Tampilkan postingan dengan label tasawwuf. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tasawwuf. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 Oktober 2022

Hakekat Takdir - Alhikam

Apakah Usaha yang keras dari seorang hamba dapat mengalahkan Takdir Tuhan, Yuk simak penjelasan Hakekat Takdir dari kitab Alhikam Syeikh Athoillah As Sakandarie

 KEKUATAN TAQDIR

  سَوَابِقُ الهِماَمِ لاَ تَحْرِقُ اَسْوَرَ الاَقْدَارِ

Kerasnya himmah /semangat perjuangan, tidak dapat menembus tirai takdir kekeramatan atau kejadian kejadian yang luar biasa dari seorang wali itu, tidak dapat menembus keluar dari takdir, maka segala apa yang terjadi semata mata hanya dengan takdir Alloh.

Pembahasan

Hikmah ini menjadi ta’lil atau sebab dari hikmah sebelumnya (Iroodatuka tajriid)..

seakan akan Mushonnif berkata: Hai murid, keinginan/himmahmu pada sesuatu, itu tidak ada gunanya, karena himmah yang keras/kuat itu tidak bisa menjadikan apa apa seperti yang kau inginkan, apabila tidak ada dan bersamaan dengan taqdir dari Alloh...

Jadi hikmah ini (Sawa-biqul himam) mengandung arti menentramkan hati murid dari keinginannya yang sangat SAWAA-BIQUL HIMAM (keinginan yang kuat)...

apabila keluar dari orang orang sholih/waliyullah itu disebut Karomah.

Apabila keluar dari orang fasiq disebut istidroj/ penghinaan dari Alloh.

Allah berfirman....

“Dan tidaklah kamu berkehendak, kecuali apa yang dikehendaki Alloh Tuhan yang mengatur alam semesta. (At-Takwir 29)...

 “Dan tidaklah kamu menghendaki kecuali apa yang dikehendaki oleh Alloh, sungguh Alloh maha mengetahui, maha bijaksana. (QS. Al-Insaan 30)

Rabu, 12 Oktober 2022

Hakekat Tajrid dan Kasab - Alhikam

Haruskah seorang Muslim didunia ini Hanya beribadah tanpa berusaha Tajrid atau lebih banyak Bekerja dan sedikit beribadah Kasab Simak uraian berikut dari kitab Alhikam syeikh Athoillah As Sakadarie..

 إرادَتـُكَ التَجْرِيْدَ معَ اِقامةِاللهِ اِيّاكَ فى الاَسْبَابِ مِنَ الشَهْوةِ الخفِيَّةِ، وَإرادَتـُكَ الاَسْبَابِ معَ اِقامةِاللهِ اِيّاكَ فى التَجْرِيْدَ اِنْحطاط ٌ عن الهِمَّةِ العَليَّةِ 

Keinginanmu untuk tajrid (hanya beribadat saja tanpa berusaha untuk dunia), padahal Allah masih menempatkan engkau pada golongan orang orang yang harus berusaha (kasab), maka keinginanmu itu termasuk nafsu syahwat yang samar (halus). Sebaliknya keinginanmu untuk berusaha (kasab]),padahal Allah telah menempatkan dirimu pada golongan orang yang harus beribadat tanpa kasab (berusaha), maka keinginan yang demikian berarti menurun dari semangat yang tinggi

Pembahasan

Sebagai seorang yang beriman, haruslah berusaha menyempurnakan imannya dengan berfikir tentang ayat ayat Alloh, dan beribadah dan harus tahu bahwa tujuan hidup itu hanya untuk beribadah(menghamba) kepada Alloh,sesuai tuntunan Al-qur’an.

Tetapi setelah ada semangat dalam ibadah, kadang ada yang berpendapat bahwa salah satu yang merepoti/mengganggu dalam ibadah yaitu bekerja(kasab).

Lalu berkeinginan lepas dari kasab/usaha dan hanya ingin melulu beribadah.

Keinginan yang seperti ini termasuk keinginan nafsu yang tersembunyi/samar...Sebab kewajiban seorang hamba, menyerah kepada apa yang dipilihkan oleh majikannya. 

Apa lagi kalau majikan itu adalah Alloh yang maha mengetahui tentang apa yang terbaik bagi hambanya...Dan tanda tanda bahwa Alloh menempatkan dirimu dalam golongan orang yang harus berusaha (kasab), apabila terasa ringan bagimu, sehingga tidak menyebabkan lalai menjalankan suatu kewajiban dalam agamamu, juga menyebabkan engkau tidak tamak (rakus) terhadap milik orang lain.

Dan tanda bahwa Allah mendudukkan dirimu dalam golongan hamba yang tidak berusaha (Tajrid).... Apabila Tuhan memudahkan bagimu kebutuhan hidup dari jalan yang tidak tersangka, kemudian jiwamu tetap tenang ketika terjadi kekurangan, karena tetap ingat dan bersandar kepada Tuhan, dan tidak berubah dalam menunaikan kewajiban kewajiban...