يدعى له بفتح أبواب السماء لروحه ، وبعده يستقر الميت في قبره فناسب أن يدعى له بمجافاة الأرض عن جنبيه ( قوله : عند المسألة ) أي السؤال ، وقوله حجته : أي ما يحتج به على صحة إيمانه ، وإطلاقه يشمل ما لو لم يكن الميت ممن يسأل كالطفل ، وإطلاقه يشمل أيضا ما لو قدم الآية على الدعاء أو أخرها ، وينبغي تقديم الآية على الدعاء أخذا من قوله زاد المحب إلخ ( قوله اللهم افتح أبواب السماء لروحه ) ولا ينافي هذا أن روحه يصعد بها عقب الموت ; لأنا نقول : ذاك الصعود للعرض ثم يرجع بها فتكون مع الميت إلى أن ينزل قبره فتلبسه للسؤال ثم تفارقه وتذهب حيث شاء الله .

Berikut ayat dan do'a pada masing-masing taburan tanah, sebagaimana dikutip dalam kitab Al mausu'ah :
Tebaran pertama minhaa kholaqnaakum  dan do'anya :

  اﻟﻠﻬﻢ ﺟﺎﻑ اﻷﺭﺽ ﻋﻦ ﺟﻨﺒﻴﻪ

 Tebaran kedua wa fiihaa nu'iidukum  dan do'anya :*

   اﻟﻠﻬﻢ اﻓﺘﺢ ﺃﺑﻮاﺏ اﻟﺴﻤﺎء ﻟﺮﻭﺣﻪ
Tebaran ketiga wa minhaa nukhrijukum taarotan ukhroo 
dan do'anya : bagi mayit laki-laki

 اﻟﻠﻬﻢ ﺯﻭﺟﻪ ﻣﻦ اﻟﺤﻮﺭ اﻟﻌﻴﻦ
bagi mayit perempuan :
 اﻟﻠﻬﻢ ﺃﺩﺧﻠﻬﺎ اﻟﺠﻨﺔ ﺑﺮﺣﻤﺘﻚ

- Al Mausu'ah :

ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻓﻲ اﻟﺤﺜﻴﺔ اﻷﻭﻟﻰ: {ﻣﻨﻬﺎ ﺧﻠﻘﻨﺎﻛﻢ} ، ﻭﻓﻲ اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ: {ﻭﻓﻴﻬﺎ ﻧﻌﻴﺪﻛﻢ} ، ﻭﻓﻲ اﻟﺜﺎﻟﺜﺔ: {ﻭﻣﻨﻬﺎ ﻧﺨﺮﺟﻜﻢ ﺗﺎﺭﺓ ﺃﺧﺮﻯ} . ﻭﻗﻴﻞ: ﻳﻘﻮﻝ ﻓﻲ اﻷﻭﻟﻰ: اﻟﻠﻬﻢ ﺟﺎﻑ اﻷﺭﺽ ﻋﻦ ﺟﻨﺒﻴﻪ، ﻭﻓﻲ اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ: اﻟﻠﻬﻢ اﻓﺘﺢ ﺃﺑﻮاﺏ اﻟﺴﻤﺎء ﻟﺮﻭﺣﻪ، ﻭﻓﻲ اﻟﺜﺎﻟﺜﺔ: اﻟﻠﻬﻢ ﺯﻭﺟﻪ ﻣﻦ اﻟﺤﻮﺭ اﻟﻌﻴﻦ، ﻭﻟﻠﻤﺮﺃﺓ: اﻟﻠﻬﻢ ﺃﺩﺧﻠﻬﺎ اﻟﺠﻨﺔ ﺑﺮﺣﻤﺘﻚ

- Al- Adzkar :

(باب ما يقوله بعد الدفن) 466 - السنة لمن كان على القبر أن يحثي في القبر ثلاث حثيات بيديه جميعا من قبل رأسه.قال جماعة من أصحابنا : يستحب أن يقول في الحثية الأولى : (منها خلقناكم) وفي الثانية : (وفيها نعيدكم) وفي الثالثة : (ومنها نخرجكم تارة أخرى) [ طه : 56 ]

- Tuhfatul Muhtaj :

( ويحثو من دنا ) إلى القبر بأن كان على شفيره كما نص عليه ووقع في الكفاية أنه يسن لكل من حضر وقد يجمع بحمل الأول على التأكد ( ثلاث حثيات تراب ) بيديه جميعا من قبل رأس الميت للاتباع وسنده جيد ويقول في الأولى { منها خلقناكم } وفي الثانية { وفيها نعيدكم } وفي الثالثة { ومنها نخرجكم تارة أخرى }

- Al Fiqh 'Alal Madzahibil Arba'ah :

المالكية قالوا : إن دفن الميت في التابوت - الصندوق ونحوه خلاف الأولى ) ثم بعد دفن الميت في اللحد أو الشق وسد قبره باللبن ونحوه يستحب أن يحثو كل واحد ممن شهد دفنه ثلاث حثيات من التراب بيديه جميعا ويكون من قبل رأس الميت ويقول في الأولى : { منها خلقناكم } وفي الثانية : { وفيها نعيدكم } وفي الثالثة : { ومنها نخرجكم تارة أخرى } ثم يهال عليه بالتراب حتى يسد قبره

- kitab al-jamal :

ﻭﻳﺴﻦ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﻣﻊ اﻷﻭﻟﻰ {ﻣﻨﻬﺎ ﺧﻠﻘﻨﺎﻛﻢ} [ﻃﻪ: 55] ﻭﻣﻊ اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ {ﻭﻓﻴﻬﺎ ﻧﻌﻴﺪﻛﻢ} [ﻃﻪ: 55] ﻭﻣﻊ اﻟﺜﺎﻟﺜﺔ {ﻭﻣﻨﻬﺎ ﻧﺨﺮﺟﻜﻢ ﺗﺎﺭﺓ ﺃﺧﺮﻯ} [ﻃﻪ: 55

- kitab almausu'ah :

ﻭﻳﺴﺘﺤﺐ ﺣﺜﻴﻪ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﺭﺃﺳﻪ ﺛﻼﺛﺎ: ﻟﻤﺎ ﺭﻭﻱ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ: ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺻﻠﻰ ﻋﻠﻰ ﺟﻨﺎﺯﺓ، ﺛﻢ ﺃﺗﻰ اﻟﻘﺒﺮ ﻓﺤﺜﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﺭﺃﺳﻪ ﺛﻼﺛﺎ (2) . ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻓﻲ اﻟﺤﺜﻴﺔ اﻷﻭﻟﻰ: {ﻣﻨﻬﺎ ﺧﻠﻘﻨﺎﻛﻢ} ، ﻭﻓﻲ اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ: {ﻭﻓﻴﻬﺎ ﻧﻌﻴﺪﻛﻢ} ، ﻭﻓﻲ اﻟﺜﺎﻟﺜﺔ: {ﻭﻣﻨﻬﺎ ﻧﺨﺮﺟﻜﻢ ﺗﺎﺭﺓ ﺃﺧﺮﻯ} . ﻭﻗﻴﻞ: ﻳﻘﻮﻝ ﻓﻲ اﻷﻭﻟﻰ: اﻟﻠﻬﻢ ﺟﺎﻑ اﻷﺭﺽ ﻋﻦ ﺟﻨﺒﻴﻪ، ﻭﻓﻲ اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ: اﻟﻠﻬﻢ اﻓﺘﺢ ﺃﺑﻮاﺏ اﻟﺴﻤﺎء ﻟﺮﻭﺣﻪ، ﻭﻓﻲ اﻟﺜﺎﻟﺜﺔ: اﻟﻠﻬﻢ ﺯﻭﺟﻪ ﻣﻦ اﻟﺤﻮﺭ اﻟﻌﻴﻦ، ﻭﻟﻠﻤﺮﺃﺓ: اﻟﻠﻬﻢ ﺃﺩﺧﻠﻬﺎ اﻟﺠﻨﺔ ﺑﺮﺣﻤﺘﻚ. __________ (1) اﺑﻦ ﻋﺎﺑﺪﻳﻦ 1 / 600، ﻭاﻟﺒﺪاﺋﻊ 1 / 319، ﻭاﻟﺰﺭﻗﺎﻧﻲ 2 / 99، ﻭﺭﻭﺿﺔ اﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ 2 / 134، ﻭاﻟﻤﻐﻨﻲ 2 / 500. (2) ﺣﺪﻳﺚ: " ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺻﻠﻰ ﻋﻠﻰ ﺟﻨﺎﺯﺓ. . . " ﻧﺠﺪﻩ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻭﺭﺩ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺑﻲ ﺃﻣﺎﻣﺔ ﺑﻠﻔﻆ ﻣﻘﺎﺭﺏ، ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺃﺣﻤﺪ (5 / 254 - ﻃ اﻟﻤﻴﻤﻨﻴﺔ) ﻭﺿﻌﻔﻪ اﻟﻨﻮﻭﻱ ﻓﻲ اﻟﻤﺠﻤﻮﻉ (5 / 294 - ﻃ اﻟﻤﻨﻴﺮﻳﺔ).

- kitab fathul muin :

ﻭﻳﻨﺪﺏ ﻟﻤﻦ ﻋﻠﻰ ﺷﻔﻴﺮ اﻟﻘﺒﺮ ﺃﻥ ﻳﺤﺜﻲ ﺛﻼﺙ ﺣﺜﻴﺎﺕ ﺑﻴﺪﻳﻪ ﻗﺎﺋﻼ ﻣﻊ اﻷﻭﻟﻰ: {ﻣﻨﻬﺎ ﺧﻠﻘﻨﺎﻛﻢ} [20 ﺳﻮﺭﺓ ﻃﻪ اﻵﻳﺔ: 55] ﻭﻣﻊ اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ: {ﻭﻓﻴﻬﺎ ﻧﻌﻴﺪﻛﻢ} [20 ﺳﻮﺭﺓ ﻃﻪ اﻵﻳﺔ: 55] ﻭﻣﻊ اﻟﺜﺎﻟﺜﺔ: {ﻭﻣﻨﻬﺎ ﻧﺨﺮﺟﻜﻢ ﺗﺎﺭﺓ ﺃﺧﺮﻯ} [20 ﺳﻮﺭﺓ ﻃﻪ اﻵﻳﺔ: 55] . ﻣ

Kamis, 29 November 2018

Rahasia Besar Ahli Bait Rasulullah SAW


سِرٌّ عَظِيْمٌ فِي نَفْسِ أَهْلِ بَيْتِ رَسُوْلِ ﷲ ﷺ

RAHASIA BESAR YANG TERDAPAT PADA DIRI AHLUL BAIT RASULULLAH SAW .
قال سيدُنا الحبيب عبد الله بن محسن العطاس نفع الله به: إن عدم ظهور خصوصية أهل البيت بكمالها للناس كلهم من الرحمة بهم لأنها لو ظهرت لَوَجب عليهم احترامها وتعظيمها كما يليق بها، وهذا مما لا يطيقه معظم الناس فصار ما يظهر من بشريات أهل البيت حجابا على خصوصياتهم. ومحبة أهل البيت أول أساس في كشف الحجاب وتظهر لصاحبها نورا يدله
الصواب، وبغضهم يظهر ضد ذلك. انتهى
بهجة الطالبين صـ ٩٥
Al Habib Abdullah bin Mukhsin Al Atthos ra :  
"Sesungguhnya tidak tampaknya khususiyah ahlu bait Rasulullah SAW beserta kesempurnaan mereka dihadapan manusia seluruhnya adalah merupakan rahmat bagi ummat manusia, karena andaikata khususiyah dan kesempurnaan ini ditampakkan, maka wajib bagi seluruh ummat manusia untuk menghormati dan mengagungkan mereka dengan pengagungan yang pantas atas mereka.
Dan pengagungan ini adalah hal yang membuat sebagian besar manusia tidak mampu untuk melakukannya. Maka apa yang tampak dari sifat basyariyah ahlu bait adalah hijab atas khususiyah mereka.
Cinta kepada mereka adalah pintu awal dalam membuka lapisan hijab yang amat rapat ini. Dan dengan mencintai mereka, kian tampak cayaha yang akan menerangi kita dan akan menuntun kita kepada kebenaran yang nyata. Sedangkan kebencian terhadap mereka akan menampakkan kebalikannya".
    

SUMBER : Kitab Bahjatut Tholibin : Al-Allamah Al-Muhaqqiq Al-Faqih Al-Abid Az-Zahid Al-Murabbi Ad-Da’I Ilallah, As-Sayyid Al-Habib Abu Muhammad Zain bin Ibrahim bin Zain bin Muhammad bin Zain bin Abdurrahman bin Ahmad bin Abdurrahman bin Ali bin Salim bin Abdullah bin Muhammad Sumaith (Smith),Hal. 95

Minggu, 21 Oktober 2018

Hukum Baca Sayyidina

Su'ul Adab Jika Kita Menyebut Baginda Nabi Muhammad SAW. Langsung Namanya

Sebutan Sayyidina, Nabiyallah, Rasulallah dan sebutan lain sebelum penyebutan nama Muhammad SAW. adalah bentuk penghormatan. Penghormatan ini diperintahkan oleh Allah dalam Al Qur’an Surat An Nur Ayat 63 :

لا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا قَدْ يَعْلَمُ اللَّهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنْكُمْ لِوَاذًا فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ 
Artinya: Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.

Abu Al-Fida’ Isma’il bin ‘Umar bin Katsir Al-Qursyiy Al-Damsyiqiy dalam kitab Tafsir Al-Quranil ‘Adlim, atau yang lebih dikenal adalah Tafsir Ibnu Katsir :

قال الضحاك، عن ابن عباس: كانوا يقولون: يا محمد، يا أبا القاسم، فنهاهم الله عز وجل، عن ذلك، إعظامًا لنبيه، صلوات الله وسلامه عليه، قال: فقالوا: يا رسولَ الله، يا نبيَ الله. وهكذا قال مجاهد، وسعيد بن جُبَير
وقال قتادة: أمر الله أن يهاب نبيه صلى الله عليه وسلم، وأن يُبَجَّل وأن يعظَّم وأن يسود

Dalam tafsir Ibnu Katsir tersebut, Muqotil bin Hayyan mengatakan tentang tafsir ayat ini: “Janganlah engkau menyebut nama Nabi Muhammad jika memanggil Beliau dengan ucapan: ‘Ya Muhammad’ dan janganlah kalian katakan: ‘Wahai anak Abdullah’, akan tetapi Agungkanlah Beliau dan panggillah oleh kamu: ‘Ya Nabiyallah, Ya Rasulullah’.
Nashiruddin Abu Al-Khairi Abdullah bin ‘Umar bin Muhammad Al-Baidhawiy dalam kitab Anwarul Tanzil Wa Asraril Takwil, atau yang lebih dikenal adalah Tafsir Baidhawiy :

لا تقيسوا دعاءه إياكم على دعاء بعضكم بعضاً في جواز الإِعراض والمساهلة في الإِجابة والرجوع بغير إذن، فإن المبادرة إلى إجابته عليه الصلاة والسلام واجبة والمراجعة بغير إذنه محرمة . وقيل لا تجعلوا نداءه وتسميته كنداء بعضكم بعضاً باسمه ورفع الصوت به والنداء من وراء الحجرات ، ولكن بلقبه المعظم مثل يا نبي الله ، ويا رسول الله مع التوقير والتواضع وخفض الصوت ، أو لا تجعلوا دعاءه عليكم كدعاء بعضكم على بعض فلا تبالوا بسخطه فإن دعاءه موجب، أو لا تجعلوا دعاءه ربه كدعاء صغيركم كبيركم يجيبه مرة ويرده أخرى فإن دعاءه مستجاب.

Dan masih banyak Kitab Tafsir lain yang menjelaskan dengan penjelasan yang senada dengan kedua kitab tafsir diatas.
Dalam Qur’an Surat Ali Imran Ayat 39 Allah juga memulyakan Nabi Yahya :

فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَى مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ

Artinya: Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang shaleh.”
Syeikh Muhayyiyisunnah Abu Muhammad Hasan bin Mas’ud AL-BUGHAWI (wafat 516 H.) dalam tafsir beliau MA’ALIMI AL-TANZIL menjelaskan Qur’an Surat Ali Imran ayat 39 sebagai berikut:

{وَسَيِّدًا} فعيل من ساد يسود وهو الرئيس الذي يتبع وينتهي إلى قوله، قال المفضل: أراد سيدا في الدين. قال الضحاك: السيد الحسن الخلق. قال سعيد بن جبير: السيد الذي يطيع ربه عز وجل. وقال سعيد بن المسيب: السيد الفقيه العالم، وقال قتادة: سيد في العلم والعبادة والورع، وقيل: الحليم الذي لا يغضبه شيء. قال مجاهد: الكريم على الله تعالى، وقال الضحاك : السيد التقي، قال سفيان الثوري: الذي لا يحسد وقيل: الذي يفوق قومه في جميع خصال الخير، وقيل: هو القانع بما قسم الله له. وقيل: السخي، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من سيدكم يا بني سلمة”؟ قالوا: جد بن قيس على أنّا نبخِّله قال: “وأي داء أدوأ من البخل، لكن سيدكم عمرو بن الجموح

Artinya: Dan (SAYYIDAN) itu adalah timbangan FA’IILAN dari SAADA. Sayyidan itu pemimpin yang diikuti dan berakhir kepada perkataannya. Al-Mufadhdhal berkata: yang dimaksud dengan sayyidan adalah sayyidan pada agama. Adh-Dhihak berkata: Sayyid itu bagus berakhlak. Sa’id bin Jubair berkata: Sayyid adalah orang yang patuh kepada Tuhannya yang maha tinggi. Sa’id bin Musayyib berkata: Sayyid itu orang yang faqih (ahli ilmu fiqh) lagi mengetahui. Qatadah berkata: sayyid itu pada ilmu, ibadat dan wara’, dan dikata orang : (Sayyid) itu lemah lembut yang tidak pernah marah kepadanya oleh sesuatu. Mujahid berkata: (Sayyid) itu yang mulia disisi Allah. Adh-Dhihak berkata: Sayyid itu orang taqwa. Sufyan Sauriy berkata: (Sayyid) itu yang tidak ada hasad, dikata orang yang berada lebih diatas kaumnya pada sekalian perkara terpuji. Dan dikata orang juga: orang yang merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Dikata orang: (Sayyid) itu Pemurah. Sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم Siapa Sayyid (Pemimpin) kalian wahai Bani Salamah? Mereka menjawab: Jud bin Qais yang kami anggap sangat kikir. Nabi bersabda: “penyakit apa yang lebih berat daripada kikir? Tetapi Sayyid (pemimpin) kalian adalah ‘Amr bin al-Jamuh.
Status hadits diatas dijelaskan pada catatan kaki dalam tafsir tersebut, yaitu :

روي هذا الحديث من طرق عن جابر وأبي هريرة وأنس مرفوعا وروي مرسلا عن حبيب بن أبي ثابت عن النبي صلى الله عليه وسلم فقد أخرجه البخاري في الأدب المفرد ص (90) طبعه مكتبة الآداب وأبو الشيخ الأصبهاني في كتاب الأمثال برقم (89 – 95) ص 56 – 59 وأبو نعيم في الحلية: 7 / 317 والحاكم في المستدرك: 3 / 219 عن أبي هريرة بلفظ “بل سيدكم البراء بن معرور” وقال: صحيح على شرط مسلم. وقال الهيثمي: رواه الطبراني في الأوسط ورجاله رجال الصحيح غير شيخ الطبراني مجمع الزوائد : 3 / 315 . وانظر : الإصابة لابن حجر : 4 / 615 – 616 أسد الغابة لابن الأثير: 4 / 206 – 207 مجمع الزوائد: 9 / 314 – 315 / 126 – 127 .

Artinya: Telah diriwayatkan hadits ini dari berbagai thuruq (jalan) dari Jabir, Abi Hurairah dan Anas secara marfu’ (sampai sanad kepada Rasulullah). Dan riwayat secara mursal (gugur sahabat) dari riwayat Habib bin Abi Tsabit dari Nabi صلى الله عليه وسلم. Maka sungguh telah mengeluarkannya (meletakkan hadits pada tempatnya) oleh : Imam Bukhari pada BAB ADAB AL-MUFRAD hal 90 cetakan Maktabah Adab, oleh Abu Syaikh Ak-Ashbahani dalam kitab AL-AMTSAL nomor 89-95 halaman 56-59, oleh Abu Na’im dalam AL-HULIYYAH jilid 7 halaman 317, oleh Hakim dalam AL-MUSTADRAK jilid 3 halaman 219 dari Abi Hurairah dengan ucapan “tetapi pemimpin kalian adalah Al-Bara’ bin Ma’rur.  Hakim berkata ; “hadits Shahih atas syarat Imam Muslim. Baihaqiy berkata: telah meriwayatkan oleh Thabrani dalam AL-AWSATH, dan rijalnya itu rijal shahih
Mengenai sebutan sayyidina sendiri terdapat dalam hadits :

أنا سيد ولد آدم يوم القيامة ولا فخر

“Aku adalah sayyid anak Adam pada hari kiamat maka janganlah berbangga diri.” (HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah).
Jadi kesimpulannya, adalah tidak punya adab/sopan jika kita memanggil Rasulallah Muhammad SAW. langsung menyebut namanya.
Allahumma shalli wasallim wabarik ‘ala sayyidina Muhammad wa alihi wa shahbihi ajma’i



Senin, 10 September 2018

Maksud Dzikrul Fidaa

ذكر الفداء
DZIKIR FIDAA (TEBUSAN)

Dzikir Fidaa' terbagi atas dua macam :
1. SHUGRO (membaca kalimah TAHLIL (LAA ILAAHA ILLALLAAH sebanyak 70.000 kali)
2. KUBRO (membaca SURAT AL-IKHLASH sebanyak 100.000 kali)

Kedua dzikir fidaa' diatas tidak ada sangkut pautnya dengan kambing

Beberapa rujukan kitab yang menjelaskan tentang DZIKIR FIDAA’

Dzikir Fida’ adalah dzikir untuk memohon kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka, baik untuk diri sendiri ataupun diperuntukkan pada orang lain yang telah meninggal. Adapun kalimat dzikir Fida’ itu bermacam-macam diantaranya:
• Membaca kalimat tahlil sebanyak 70.000 / 71.000.
• Membaca surat Ikhlas sebanyak 1.000 / 100.000, dan lain sebagainya.
• Dzikir Fida’ bisa dilaksanakan untuk sendiri atau orang lain, dan dapat dilaksanakan dalam satu majelis atau dicicil. Lafadz niatnya perlu dibedakan dan dijelaskan.
Sebagaimana diterangkan dalam beberapa kitab diantaranya :

1. Tafsiir As-Shoowi, Juz 4 hal. 498 ( Ahmad Shoowi Al-Maliki )

ومنها : اَنَّ مَنْ قَرَأَهَا مِائَةَ أَلْفِ مَرَّةٍ فَقَدِ اشْتَرَى نَفْسَهُ مِنَ اللهِ, وَنَادَى مُنَادٍ مِنْ قِبَلِ اللهِ تَعَالَى فِىْ سَمَوَاتِهِ وَفىِ أَرْضِهِ : اَلاَ إِنَّ فُلاَناً عَتِيْقُ اللهِ, فَمَنْ كَانَ لَهُ قَبْلَهُ بِضَاعَةً فَلْيَأْخُذْهَا مِنَ اللهِ غَزَّ وَجَلَّ, فَهِيَ عَتَاقَةٌ مِنَ النَّارِ لَكِنْ بِشَرْطِ اَنْ لاَ يَكُوْنَ عَلَيْهِ حُقُوْقٌ لِلْعِبَادِ أَصْلاً, اَوْ عَلَيْهِ وَهُوَ عَاجِزٌ عَنْ أَدَائِهَا.
تفسير الصاوى : الجزء الرابع ص : 498

Sebagian dari fadlilahnya surat Ihlas yaitu : sesungguhnya orang yang membacanya sebanyak 100.000 kali maka dia telah membeli dirinya sendiri dari Allah dan Malaikat akan mengumumkan dari sisi Allah di langit dan di bumi “ ketahuilah sesungguhnya si fulan adalah hamba yang dimerdekakan oleh Allah, siapa saja yang mempunyai hak yang di tanggung fulan maka mintalah dari Allah “. Maka surat Ihlas tersebut akan memerdekakan dari neraka, tetapi dengan syarat tidak mempunyai tanggungan pada orang lain, atau punya tanggungan tapi tidak mampu membanyarnya.

2. Kitab Khoziinatul Asroor, hal. 157 ( Sayyid Muhammad Haqqin Nazili )

وَأَخْرَجَ مُسْلِمٌ وَغَيْرُهُ …. وَفِي رِوَايَةٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ اْلاِخْلاَصِ بِإِخْلاَصٍ حَرّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النّارِ اهـ .
خزينة الاسرار ص: 157

Imam Muslim dan lainnya meriwayatkan…. dalam riwayat yang lain Rosulullah SAW. bersabda : barangsiapa membaca surat al-Ikhlas dengan hati yang ikhlas maka Allah mengharamkan jasadnya dari api neraka.

3. Kitab Khoziinatul Asoror, hal. 188 ( Sayyid Muhammad Haqqin Nazili )
وَاَيْضًا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَالَ لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ أَحَدًا وَسَبْعِيْنَ اَلْفًا اِشْتَرَى بِهِ نَفْسَهُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ رَوَاهُ اَبُوْ سَعِيْدٍ وَ عَائِشَةٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا وَكَذَا لَوْ فَعَلَهُ لِغَيْرِهِ أَقُوْلُ وَلَعَلَّ هَذَا الْحَدِيْثَ مُسْتَنَدُالسَّادَةِ الصُّوْفِيَّةِ فىِ تَسْمِيَّةِ الذِّكْرِ كَلِمَةَ التَّوْحِيْدِ بِهَذَا اْلعَدَدِ عَتَاقَةً جَلاَلِيَّةً وَاشْتَهَرَتْ فىِ ذَلِكَ حِكَايَةٌ ذَكَرَهَا الشَّيْخُ اْلاَكْبَرُ عَنِ اْلاِمَامِ أَبِي اْلعَبَّاسِ اْلقُطْبِ اْلقَسْطَلاَنِى نَقْلاً عَنِ الشَّيْخِ أَبِي الرَّبِيْعِ الْمَالِكِى دَالَّةً عَلىَ صِدْقِ هَذَا الْخَبَرِ بِطَرِيْقِ اْلكَشْفِ اهـ .
خزينة الاسرار ص: 188

Rosulullah SAW. bersabda :

“Barangsiapa yang membaca kalimat Laa Ilaaha Illallah sebanyak 71.000 maka dia telah membeli dirinya sendiri dari Allah Azza wa Jalla”. Hadits riwayat Abu Sa’id dan ‘Aisyah r.a. begitu juga kalau dia melakukan untuk orang lain. Hadits ini adalah sebagai sandaran dasar para Ulama’ Shufi untuk menamakan dzikir dengan kalimat tauhid dengan jumlah hitungan tersebut dengan nama ‘Ataqoh Jalaliyyah. Cerita tentang kebenaran dzikir ini sudah sangat masyhur, diantaranya yang ditutur oleh as-Syaikh al-Akbar dari Imam Abi al-Abbas al-Qutbi al-Qostholani dari Syaikh Abi Robi’ al-Maliki untuk menunjukkan kebenaran hadits ini dengancara mukasyafah.

‎4. Kitab Irsyaadul ‘Ibaad, hal. 4 (Zainuddin abdul Aziz Ibnu Zainuddin Al-Malibari)

وَحُكِىَ اَيْضًا فِيْهِ عَنِ الشَّيْخِ أَبِي يَزِيْدَ الْقُرْطُبِى قَالَ سَمِعْتُ فِى بَعْضِ اْلأَثاَرِ أَنَّ مَنْ قَالَ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ فِدَآءً مِنَ النَّارِ.
إرشاد العباد ص : 4

Diriwayatkan lagi dari Syaikh Abi Yazid al-Qurtubi berkata : saya mendengar dari sebagian atsar (perkataan Shohabat) “ barangsiapa mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah sebanyak 70.000 kali, maka kalimat tersebut menjadi tebusan baginya dari api neraka

5. Khoziinatul Asroor, hal. 159( Sayyid Muhammad Haqqin Nazili )

وَيقولُ الفَقِيْرُ أَعْتَقَهُ اللهُ مِنَ السَّعِيْرِ اِنِّي رَأَيْتُ شَيْخًا فىِ المَسْجِدِ الْحَرَامِ فىِ رَمَضَانَ سَنَةَ اِثنَتَيْنِ وَسِتِّيْنَ وَمِائَتَيْنِ وَاَلْفٍ يَقْرَأُ سُوْرَةَ اْلاِخْلاَصِ عِنْدَ بَابِ الدَّاوُدِيَةِ لَيْلاً وَنَهَارً كُلَّ رَمَضَانَ فَقَبَّلْتُ يَدَهُ فَقُلْتُ يَا سَيِّدِى وَمَوْلاَيَ اِنِّىْ اَرَاكَ كُلَّ يَوْمٍ تَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ أَخْبِرْنِىْ عَنْ فَوَائِدِهِ وَأَسْرَارِهِ فَقَالَ أَعْتَقْتُ رَقَبَتىِ مِنَ النَّارِ يَا وَلَدِىْ وَشَارَ بِيَدِهِ اِلىَ عُنُقِهِ فَقُلْتُ أَجِزْنِيْهَا فَأَجَازَنِىْ وَأَذِنَ لِىْ وَدَعَا لِىْ بِالْبَرَكَةِ فِيْهِ وَفَّقَنِيَ اللهُ وَاِيَّاكُمْ لِقِرَائَتِهَا اَلْفَ مَرَّةٍ وَبِهَا اْلاِجَازَةُ لِمَنْ قَرَأَهَا بِالخَطِّ وَالكِتَابَةِ بَارَكَ اللهُ لَناَ وَلَكُمْ وَفَتَحَ عَلَيْنَا وَعَلَيْكُمْ جَعَلَنِيَ اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلمُخْلِصِيْنَ بِحُرْمَةِ اْلاِخْلاَصِ.
خزينة الاسرار ص : 159

Al-Faqir berkata (semoga Allah memerdekakannya dari neraka Sya’ir) : saya melihat seorang Syaikh di Masjidil Haram pada bulan Romadlon tahun 1.261 sedang membaca surat al-Ikhlas di sebelah pintu Dawudiyyah malam dan siang hari setiap bulan Romadlon. Kemudian aku mengecup tangannya sambil berkata : Wahai Tuanku, aku melihatmu setiap hari membaca surat Ikhlas, berilah tahu padaku tentang faedah dan rahasianya. Kemudian dia menjawab : aku ingin memerdekakan jasadku dari neraka wahai anakku, dan dia mengangkat tangan ke lehernya. Aku berkata : berilah aku ijazah, kemudian beliau mengijazahiku dan memberi izin padaku serta mendo’akan barokah. Semoga Allah memberi pertolongan pada kamu untuk membacanya sebanyak 1.000 kali. Dan ini merupakan ijazah melalui tulisan bagi orang yang mau membacanya. Semoga Allah memberi barokah pada kita dan membukakan rohmatnya. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang selamat sebab kemuliaan surat al-Ikhlas.

6. Kitab Khoziinatul Asroor, hal. 188 ( Sayyid Muhammad Haqqin Nazili )

وَقَدْ نَقَلَهَا أَبُوْ سَعِيْدِ الْخَادِمِى فِى الْبَرِيْقَةِ شَرْحِ الطَّرِيْقَةِ الْمُحَمَدِيَّةِ وَغَيْرُهُ مِنَ الثِّقَاةِ اْلاِثْبَاتِ عَلىَ اَنَّ الْحَدِيْثَ الضَّعِيْفَ يُعْمَلُ بِهِ فِيْ فَضَائِلِ اْلاَعْمَالِ , لاَ سِيَّمَا وَهُوَ مُخَالِفٌ لِلْقِيَاسِ
خزينة الاسرار ص : 188

Demikian itu juga dikutip oleh Abu Sa’id Al-Khodimi dari parawali itsbat yang terpercaya yang tersebut dalam kitab Al-Bariqoh, Syarah kitab At-Thoriqotul Muhamadiyyah dan lainnya, bahwa hadits dhoif boleh diamalkan dalam hal Fadloilil ‘Amal (keutamaan amal) meskipun tidak sesuai dengan qiyas.

اللهم صل علی سيدنا محمد

Selasa, 31 Juli 2018

Sholawat menurut kacamata Habaib dan Masyayih

THE POWER OF SHOLAWAT

Dikisahkan ada seorang wanita yang masuk surga tanpa ditanyai malaikat penanya dalam kubur (Munkar & Nakir) karna ia banyak bersholawat.
Dan masih banyak lagi keutamaan bersholawat kepada Baginda Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

 SHOLAWAT ITU
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ bersabda, "Orang yg paling banyak mendapat perhatianku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak SHOLAWATnya untukku."

*1. HABIB MUNDZIR AL MUSAWA*

"Tdk ada amalan yg cepat mendatangkan mahabbah/rasa cinta kepada Nabi Muhammad ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ . kecuali SHOLAWAT.

*2. HABIB UMAR BIN HAFIDZ*

"Sesungguhnya hati yg tdk rindu berjumpa dgn Nabi Muhammad ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ . dan tdk tergugah untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ , itu pasti hati yg terputus dari hakikat keimanan kepada Nabi Muhammad dan hakikat iman kepada Tuhannya Nabi Muhammad."

"Orang yg menyebar sholawat diantara umat manusia (mengingatkan orang untuk bersholawat kepada Rasulullah), ia akan menjadi orang yg paling dekat dgn Rasulullah."

*3. ABUYA AS SAYYID MUHAMMAD AL MALIKI*

"Kunci segala rahasia adalah bersumber pada bacaan sholawat kepada Rasulullah."

*4. HABIB TAUFIQ BIN ABDUL QADIR ASSEGAF*

"Sholawat itu tdk perlu guru, dan tdk dibatalkan oleh riya. Lebih bagus lagi kalau ikhlas dan dgn rasa cinta kepada Rasulullah. Itulah hebatnya sholawat kepada beliau."

*5. HABIB KADZIM BIN JA'FAR ASSEGAF*

"Janganlah kalian tidur sehingga kalian bersholawat paling kurang 20X, dan jika seseorang tidur tanpa bersholawat, maka ia adalah manusia yg rugi karena menjadi jauh dari Rasulullah."

*6. HABIB NOVAL AL BHAKHAITS BA'ALAWY*

"Sholawat itu melembutkan hati."

*7. HABIB SYECH BIN ABDUL QODIR ASSEGAF*

"Manusia kini banyak masalah didalam hati, dgn bersholawat masalah itu akan hilang."

*8. KH.M.ZAINI ABDUL GHANI* (Guru Sekumpul)

"Hidup di akhir zaman ini, jalan menuju Allah yg selamat adalah dgn memperbanyak sholawat."

*9. HABIB AHMAD MASYHUR BIN THOHA AL HADDAD* (Guru Habib Umar Bin Hafidz)

"Jika seseorang menggabungkan antara sholawat pada Rasulullah dan istighfar pada Allah, maka ia akan dijamin aman."

*10. KH.ABDUL HAMID*

"Perbanyaklah istighfar dan sholawat untuk memenuhi hajat kalian."
.
.
* ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﺗَﺴْﻠِﻴﻤﺎ

Mdh2an bermanfaat & dpt qt amalkan..

Dari gr

Selasa, 24 Juli 2018

Berserah diri kepada ALLAH kunci Sukses

قصة طريفة ورائعة 
Cerita menarik dan penuh hikmah
ﺟﻠﺲ ﺭﺟﻼﻥ ضريران ﻋﻠﻰ ﻃﺮﻳﻖ زوجة أحد
Dua orang pemuda pengangguran duduk dijalan yang biasa dilewati oleh isteri salah satu
 الملوك ﻟﻤﻌﺮﻓﺘﻬﻤﺎ ﺑﻜﺮﻣﻬﺎ…
Raja mereka beedua ingin menguji kedermawanan isteri raja tersebut
ﻓﻜﺎﻥ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻳﻘﻮﻝ
salah satu diantara mereka berdoa
"ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺭﺯﻗﻨﻲ ﻣﻦ ﻓﻀﻠﻚ"
Yaa Allah berilah aku rizki dari kemuliaanmu
ﻭﻛﺎﻥ ﺍﻵﺧﺮ ﻳﻘﻮﻝ
dan yang satu berdoa
"ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺭﺯﻗﻨﻲ ﻣﻦ ﻓﻀﻞ زوجة الملك"
yaa Allah berilah aku rizki dari kemuliaan isteri raja ini
ﻭﻛﺎﻧﺖ زوجة الملك ﺗﻌﻠﻢ ﺫﻟﻚ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﻭﺗﺴﻤﻊ
Doa merwka pun didengar oleh isteri raja yang kebetulan lewat
ﻓﻜﺎﻧﺖ ﺗﺮﺳﻞ ﻟﻤﻦ ﻃﻠﺐ (ﻓﻀﻞ ﺍﻟﻠﻪ) ﺩﺭﻫﻤﻴﻦ
isteei raja pun memberikan 2 dirham untuk laki laki yang meminta kemuliaan dari Allah
ﻭترسل ﻟﻤﻦ ﻃﻠﺐ (ﻓﻀﻠﻬﺎ) ﺩﺟﺎﺟﺔ ﻣﺸﻮﻳّﺔ ﻓﻲ جوفها عشرۃ دنانير
dan memberikan ayam panggang yang didalam perutnya di isi dengan uang 10 dinar

فكان ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺪﺟﺎﺟﺔ ﻳﺒﻴﻊ ﺩﺟﺎﺟﺘﻪ ﻟﺼﺎﺣﺐ
tetapi lelaki yang mendapatkan ayam pangggang tersebut menjual kepada temanya 
ﺍﻟﺪﺭﻫﻤﻴﻦ، ﺑﺪﺭﻫﻤﻴﻦ ﻛﻞّ ﻳﻮﻡ ، ﻭﻫﻮ ﻻ ﻳﻌﻠﻢ ﻣﺎ في جوفها من دنانير
yang mendapat uang dua dirham
dan iya tidak tau jika didalam perut ayam teraebut ada uang 10 dinar
 ﻭﺃﻗﺎﻡ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﻋشرۃ ﺃﻳﺎﻡ ﻣﺘﻮﺍلية
ﺛﻢ ﺃﻗﺒﻠﺖ زوجة الملك ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ ﻭسألت طالب ﻓﻀﻠﻬﺎ
dan hal tersebut terjadi selama 10 hari berturut turut, selanjutnya sang isteri raja bertanya kepada lelaki yang meminta kemuliaan sari isteri raja tersebut
ﺃﻣﺎ ﺃﻏﻨﺎﻙ ﻓﻀﻠﻨﺎ؟
apa yang sudah engkau sudah mendapatkan seauatu daripada meminta dari kemuliaanku?
ﻗﺎﻝ: ﻭﻣﺎ ﻫﻮ؟
lelaki itu menjawab, apakah itu

ﻗﺎﻟﺖ؛ مئة ﺩﻳﻨﺎﺭ ﻓﻲ ﻋﺸﺮﺓ ﺃﻳﺎﻡ. ﻗﺎﻝ: ﻻ ، ﺑﻞ
isteri raja itupun menjawab. aku memberimu 100 dinar dalam 10 hari ini
 الدﺟﺎﺟﺔ ﻛﻨﺖ ﺃﺑﻴﻌﻬﺎ ﻟﺼﺎﺣﺒﻲ ﺑﺪﺭﻫﻤﻴﻦ
tidak benar nyonya, saya hanya dapat ayam pangggang yang saya jual kembali kepada teman saya yang engkau beri 2 dirham
فضحكت وقاﻟﺖ
isteri raja pun tertawa san berkata
طلبت ﻣﻦ ﻓﻀﻠﻨﺎ ﻓﺤﺮمك ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﺫﺍﻙ  من 
ﻓﻀﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺄﻋﻄﺎﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺃﻏﻨﺎﻩ"
engkau meminta kepadaku kemuliaan maka ALLAH menjauhkanmu dari kemuliaanya sedang temanmu meminta kemuliaan Allah maka iapun mendapatkanya

DARI SINI DAPAT DIAMBIL PELAJARAN 
فمن ﺍﻋﺘﻤﺪ ﻋﻠﻰ الناس ﺫﻝّ
siapa yang menggantungkan nasib kepada orang lain maka ia akan terhina
ﻭﻣﻦ ﺍﻋﺘﻤﺪ ﻋﻠﻰ ماله ﻗﻞّ
siapa yang menggantungkan diri pada hartanya maka ia akan melarat
ﻭﻣﻦ ﺍﻋﺘﻤﺪ ﻋﻠﻰ علمه ﺿﻞّ
barang siapa yang sombong terhadap ilmunya maka ia akan tersesat
ﻭﻣﻦ ﺍﻋﺘﻤﺪ ﻋﻠﻰ نفسه ﻣﻞّ
barang siapa merasa mampu maka Allah akan melemahkanya
ﻭﻣﻦ ﺍﻋﺘﻤﺪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ فما ﺫﻝّ ﻭﻻ ﻗﻞّ ﻭﻻ ﺿﻞّ ﻭﻻ ﻣﻞّ
AKAN TETAPI BARANG SIAPA YANG MENGGANTUNGKAN DIRINYA KEPADA ALLAH SEMATA MAKA ALLAH TIDAK AKAN MENGHINAKANYA TIDAK AKAN MEMBUATNYA MELARAT TIDAK AKAN MENYESATKANYA DAN TIDAK PULA AKAN MELEMAHKANYA
-------------

Kamis, 05 Juli 2018

ISLAM NUSANTARA menurut HABIB LUTHFI BIN YAHYA

Habib Lutfi bin Yahya

Mereka yang Benci dan tidak suka NU akan melakukan berbagai cara untuk mengajak umat Islam agar semakin membenci NU. Padahal negara muslim di seluruh dunia saat ini banyak yang belajar kepada Nahdlatul Ulama (NU)tentang bagaimana membina dan mengelola Islam yang damai, ramah, Serta santun.

Banyak oknum mengaku-ngaku sebagai NU Garis Lurus, NU Garis Suci, atau pecinta NU yang justru menghancurkan NU dengan membuat opini-opini yang menebar kebencian dan memunculkan perpecahan. Tragisnya, bahkan orang NU sendiri yang notabene punya pengaruh besar di mata publik ikut terhanyut dalam hasutan dan hinaan oleh mereka para pembenci NU.

Tidak dipungkiri gagasan “Islam Nusantara” bisa menjadi magnet besar dalam membangun besarnya kekuatan Islam di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dan oleh media-media pembenci NU, itu dijadikan lahan untuk menghancurkan NU dari dalam seolah-olah NU telah diboncengi oleh Liberal, Syiah, dan Wahabi. Padahal telah jelas dan disepakati oleh ribuan ulama dan kiai pengasuh pondok pesantren serta majelis ta’lim di seluruh Indonesia bahwa tema Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang adalah “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Membangun Peradaban Indonesia dan Dunia”.

Tema tersebut dipilih untuk menunjukkan posisi strategis NU di Indonesia dan dunia sebagai pengusung Islam rahmatan lil ‘alamin.

Cukup menjadi pelajaran berharga dari Afghanistan, Irak, Suriah, Libya, Yaman, Tunisia, Mesir, Somalia dan negara-negara muslim yang menjadi sasaran konflik antar umat Islam karena tidak adanya persatuan diantara mereka.

Kita tidak menginginkan Indonesia seperti mereka, berapa juta umat Islam yang mati mengenaskan akibat konflik di negara-negara tersebut ?

Ide Islam Nusantara datang bukan untuk mengubah doktrin Islam. Ia hanya ingin mencari cara bagaimana melabuhkan Islam dalam konteks budaya masyarakat yang beragam. Islam nusantara bukan sebuah upaya sinkretisme yang memadukan Islam dengan “agama Jawa”, melainkan kesadaran budaya dalam berdakwah sebagaimana yang telah dilakukan oleh pendahulu kita walisongo. Islam nusantara tidak anti arab, karena bagaimanapun juga dasar-dasar Islam dan semua referensi pokok dalam ber-islam berbahasa Arab.

Saat ini istilah Islam Nusantara telah menimbulkan polemik pro dan kontra. Bagi NU sebagai ormas Islam terbesar, Islam Nusantara merujuk pada fakta sejarah penyebaran Islam di wilayah Nusantara dengan cara pendekatan budaya, tidak dengan doktrin yang kaku dan keras. Bahwa Islam di Nusantara didakwahkan dengan cara merangkul budaya, menyelaraskan budaya, menghormati budaya, dan tidak memberangus budaya.

Dari pijakan sejarah itulah, NU akan bertekad mempertahankan karakter Islam Nusantara yaitu Islam yang ramah, damai, terbuka dan toleran.
Menyimak wajah Islam di dunia saat ini, Islam Nusantara sangat dibutuhkan, karena ciri khasnya mengedepankan jalan tengah karena bersifat tawasuth (moderat), tidak ekstrim kanan dan kiri, selalu seimbang, inklusif, toleran dan bisa hidup berdampingan secara damai dengan penganut agama lain, serta bisa menerima demokrasi dengan baik.

Oleh karena itu, sudah selayaknya Islam Nusantara dijadikan alternatif untuk membangun peradaban dunia Islam yang damai dan penuh harmoni di negeri mana pun.

Menurut Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Rais Syuriah PBNU Pusat menjelaskan, “Sebenarnya maksudnya Islam di Nusantara, bukan merupakan ajaran atau aliran sendiri. Jadi bagaimana mewarisi Islam yang telah digagas atau dikembangkan para wali-wali dulu.”

Beliau melanjutkan, “Islam di belahan bumi Indonesia itu punya karakteristik sendiri yang unik,. Kalau saja wali songo itu tidak coba beradaptasi dengan lingkungan sekitar ketika Hindu dan Budha masih menjadi agama mayoritas, mungkin kita tidak bisa menyaksikan Islam yang tumbuh subur seperti sekarang ini,”.

Beliau berpesan bahwa inti Indonesia adalah terletak pada rasa persatuan dan kesatuan. Rasa inilah yang agaknya menjadi barang mahal dan sulit sekarang ini. Rasa itu sesungguhnya yang membingkai keberadaan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Karenanya tugas kita bagaimana terus menjaga NKRI ini, itulah mengapa dalam setiap ceramah beliau akhir-akhir ini sering membahas tentang upaya mengukuhkan Persatuan Bangsa dan Negara.

Indonesia itu menurut beliau, tidak disukai kalau ekonominya maju. Karenanya selalu ada upaya eksternal (asing) untuk memperlemah ekonomi Indonesia. Sekaligus terus mengancam NKRI. Ketika gagal melemahkan dari sisi ekonomi, dilemparlah isu Sunni-Syiah. Begitu merasa gagal dengan isu itu kemudian konflik antar umat beragama seperti insiden di Tolikara Papua. Intinya cuma satu: memecah belah NKRI.

Maulana Habib Luthfi bin Yahya memberikan sebuah analogi tentang bagaimana menjadi muslim yang baik di bumi Indonesia, “Laut itu punya jati diri, pendirian, dan harga diri. Sehingga betapapun zat yang masuk ke dalam laut melalui sungai-sungai yang mengalir kepadanya, keasinan air laut tidak akan terkontaminasi. Karena laut itu bisa mengantisipasi limbah-limbah yang masuk,”.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan, ikan yang berada di dalam laut pun juga demikian. Ia tetap tawar dan tidak terkontaminasi oleh asinnya air laut. Sedangkan air laut sendiri tidak mengintervensi ikan yang ada di laut. Keduanya mempunyai jati diri yang luar biasa dan bisa hidup bersama, serta saling menghargai dalam “ideologinya” masing-masing.

“Dalam hidup berbangsa dan bernegara, laut adalah contoh konkrit. Jati diri bangsa, harga diri bangsa, kehormatan bangsa tetep punya kepribadian yang luar biasa, dan kedua-duanya dapat hidup bareng dengan harmoni. Kalau kita bisa meniru kehidupan yang ada di laut, maka bangsa ini akan aman dan enggak bakal ruwet,” begitulah penjelasan Maulana Habib Luthfi bin Yahya.

Perlu ditegaskan disini bahwa Islam Nusantara tidaklah anti budaya Arab, akan tetapi untuk melindungi Islam dari Arabisasi dengan memahaminya secara kontekstual. Islam Nusantara tetaplah berpijak pada akidah tauhid sebagaimana esensi ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad.

Arabisasi bukanlah esensi ajaran Islam. Karenanya, kehadiran karakteristik Islam Nusantara bukanlah respon dari upaya Arabisasi atau percampuran budaya arab dengan ajaran Islam, akan tetapi menegaskan pentingnya sebuah keselarasan dan kontekstualisasi terhadap budaya lokal sepanjang tidak melanggar esensi ajaran Islam.

Rais Am Syuriah PBNU Pusat Dr. HC. KH. Ahmad Musthofa Bisri menjelaskan, “Kalau Islam diidentikkan dengan Arab, Abu Jahal juga orang Arab, dia memakai sorban dan jubah. tentu ketika kita memakai jubah dan sorban semata mengikuti Sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, bukan mengikuti budaya Arab.”

Lebih lanjut Mustasyar PBNU Pusat Syaikhuna wa Murobbi Rukhina KH. Maimun Zubair menjelaskan. “Bangsa Arab itu mulia karena adanya Islam, maka Indonesia pun akan mulia dengan adanya Islam”.

Saat ini negara-negara Muslim di dunia sedang melirik Islam di Indonesia, mereka manyatakan diri perlu belajar banyak dari Indonesia, bagaimana bisa negara besar dengan berbagai suku, agama, ras, adat istiadat bisa damai dan tentram tanpa ada konflik horizontal berkepanjangan ?

Pesan rahmatan lil alamin menjiwai karakteristik Islam Nusantara, sebuah wajah Islam yang moderat, toleran, cinta damai dan menghargai keberagaman

Senin, 25 Juni 2018

Hukum Tabarruk dalam Islam

Apakah di dalam ajaran agama Islam dianjurkan mencari berkah (Tabarruk) ? pertanyaan ini sering sekali dilontarkan oleh masyarakat, utamanya yang tidak mendalami ajaran Ahlussunnah wal jamaah, berikut ini jawaban yang tepat seauai ajaran Ahlussunnah
         Ya, di dalam ajaran agama Islam dianjurkan mencari berkah (Tabarruk). Tabarruk adalah meminta tambahan kebaikan dari Allah. di antara sekian banyak hal yang Allah jadikan sebab seseorang memperoleh barakah dari-Nya adalah bertabarruk dengan para Nabi, para wali, para ulama’ yang mengamalkan ilmunya dan orang-orang shaleh. Allah berfirman mengenai ucapan Nabi Yusuf:
اِذْهَبُوْا بِقَمِيْصِيْ هَذَا فَأَلْقُوْهُ عَلَى وَجْهِ أَبِيْ يَأْتِ بَصِيْرًا
“Pergilah kamu dengan membawa gamisku ini, lalu letakkanlah ke wajah ayahku nanti ia akan melihat kembali.” (QS. Yusuf: 93)
Dalam ayat ini Nabi Ya’qub bertabarruk dengan gamis Nabi Yusuf dengan mencium dan menyentuhnya ke mata beliau, sehingga beliau bisa melihat kembali.

Dalil-dalil Tabarruk
1. Perbuatan Nabi sendiri yang membagi-bagikan rambut (HR. al-Bukhari dan Muslim) dan potongan kuku (HR Ahmad)
2. Para shahabat bertabarruk dengan jubah Nabi (HR Muslim)
3. Para sahabat dan tabiin bertabarruk dengan bekas tempat telapak tangan Nabi (HR. ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Awsath dan al-Mu’jam al-Kabir dan Imam Ahmad)
4. Para tabiin bertabarruk dengan mata yang pernah melihat Rasulullah dan tangan yang telah menyentuh Rasulullah dan disetujui oleh para sahabat Nabi (HR Abu Ya’la)
5. Para sahabat bertabarruk dengan tanah kuburan Nabi (HR Imam Ahmad, HR. ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Awsath dan al-Mu’jam al-Kabir, dan al-Hakim dalam Mustadrak-nya)
6. Khalid bin Walid bertabarruk dengan rambut Rasulullah dengan menaruhnya di pecinya sehingga beliau menang di dalam peperangan (HR al-Hakim dalam al-Mustadrak, al-Baihaqi dalam Dalam Dalail an-Nubuwwah)
7. Para sahabat bertabarruk dengan air wudhu Nabi (HR al-Bukhari)
8. Para sahabat bertabarruk dengan bagian dari mimbar Nabi (Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf-nya)
9. Imam Ahmad bin Hanbal membolehkan bertabarruk (di dalam kitab Su-aalaat Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, al-‘Ilal wa Ma’rifah ar-Rijal, 2/492)

Inilah penjelasan ringkas tentang tabarruk. Oleh karena itu, janganlah tertipu dengan propaganda, statement dan pernyataan kelompok yang mengharamkan tabarruk (Wahabi).

Semoga Allah memudahkan kita untuk bertabarruk dengan peninggalan Rasulullah dan para Awliya’ sehingga ridha Allah senantiasa menyertai kita, aamiin.