Hutbah Jumat - Keutamaan akhir
bulan Sya'ban
Hutbah 1
اَلْحَمْدُ للهِ ×2 الَّذِىْ اَمَرَنَا
بِالصَّلاَةِ عَلَى النَّبِىِّ وَجَعَلَهَا سَبَبًا لِنَيْلِ شَفَاعَتِهِ، فَمَنْ
اَكْثَرَهَا فَهُوَ اَوْلَى النَّاسِ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَوْمَ لاَ
يَشْفَعُ اَحَدٌ اِلاَّ بِاِذْنِهِ، وَمَنِ افْتَتَحَ بِهَا الدُّعَاءَ
وَاخْتَتَمَ فَهُوَ اَقْرَبُ اِلَى اسْتِجَابِ دُعَائِهِ، اَشْهَدُ اَنْ لاَ
اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً مَقْرُوْنَةً
بِتَسْبِيْحِهِ، وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَفْضَلُ الْخَلْقِ كُلِّهِ.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَثَّ النَّاسَ عَلَى اِكْثَارِ الصَّلَوَاتِ وَالتَّوَسُّلِ
بِهَا عِنْدَ سُؤَالِ حَاجَاتِهِ، وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ. اَمَّا بَعْدُ.
عِبَادَ اللهِ … اُوْصِيْنِىْ نَفْسِىْ
وَاِيّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تَقَوَاهُ، وَاَكْثِرُوْا عَلَى الصَّلَوَاتِ
لِاَنَّ فِيْهَا فَوَائِدَ لاَ تُحْصَى وَفَضَائِلَ اَكْثَرَ مِنْ اَنْ
تُسْتَقْصَى.
Hadirin jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Monggo Kito sami tansah ningkataken raos…..
Ada peristiwa agung yang terjadi di bulan Sya'ban sehingga
Rasulullah sangat menghormati bulan ini. Peristiwa yang jarang orang tahu ini
terjadi di akhir-akhir bulan Sya'ban. Peristiwa ini adalah turunnya satu ayat
Al-Qur'an yang menjelaskan tentang kehebatan dan keluarbiasaan Rasulullah SAW.
Firman Allah tersebut adalah QS Al Ahzab: 56
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ
عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Pernahkah kita memiliki perasaan hutang rasa terhadap orang
yang telah melakukan banyak kebaikan kepada kita disaat kita sedang dilanda
kesusahan, kepedihan atau musibah? Atau orang tersebut melakukan pengorbanan
demi kita walaupun berkorban nyawa dan harta, orang tersebut tak
memperdulikannya. Prioritasnya adalah kebahagiaan dan kebaikan kita. Semestinya
kita akan mengucap terimakasih atas segala kebaikan dan pengorbanannya.
Begitulah kebaikan Rasulullah SAW terhadap kita umatnya.
Beliau telah melakukan banyak pengorbanan baik nyawa atau harta demi kebaikan
dan kebahagiaan umatnya. Lantas kita sebagai umatnya akan berterimakasih dengan
apa? Uang, jabatan, atau hadiah, Jawabannya tentu tidak. Maka satu-satunya cara
berterimakasih kepada beliau adalah membaca sholawat kepada beliau.
Dalam Islam banyak sekali amalan yang dianjurkan untuk
dilakukan oleh umatnya sebagai bentuk Ibadah. Salah satu bentuk Ibadah yang
sangat dianjurkan adalah shalawat kepada Rasulullah saw. Karena di dalam hadist
banyak dijelaskan keistimewaan dan keutamaan bagi orang yang memperbanyak
shalawat. Seperti hadis Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu, Rasulullah
bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ
لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ
“Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu
sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari
dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan
mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula” (HR Ahmad)
Dalam segi
bahasa shalawat sendiri berasal dari kata Shalla yang berarti doa. Jadi
shalawat sendiri memiliki arti mendoakan kebaikan serta mengagungkan serta
memuji Nabi Muhammad saw.Di dalam al-Qur’an QS. al-Ahzab [33]: 56 Allah telah
berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ
عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk
Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya”
Asbabun Nuzul ayat ini berkenaan dengan perkataan Ka’ab bin
‘Ajrah . Sebagaimana yang dikisahkan oleh Ibnu Abbas bahwa ketika ayat ini
turun, Ka’ab bin ‘Ajrah berkata, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kami bacaan
shalawat.” Lalu Rasul mengajarkan bacaan shalawat seperti yang lazim dibaca
ketika tasyahud akhir disetiap shalat.
Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan makna
Shalawat dari Allah untuk Nabi Muhammad SAW adalah bentuk rahmat dan
keridhoan-Nya, sedangkan shalawat dari Malaikat untuk Nabi Muhammad berarti doa
dan permohonan ampun untuk Nabi, adapun arti Shalawat orangorang beriman kepada
Nabi Muhammad. kepada beliau merupakan doa serta bentuk pengagungan mereka
terhadap Nabi Muhammad. Maka, shalawat yang dihaturkan kepada Nabi Muhammad.
dari Allah, Malaikat, serta Umatnya memiliki arti yang berbeda.
Begitu pula dalam tafsirnya Ibnu Katsir menjelaskan
bahwa Imam Bukhori mengatakan, Abul Aliyah telah mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan shalawat dari Allah ialah pujian-Nya kepada Nabi Muhammad. Di kalangan
para malaikat dan dhalwat dari para malaikat ialah doa mereka untuk Nabi. Ibnu
Abbas mengatakan bahwa mana Yushalluna ialah memberikan keberkahan.
Dalam tafsir al-Misbah Quraish Shihab menjelaskan
makna salawat berasal dari Kata صلوا (shallû) dalam ayat
ini terambil dari kata صالة (shalâh) yang bermakna juga
menyebut-nyebut yang baik serta ucapan-ucapan yang mengundang kebajikan,
curahan rahmat, kemuliaan dan kesejahteraan. Makna bersalawat dalam ayat ini
ialah mengakui kerasulan dan kemuliaan Nabi Muhammad saw serta memohon kepada
Allah melahirkan keutamaannya maksudnya adalah dengan melahirkan kemuliaan di
atas kemuliaan nabi-nabi yang lain.
Yang menarik menurut Sebagian ulama’ ialah dalam redaksi
ayat ini. Tidak ada satupun perintah Allah yang didahului dengan pernyataan
bahwa Allah sendiri melakukan perintah itu kecuali Shalawat. Allah
memerintahkan kita untuk berpuasa Allah tidak melakukannya, Allah memerintahkan
kita untuk berzakat Allah pun tidak melakukannya. Begitu pula haji dan
perintah-perintah yang lain. Akan tetapi ketika Allah memerintah shalawat Allah pun melakukannya,
hal ini tentunya dalam rangka Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad.
Oleh sebab itu, disebutkan dalam hadis bahwa Rasulullah
pernah bersabda:
البَخِيلُ الَّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ
فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Orang yang sangat
pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, ia tidak mau
membaca shalawat kepadaku”
Pantas saja Rasulullah bersabda demikian, Allah pun
bershalawat, bahkan ketika kita bershalawat kita akan mendapatkan pahala
bershalawat. Oleh karena itu, sebagai umat islam seharusnya menyadari betul
bahwa segala bentuk kebaikan, akhlakul karimah, perilaku-perilaku kebaikan
sumber utamanya adalah Rasulullah. Kita mengetahui adanya syariat, uswah
hasanah, dan tauhid seluruhnya adalah berkat Rasulullah hadir dan ada di muka
bumi ini. Sudah seyogyanya sebagai seorang muslim kita senantiasa merasa butuh
akan syafaat Nabi. Tentu dengan cara kita selalu melakukan shalawat dalam
rangka berterimaksih atas apa yang telah beliau dan Ahlul Bait ajarkan kepada
kita umat Islam. Dan seluruh shalawat yang kita bacakan adalah pujian sekaligus
pengagungan, dan memuliakan beliau diatas para Nabi yang lain.
Dengan demikian, agar kita tidak termasuk menjadi umat
muslim yang sangat pelit menurut Nabi, maka bacalah selawat setiap nama beliau
disebutkan. Terlebih kita tidak menunggu nama beliau disebutkan, tetapi dengan
sadar diri kita membacakan shalawat kepadanya setiap saat sebagai persembahan
rasa terimakasih kita kepada Nabi Muhammad. Allahumma Sholli Wasallim ala
Sayyidina Muhammad
بَارَكَ اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ،
وَنَفَعَنِىْ وَاِيَّاكُمْ بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، اِنَّهُ هُوَ
الْبَرُّ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَنِ
الرَّجِيْمِ. لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُوْلٌ مِنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا
عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ. وَقُلْ رَّبِ
اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Khutbah Kedua
الحمد لله الملك الوهاب، الجبارالتواب، الذي جعل الصلوات مفتاحا لكل باب،
فالصلاة والسلام علي من نظر الي جماله تعالي بلا ستر ولا حجاب وعلي جميع الآل
والأصحاب وكل وارث لهم الي يوم المآب. وَاَشْهَدُ اَنْ
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ تَعْظِيْمًا
لِشَأْنِهِ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ .
اللهُمَّ صَلِّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كِثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ
وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ.وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ
بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى
اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ
آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ
سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ
اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى
بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ
وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ
عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ
لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ
! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar