Tampilkan postingan dengan label kitab Al Hikam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kitab Al Hikam. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 Oktober 2022

Jangan Meragukan Janji Allah

Janji Allah Terhadap Hamba

Sebagai seorang muslim sejati, maka Jangan sekali kali meragukan janji janji Allah SWT. yang telah dijanjikan kepada kita sekalian Ummat Islam..hal ini dipertegas dengan apa yang diutarakan oleh Ibn Athoillah As Sakandarie dalam Al hikam.. yuk simak Maqolahnya. 

 لا يُشَكـِّكنَّكَ فِي الوَعْدِ عَدَمُ وُقُوْعِ المَوْعُوْدِ وَإنْ تَعَيَّنَ زمَنـُهُ لـئـلاَّ يَكونَ ذٰلِكَ قَدْحاً فِى بَصِيْرَتِكَ واِخـْماَداً لِنُوْرِ سَرِيْ٦رَتِكَ 

Jangan sampai kamu merasa ragu, terhadap janji Allah, karena tidak terlaksananya apa yang telah dijanjikan itu, walaupun telah tertentu waktunya, supaya tidak menyalahi pandangan mata hatimu, atau memadamkan cahaya hatimu.

Pembahasan

Manusia sebagai hamba tidak mengetahui kapankah Allah akan menurunkan karunia dan rahmatNya, sehingga manusia jika melihat tanda² ia menduga, mungkin telah tiba saatnya, padahal bagi Allah belum memenuhi semua syarat yang dikehendakiNya, maka bila tidak terjadi apa yang telah diduganya, hendaknya tidak ada keraguan terhadap kebenaran janji Allah SWT.sekali lagi jangan meragukan janji Allah

Sebagaimana yang terjadi dalam Sulhul [perdamaian] Hudaibiyah, ketika Rasulullah saw menceritakan mimpinya kepada sahabatnya, sehingga mereka mengira bahwa pada tahun itu mereka akan dapat masuk ke kota Makkah dan melaksanakan ibadah umroh dengan aman dan sejahtera [mimpi Rasulullah SAW]

Yang tersebut dalam surah al-Fath Alloh berfirman: "Sungguh Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya bahwa kamu pasti memasuki Masjidil Haram, jika Allah menghendaki dalam keadaan aman, dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya, sedang kamu merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui, dan selain itu Dia telah memberikan kemenangan yang dekat." (QS. al-Fath 27)


Jumat, 14 Oktober 2022

Hakekat Tadbir - Alhikam

Ikut Mengatur Ketentuan yang ditetapkan Allah SWT. apakah diperbolehkan, yuk simak penjelasanya dari kitab Alhikam Ibn Athoillah Asakandarie

اَرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التـَدْبـِيْرِ فَماَ قامَ بهِ غيرُكَ عَنْكَ لاَ تقـُمْ بهِ لِنـَفـْسِكَ 

Istirahat/enakkan dirimu/pikiranmu dari kesibukan mengatur dirimu, dari apa-apa yang telah diatur/dijamin oleh selain kamu(yaitu Alloh), tidak perlu engkau ikut sibuk memikirkannya

Pembahasan

Yang di maksud TADBIIR (mengatur diri sendiri) dalam hikmah ini yaitu Tadbir yang tidak di barengi dengan Tafwiidh (menyerahkan kepada Alloh). 

Apabila Tadbir itu dibarengi dengan Tafwidh itu diperbolehkan,??

bahkan Rosululloh bersabda: At-tadbiiru nishful ma-‘isyah. (mengatur apa yang menjadi keperluan itu sebagian dari hasilnya mencari ma’isah/penghidupan).

Hadits ini mengandung anjuran untuk membuat peraturan didalam mencari fadholnya Alloh. 

pengertian Tadbir disini ialah menentukan dan memastikan hasil. karena itu semua menjadi aturan Alloh....

al-hasil, Tadbir yang dilarang yaitu ikut mengatur dan menentukan/memastikan hasilnya.

Sebagai seorang hamba wajib dan harus mengenal kewajiban, sedang jaminan upah ada di tangan majikan, maka tidak usah risau pikiran dan perasaan untuk mengatur, karena kuatir kalau apa yang telah dijamin itu tidak sampai kepadamu atau terlambat, sebab ragu terhadap jaminan Allah tanda lemahnya iman.