Tampilkan postingan dengan label Aswaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aswaja. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 04 Juni 2022

Tiga Perntanyaan yang membingungkan

 3 PERTANYAAN YANG MEMBINGUNGKAN



3 pertanyaan yang membingungkan Orang alim. 

Seorang anak setelah kembali kepada keluarganya meminta Orang alim. meminta didatangkan seorang guru agama agar dapat menjawab tiga pertanyaan yang dimilikinya 

akhirnya keluarga menemukan seorang guru 

Dan terjadilah pembicaraan sebagai berikut. 

anak laki-laki : Siapakah Anda dan Dapatkah Anda menjawab 3 pertanyaan saya? guru Aku seorang hamba Allah dan aku akan menjawab. 

pertanyaanmu dengan isinya 

anak laki-laki : Apakah engkau seperti Kebanyakan orang alim yang tidak mampu menjawab pertanyaanku guru akan kerahkan kemampuanku dan dengan pertolongan Allah akan kujawab? 

anak laki-laki : aku memiliki 3 pertanyaan

1 : Apakah Allah itu ada jika ada seperti apa bentuknya ? 

2 : Apakah qada' dan qadar ? 

3 : jika setan dari api Kenapa nanti di neraka ia akan ditempatkan pastilah ia tidak akan merasa sakit 


guru itupun menempeleng wajah anak laki-laki itu sekeras-kerasnya 

Anak laki-laki : kenapa engkau menamparku? Apakah engkau marah kepadaku? 

Guru : sama sekali tidak tetapi itulah jawaban ketiga pertanyaanmu. 

Anak laki-laki : tetapi aku tidak mengerti jawabanmu 

Guru : apa yang kau rasakan dengan tamparan ku? 

Anak laki-laki :  tentu saja sakit 

Guru :  jika demikian Apakah engkau percaya bahwa rasa sakit itu ada 

Anak laki-laki :  tentu saja 

Guru : Tunjukkan bentuknya 

anak laki-laki : aku tak mampu membuktikannya

Guru : inilah jawabanku yang pertama kita semua percaya akan adanya Allah dan tidak mampu melihatnya , dan Apakah engkau mimpikan peristiwa ini kemarin? Dan apakah batinmu mengira aku menempeleng mu hari ini? 

Anak laki-laki : tentu tidak 

Guru : itulah qada dan qadar nya 

Guru : tanganku yang menampakkan wajahmu itu berasal dari apa? 

Anak laki-laki : dari tanah 

Guru : wajahmu yang aku tampan dari apa? 

Anak laki-laki : sama juga dari tanah 

Guru  : Apakah yang engkau rasakan dengan tamparan ku? 

Anak laki-laki : tentu saja rasa sakit 

Guru Sempurna sudah jawabanku tanah dengan tanah kalau Allah menghendaki akan terasa sakit,  ya sakit demikian juga dengan setan yang terbuat dari api akan juga merasakan sakit. di dalam api neraka jika Allah menghendaki 


Subhanallah 

Allahumma shalliwasallim ala sayyidina muhammad

Jumat, 01 Januari 2021

Habib Jakfar Alkaff meninggal | dan Ulama Karismatik itu telah berpulang

 Wafatnya Habib Jakfar Alkaff (Kudus)



Dalam sebuah Maqolah dijelaskan :

موت العلماء موت العالم
Mautul Ulama' Mautul 'Alami, dalam arti meninggalnya seorang Ulama merupakan bencana bagi alam semesta, betapa tidak ulama al' arif billah ulama yang benar ulama apalagi setingkat dengan Waliyullah adalah manusia yang dicintai Allah, karena ulama' adalah manusia yang paling takut kepada Allah,
إنما يخشى الله من عباده العلماء
Artinya : sesungguhnya manusia yang paling takut kepada Allah adalah para Ulama'
Yang dimaksud takut disini adalah dalam arti Takwa yang mana tindak tanduknya sesuai dengan yang di Syariatkan Rabb nya, mereka adalah manusia manusia yang selalu Istighfar kepada Allah, selalu meminta dan memohon maaf kepadaNYA bukan hanya untuk dirinya sendiri namun juga untuk Ummat seluruhnya, merekalah yang selalu menghambat turunya bencana dan Adzab Allah di muka bumi ini, sebagaimana Firman Allah
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Artinya : Allah Tidak akan mengadzab mereka sedang engkau bersama mereka (Muhammad), dan Allah tidak akan mengadzab mereka jika masih ada orang orang yang mau Istighfar.
Hari ini kita ditinggal oleh salah satu Waliyullah Habib Panutan Ummat Habib yang selalu memberi teladan Baik, Habib yang kehadiranya dinantikan oleh semua orang, Beliaulah Alhabib Almajdhub Jakfar bin Muhammad Al kaff (Kudus)  link videonya disini 

Detik detik meninggalnya habib Jakfar Alkaff

Beliau adalah salah satu Habaib yang bisa

 masuk disemua lapisan masyarakat baik rakyat biasa maupun yang berpangkat, semua golongan baik warga Nahdhiyyin maupun yang lain, tidak lain karena beliau selalu membawa kesejukan dalam berdakwah, sehingga kehadiranya selalu dinanti. 

Semoga beliau segera bersanding dengan kekasihnya dan kakek buyutnya Nabi kita Muhammad SAW. Dan semoga akan muncul Jakfar Jakfar jakfar yang lain yang dapat mempersatukan Ummat Ini Amin.
Ilaa habib jakfar Bin Muhammad Alkaff Kudus ALFAATIHAH

Senin, 05 Agustus 2019

Nasehat nasehat mbah mun sarang yang sangat bagus yg harus kita tauladani

Innalillahi wainna ilaihi Raajiun


Indonesia bersedih, indonesia menangis, Ummat Islam kehilangan salah satu Panutan, salah satu Murobby, salah satu kiai sepuh NU, Kiai Pondok Sarang Mbah Maimun Zubair pada hari selasa tgl 06 Agustus 2019 telah kembali keharibaanya, Beliau meninggal saat menunaikan ibadah haji, beliau meninggal di Kota Makkah, beliau dimakamkan di Ma'la Makkah Almukarromah, ba'da Dhuhur Waktu KSA, atas permintaan putra dari guru beliau Assayid Ahmad bin Muhammad bin Alawy bin Abbas Almaliky.
Beliau telah meninggal namun nasehat dan petuah beliau senantiasa kita ingat dan kita ikuti,

6 PESAN INDAH MBAH MAIMUN ZUBAIR

K.H Maimun Zubair Dawuh,


1. jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah...barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akhirat.

2. Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju surga.

3. Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.

4. Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia...barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.

5. Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak2 mu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu..yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.

6. Jika engkau tidak bisa berbuat kebaikan Sama sekali Maka Tahanlah tangan dan lisanmu dari menyakiti, setidaknya Itu menjadi sedekah untuk dirimu.

Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata:

رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ

“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”

Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda

Rasulullah SAW bersabda:

« لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».

“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya)bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum".(HR. Muslim)

Mari selalu berusaha dan berprilaku positif, semangat meraih hasil terbaik serta saling mendoakan akan keberkahan.. Aamiin...Semoga bermanfaat

Selamat jalan mbah.. insyaAllah husnul khotimah..

Selasa, 23 April 2019

Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. | sejarah singkat

Risalah Singkat Perjalanan Isra' Mi'raj


  Perlu kita ketahui, bahwa peristiwa Isra' Mi'raj merupakan kejadian ghaib, dan sudah semestinya bagi seorang mu'min untuk beriman atau percaya akan perkara yang supranatural ini. Dalam artian, perkara yang tidak dapat diterangkan akal sehat atau di luar kodrat alam. Allah Swt. berfirman:

 الم.. ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ .. الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Alif laam miim.. kitab (al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

 Persoalan mendasar yang menimpa manusia pada saat ini, tatkala mereka menganggap apa yang mereka ketahui merupakan hal yang paling mutlak kebenarannya dan apa-apa yang tidak mereka ketahui merupakan hal yang pasti salah. Cara berpikir orang-orang semacam ini seolah-olah menggambarkan diri mereka yang terkungkung oleh lingkup ketidaktahuan mereka dengan menalar kejadian-kejadian yang diluar kemampuan kepala berdasarkan hawa nafsu mereka sebagai persoalan yang keliru dan wajib disalahi. Akibatnya, timbul dalam diri mereka dua kesesatan: yaitu penolakan terhadap perkara yang gaib dan penyangkalan akan ajaran para Nabi.

 Allah Swt. menciptakan manusia dengan regenerasi berpikir yang berbeda-beda. Melalui pancaindra yang lima mereka meraba ciptaan Allah yang mahaluas, tentunya dengan keterbatasan pengetahuan yang mereka miliki sesuai pada masanya. Allah Swt berfirman:

و مَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

"Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit."

 Dulu, manusia, kala melihat ke arah langit mereka mendapati rona biru yang ada sebagai pemandangan indah yang tiada duanya. Titik fokus mereka tertuju sebatas hanya pada birunya langit, tidak mengetahui bagaimana rona itu bermula dan menjadi. Makin kesini, akhirnya manusia mengetahui melalui eksperimen dan beberapa kajian yang mereka pelajari bahwa birunya langit hasil dari interaksi atmosfer bumi dan cahaya matahari, ketika cahaya matahari bertemu dengan medium lain, maka warna-warna yang ada akan menyebar lantas menghasilkan warna biru pada langit. Ksemuanya itu tentunya adalah sebab kuasa dan kemahabesaran Allah Swt dalam menciptakan semesta beserta isinya.

  Abuya as-Sayyid Abdullah bin Muhammad Baharun menganalogikan kecengkalan manusia yang ngeyel dan super sok paling tahu ini dengan kisah kura-kura dan ikan-ikan di laut. Tatkala tuan kura kura, sebagai makhluk amfibi menjelaskan mara bahaya dan kengerian yang ada di darat kepada ikan-ikan di laut, yang notabenya tidak mengerti apa yang terjadi di atas permukaan sana; tentang kail yang akan menusuk rongga mulut mereka, tentang pasar yang akan menimbang berat-ringannya ukuran mereka, tentang mata uang yang menjadi tolak ukur harga mereka, tentang manusia, makhluk berkaki dua yang akan membeli dan membawa mereka ke rumahnya, tentang tungku dengan bara api yang siap memanggang tubuh mereka sampai mengering. Namun, kesemuanya itu ibarat hembusan angin yang bertiup dan sedikit pun tidak memberikan arti pada mereka. Akibatnya, saat terjerat perangkap, mereka tidak mampu melakukan apa apa, hanya bisa menyesali pembakangan yang mereka lakukan terhadap akhbar yang ditujukan pada mereka. Naudzubillah.

 Melalui peristiwa Isra' Mi'rajnya baginda Nabi Muhammad Saw. ini seharusnya kita sadar, betapa tidak sebandingnya kita dengan kemampuan yang Allah miliki. Sebagaimana yang sebagian dari saudara-saudara kita tidak mengerti tentang kehendak dan kemampuan Allah untuk menjalankan Baginda Nabi dari Makkah menuju al-Quds, Palestina hanya dengan perjalanan pulang-pergi dalam kurun waktu semalam saja.
 ‎
 Tentang kelebihan yang ada pada Baginda Nabi Muhammad Saw sebagai manusia yang sama seperti kita secara basyariah, namun memiliki pengistimewaan dari Allah Swt dengan diturunkan kepadanya wahyu-wahyu, petunjuk yang diberikan secara khusus. Begitu pula dengan ilmu-ilmu yang diberikan kepadanya tidaklah sama dengan pengetahuan yang diberikan kepada kita. Selanjutnya, tentang zaman yang berlalu dan yang akan datang, pun tempat yang pernah kita singgahi dan yang akan singgahi, kesemuanya itu perlu adanya iman/percaya pada persoalan yang gaib sebab ketidaktahuan kita.

 Poin penting tentang perjalanan keimanan yang perlu kita ambil dari peristiwa ini, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Abuya as-Sayyid Abdullah Baharun, diantaranya;

1. Agar setiap manusia menyadari betapa minimnya pengetahuan mereka.

2. Percaya/iman dengan perkara yang gaib, yang tidak mereka ketahui dengan lima pancaindra mereka.

3. Membenarkan apa-apa yang datang dari para utusan Allah dan menerima apa yang mereka sampaikan.

  Semoga Allah Swt memberikan keberkahan yang melimpah dari memperingati peristiwa Isra' Miraj ini kepada kita dan menambahkan keimanan kita pada Allah Swt. Waallhu'alam.

اللهم بارك لنا في رجب و شعبان و بلغنا رمضان.
=====

Oleh: Iqbal Nabil (Mahasiswa Tingkat Satu Universitas al-Ahgaff)

Rabu, 16 Januari 2019

Sumber perbedaan Hari Raya di INDONESIA

PENETAPAN HARI RAYA DI INDONESIA

Kita Ummat Islam indonesia, memiliki dua kalender yang kita gunakan dikehidupan sehari-hari kita, dua kalender itu adalah kalender hijriyah dan kalender masehi. Kalender hijriyah berdasarkan atas pergerakan bulan, berbeda dengan kalender masehi yang dibuat berdasarkan pergerakan matahari. Oleh karena itu kalender hijriyah disebut dengan dengan kalender bulan dan kalender masehi disebut dengan kalender Matahari. Adapun jumlah hari dalam satu bulan hijriyah adalah sekitar 30 hari atau 29 hari, tidak lebih dan tidak kurang dari keduanya dan untuk menetapkan terjadinya Hari Raya khususnya Hari Raya Idul Fitri yang terjadi pada awal bulan Syawal ada tiga metode, yang pertama yaitu dengan RUKYATUL HILAL atau metode melihat bulan sabit yang kedua yaitu dengan ISTIKMAL penggenapan, yang ketiga yaitu HISAB atau perhitungan. Ketiga metode itu digunakan di negara kita Indonesia dan oleh karena itu tidak lepas adanya perbedaan terjadinya di setiap tahun.

Metode RUKYAT AL HILAL atau melihat bulan sabit adalah : pembuktian terjadinya Awwal Ramadhan dan berakhirnya Ramadhan, dengan melihat kehadiran bulan sabit yang terlihat, seperti dalam hadits "Rasulullah SAW menyebutkan tentang hilal dan beliau bersabda :
اذا رايتم الهلال فصوموه واذا رأيتموه فافطرو
 "apabila kamu melihat hilal maka puasalah dan apabila kamu melihat hilal kembali maka berbukalah atau berhari rayalah". berdasarkan hadits ini sesungguhnya awal dan akhir ramadhan dibuktikan dengan melihat hilal dan harus bersumpah didepan hakim untuk memastikan bahwa melihatnya. Metode penyelesaiannya adalah dengan melengkapi jumlah hari dibulan sya'ban atau ramadhan hingga 30 hari jika bulan sabit tidak tampak keberadaannya di awan. Hal ini didasarkan pada hadits "jika mendung (sehingga kalian tidak bisa melihat hilal) maka sempurnakanlah bilangan bulan sampai 30 hari."

Metode yang ketiga adalah dengan cara hisab(perhitungan). Yaitu menetapkan awal dan akhir Ramadhan dengan memperhatikan rumus rumus tertentu berdasarkan kaidah-kaidah ilmu astronomi/tata Surya. Dan ulama berbeda pendapat dalam diperbolehkan nya menggunakan metode perhitungan untuk menetapkan awal dan akhir Ramadhan,sebagian para ulama' menggunakan metode perhitungan dan sebagian tidak menggunakan metode perhitungan. Ini adalah sumber terjadinya perbedaan hari raya dinegara kita.

Minggu, 21 Oktober 2018

Wahabi HTI dan Syiah Imamiyah dan Ciri cirinya


Berikut ini adalah ciri ciri atau karakter golongan non Aswaja

Ciri dan karakter Wahabi
1.       Mudah mengkafirkan orang islam yang tak sealiran.
2.       Mengatakan bahwa para ulama’ salaf, madzhab empat dan penganutnya itu sesat
3.       Mengkafirkan kaum sufi bahkan lebih parah dari yahudi
4.       Mengkafirkan orang islam yang bertawassul, tahlil, istighosah, membaca maulid, manaqib dan yang sejenis.
5.       Mendistorsi kalimat kalimat tafsir al quran.
6.       Menghancurkan tempat yang dianggap barokah tetapi melestarikan peninggalan yahudi.

Ciri dan karakter HTI.
1.       Selalu berbicara tentang khilafah dan merasa merekalah penegak  khilafah yang dijanjikan rasulullah.
2.       Mengatakan bahwa perbuatan manusia tidak ada hubungannya dengan keputusan Allah.
3.       Menisbatkan Allah dalam kejelekan dengan perkataan bahwa yang dimaksud qodlo’ Allah dalam hadis tentang rukun iman adalah ilmu Allah. Padahal dalam hadits tersebut ada kelanjutan khoirihi wa syarrihi.
4.       Ekstrim dalam menyikapi khilafah dan yang tidak peduli dengan khilafah yang dimaksudkan HTI maka telah melakukan dosa besar.
5.       Siapa saja boleh berijtihad.

Ciri ciri Syiah imamiyah :
1.       Mewajibkan imamah ( adanya kepemimpin ummat islam yang dipimpin Ali dan keturunannya)
2.       Sangat mengkultuskan Ali bahkan mengatakan derajatnya lebih tinggi dari nabi dan malaikat.
3.       Memberikan tambahan tambahan pada ayat ayat al  Quran dengan tambahan kalimat yang berhubungan dengan imamah dan Ali.
4.       Mengingkari Sahabat selain Ali dan kerabatnya yang mengakui kekhilafahan Abu bakar, umar dan Usman.
5.       Memperbolehkan mut’ah dan menghukumi anak yang bukan syiah adalah hasil zina.