Tampilkan postingan dengan label Khutbah jum'at. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Khutbah jum'at. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Februari 2022

Hutbah Terbaru 2022 - Keutamaan Bulan Sya’ban

 Keutamaan Bulan Sya’ban



 

إِنَّ الْحَمْدَ ِلله، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُه وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئآتِ إَعْمَالِنَا مَنْ

يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَه وَمَنْ يَضْلِلْ فَلاهَادِيَ لَه. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاًّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. اللهُمَّ صَلِّى عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى 
يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُواللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. يَآأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسِ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُواللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُّوا اللهَ وَقُولُوْا قَوْلاً سَدِيْدً * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Ma’asyiral Muslimain Rahimakumullah, Tidak terasa Telah Lima hari kita bersama Bulan Sya’ban. Bulan Sya'ban adalah bulan yang terletak diantara Rajab dan Ramadhan, Bulan ini seringkali dilalaikan oleh manusia. Hingga Rasulullah SAW bersabda:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ 

 Artinya :

Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. (HR. An-Nasa'i. "Hasan" menurut Al-Albani)

 

Banyak orang yang lalai, bahkan sebagian menjadikan Sya'ban sebagai bulan pelampiasan. "Mumpung belum Ramadhan, kita puaskan maksiat", "Mumpung belum Ramadhan. Nanti kalau sudah Ramadhan, puasa kita bisa tidak sah", dan kalimat-kalimat senada terkadang muncul ditengah masyarakat kita sebagai bentuk betapa tertipunya manusia di bulan Sya'ban

 

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah, Berkat kita tahu bahwa ternyata bulan Sya'ban adalah bulan yang sangat istimewa. Mengapa demikian? Sebab bulan ini adalah bulan diangkatnya amal seluruh manusia kehadapan Allah SWT.

 

Rasulullah SAW bersabda dalam kelanjutan hadits di atas:

وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ 

 Artinya :Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Tuhan semesta alam. (HR. An-Nasa'I dan Ahmad.(

 

Itulah keutama'an bulan Sya'ban yang pertama. Bulan diangkatnya amal manusia kepada Allah SWT.

 

Keutamaan kedua bulan Sya'ban adalah, pada pertengahannya. Inilah yang dikenal dengan istilah Nisfu Sya'ban. Rasulullah SAW bersabda mengenai keutamaan nishfu Sya'ban : 

إِنَّ اللهُ لَيَطَّلِعُ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانِ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْمُشَاحِنٍ 

 Artinya :Sesungguhnya Allah memeriksa pada setiap malam nishfu Sya'ban. Lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali yang berbuat syirik atau yang bertengkar dengan saudaranya. (HR Ibnu Majah(

 

Keutamaan ketiga Sya'ban sebagai bulan Rasulullah. Sebagaimana Sabda Nabi :

رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي

 Artinya :Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku. (HR. Dailami)

 

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Lalu apa amal di bulan Sya'ban yang dicontohkan Rasulullah SAW? Ini penting untuk kita ketahui dan amalkan. Sebab selain menghidupkan sunnah, mengikuti contoh dan teladan dari Rasulullah SAW adalah bukti cinta kita kepada Allah SWT. 

 

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ 

 Artinya :Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran : 31)

 

Amal di bulan Sya'ban YANG PERTAMA, yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah memperbanyak puasa sunnah. 

 

حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُوْرِ مَاتَصُوْمُ مِنْ شَعْبَان قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ اْلأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ 

 Artinya :Usamah bin Zaid berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi puasamu di bulan Sya'ban." Rasulullah menjawab, "Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. Karena itu aku ingin saat amalku diangkat kepada Allah, aku sedang berpuasa." (HR. An-Nasa'i)

 

Begitulah. Rasulullah SAW banyak berpuasa di bulan Sya'ban sekaligus menginginkan agar ketika amalnya diangkat pada bulan Sya'ban itu, Rasulullah SAW dalam keadaan sedang berpuasa

Ummul Mukminin Aisyah juga meriwayatkan kebiasaan R asulullah SAW itu. 

 

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَصُوْمُ شَهْرًا اَكْثَرَ مِنْ شَعْبَان، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُوْمُ شَعْبَانَ كُلَّهُ 

 Artinya :Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya'ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan Sya'ban. (HR. Bukhari)

Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan dalam Fathul Bari bahwa dalam ungkapan bahasa Arab, seseorang bisa mengatakan "berpuasa sebulan penuh" padahal yang dimaksud adalah "berpuasa pada sebagian besar hari di bulan itu".

 

Dari keterangan di atas, tahulah kita bahwa berpuasa sunnah di bulan Sya'ban menjadi begitu istimewa karena pada bulan itu amal diangkat, bulan itu dilalaikan oleh banyak orang, dan sekaligus puasa Sya'ban merupakan persiapan puasa Ramadhan.

 

Syaikh Muhyidin Mistu, DR.Mustofa Al-Bugha, Pengarang Kitab ALWAFI syarah ARBAI’IN NAWAWI, serta ulama lainnya menjelaskan dalam NUZHATUL MUTTAKIN, "Berpuasa sunnah pada bulan Sya'ban memiliki keistimewaan tersendiri. Sekaligus untuk persiapan menghadapi puasa Ramadhan. Selain itu, di bulan Sya'ban lah semua amal perbuatan manusia dinaikkan kepada Allah"

 

Yang perlu diperhatikan adalah, tidak boleh mengkhususkan berpuasa pada satu atau dua hari terakhir Sya'ban kecuali puasa yang harus ditunaikan (karena nadzar, qadha' atau kafarat)atau puasa sunnah yang biasa dilakukan (puasa Dawud, Senin Kamis, dan lain-lain)


Rasulullah SAW bersabda:


لاَيَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُمْ رَمَضَانَ بِصَوْمٍ يَوْمٍ أُوْيَوْمَيْنِ، إَلاَّ أَنْ يَكُوْنَ رَجُلٌ كَانَ يَصُوْمُ صَوْمَهُ فَلْيَصُمْ 

 Artinya :Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya. Kecuali seseorang yang (memang seharusnya/biasanya) melakukan puasanya pada hari itu. Maka hendaklah ia berpuasa. (HR Bukhari)

 

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,AMAL KEDUA pada bulan Sya'ban ialah melunasi hutang-hutang puasa, khususnya bagi wanita yang masih belum selesai mengqadha' puasa Ramadhan sebelumnya. Demikian pula bagi kita untuk mengingatkan keluarga kita agar memanfaatkan Sya'ban bagi yang belum selesai meng-qadha puasanya.

'Aisyah berkata:

كَانَ يَكُوْنُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَان، فَمَا أَسْتَطِيْعُ أَنْ أَقْضِيَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ، قَالَ يَحْيَى الشُّغْلُ مِنَ النَّبِيِّ أُوْ بِالنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم 

 Artinya :Aku punya hutang puasa Ramadan, aku tak dapat mengqadhanya kecuali di bulan Sya'ban, karena sibuk melayani Nabi SAW. (HR Bukhari)

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

AMAL KETIGA pada bulan Sya'ban ialah memperbanyak ibadah dan amal kebajikan secara umum. Entah itu menggiatkan shalat rawatib, qiyamullail, tilawah Al-Qur'an, bershadaqah, dan lain lain. Mengingat bahwa bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal, maka alangkah baiknya ketika amal kita benar-benar bagus pada bulan itu.

 

Adapun malam nishfu Sya'ban, sebagaimana hadits di atas ia memang memiliki keutamaan. Ibnu Taimiyah menegaskan "Adapun malam Nishfu Sya'ban, di dalamnya terdapat keutamaan."

 

Karena itu, ada sebagian ulama salaf dari kalangan tabi'in di negeri Syam, seperti Khalid bin Ma'dan dan Luqman bin Amir yang menghidupkan malam tersebut dengan berkumpul di masjid-masjid untuk melakukan ibadah tertentu pada malam Nishfu Sya'ban. Dan Dari merekalah kaum muslimin mengambil kebiasaan itu. Imam Ishaq ibn Rahawayh menegaskannya dengan berkata, "Ini bukan bid'ah!"

 

Semoga kita sekalian mampu melaksanakan amal ibadah sebanyak banyaknya pada bulan Sya'ban ini. Sehingga kita dapat mendulang pahala sebesar besarnya,Amin ya robbal alamin

 

أقول قولي هذا فاستغفروا الله لي ولكم فاستغفروا إنه هو الغفور الرحيم

----- oooOOOOOooo-----

الحمد لله حمدًا كثيرًا طيبًا مباركًا فيه، كما يحب ربنا ويرضى، أحمده سبحانه وأشكره على نعمه العظمى، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن سيدنا محمدًا عبده ورسوله النبي المصطفى، والخليل المجتبى، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه، أئمة الهدى، ومن سار على هديهم واقتفى، وسلم تسليمًا كثيرًا.

أما بعد, فيا عباد الله أوصيكم ونفسي بتقوالله فقد فاز المتقون.

وصلوا وسلّموا على نبي الرحمة , كما أمركم بذلك المولى جل وعلا بقوله: إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰئِكَـتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىّ يٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلّمُواْ تَسْلِيماً

اللهم صلى على سيّدنا  محمد وعلى آل سيّدنا محمد كما صليت على سيّدنا إبراهيم آل سيّدنا إبراهيم,  وبارك على سيّدنا محمد وعلى آل سيّدنا محمد كما باركت على سيّدنا إبراهيم آل سيّدنا إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد

وارض اللهم عن الخلفاء الأربعة أبي بكر وعمر وعثمان وعلي وعن بقية الصحبة أجمعين وعنا برحمتك يا أرحم الراحمين.

اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات ..................................... إنك سميع قريب مجيب الدعوات

اللهم احفظ إمامنا وولي أمرنا، اللهم اجعل ولايتنا فيمن أطاعك واتبع رضاك يا ارحم الراحمين ,واجعل اللهم هذا البلد آمناً مطمئناً، سخاءً رخاءً وسائر بلاد المسلمين عامة .وانصرنا على من عادانا ولا تجعل الدنيا أكبر همنا ولا مبلغ علمنا ولا تسلط علينا بذنوبنا من لا يخافك فينا ولا يرحمنا ..

اللهم احفظ ألسنتنا من الكذب وأعيننا من الخيانة وأعمالنا من الرياء, ربنا أتنا في الدنيا حسنة وفي الأخرة حسنة وقنا عذاب النار . توفنا مسلمين والحقنا بالصالحين .........................
عباد الله , إن الله يأمركم بالعدل ...................................

 


Khutbah Jum'at Hikmah Pembelahan Dada Rasulullah SAW

 Khutbah Jum'at Hikmah Pembelahan Dada Rasulullah SAW



ألْحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ، وقال للنبي: (وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ) وأشهد أن لا إله إلاّالله واحده لا شريك له الأحد الصمد الذي لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد , وأشهد أنّ سيّدنا محمّدا عبده ورسوله الممجّد , اللّهمّ صلّ وسلّم على سيّدنا محمّد سيّد المرسلين وخاتم النّبيّن وعلى أله الطّيّبين الطّاهرين وصحابته أجمعين والتّابعين لهم بإحسان إلى يوم الدّين

أمّا بعد فيا عباد الله : أوصيكم ونفسي بتقوى الله ربّ العالمين , يا عباد الله : يقول الله تبارك وتعالى في كتابه العزيز

(( يَوْمَ لا يَنْفَعُ مالٌ وَلا بَنُونَ ، إِلاَّ مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ، وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ ))

 

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Mari Kita tingkatkan Taqwa kita kepada Allah, SWT………………….

Hari ini kita memasuki Jumat terakhir bulan Rajab bulan yang dikategorikan Allah dan rasulnya sebagai bulan Pilihan, Bulan dimana Rasul melakukan Isra’ dan Mi’raj.

Sebelum  Peristiwa Isra’ dan Mi’raj ada sesuatu yang dahsyat yang terjadi pada diri Rasul yaitu proses Pembelahan dada Rasulullah yang dilakukan oleh Malaikat Jibril

riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. dibelah dadanya sebelum peristiwa Isra’ Mi’raj sebagaimana yang terdapat dalam hadis sohih al-Bukhari

كَانَ أَبُو ذَرٍّ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فُرِجَ عَنْ سَقْفِ بَيْتِي وَأَنَا بِمَكَّةَ فَنَزَلَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفَرَجَ صَدْرِي ثُمَّ غَسَلَهُ بِمَاءِ زَمْزَمَ ثُمَّ جَاءَ بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مُمْتَلِئٍ حِكْمَةً وَإِيمَانًا فَأَفْرَغَهُ فِي صَدْرِي ثُمَّ أَطْبَقَهُ ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي فَعَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا…الخ

Abu Dzar menceritakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda “saat aku di Mekah atap rumahku terbuka, tiba- tiba datang malaikat Jibril, lalu dia membelah dadaku, kemudian mencucinya dengan air zam- zam. Dibawanya pula bejana terbuat dari emas berisi hikmah dan iman, lalu dituangnya ke dalam dadaku dan menutupnya kembali. Lalu dia memegang tanganku dan membawaku menuju langit dunia….. (sampai akhir hadis Isra’ Mi’raj)

Dalam Kitab Taarikh Alhawadits Wal Ahwal An Nabawiyyah karangan Sayyid Muhammad Bin Alwi Bin Abbas Al Maaliky Setidaknya Rasulullah Pernah di Belah dadanya oleh Malaikat sebanyak 4 kali

1-Saat Umur beliau empat tahun 2- saat beliau berumur 10 tahun 3- saat Jibril datang membawa wahyu  4- Malam Isra’ dan Mi’raj

 

Sayyid Muhammad Mengatakan Keempat kejadian pembelahan yang dilakukan Malaikat terhadap baginda Nabi besar Muhammad Wajib kita terima tanpa ada keraguan karena hal itu tidaklah mustahil jika sudah dikehendaki Allah.

 

Kemudian Ibnu Hajar al-‘Atsqalani mengatakan bahwa pencucian hatri Rasulullah dilakukan sebanyak 3 kali beliaupun menjelaskan secara panjang lebar tentang tujuan disucikannya hati Rasulullah sebanyak tiga kali.

 

Yang pertama adalah ketika beliau masih kecil, hal ini bertujuan untuk menjaga dari gangguan syeitan dan mempersiapkan pribadi yang sempurna. Yang kedua ketika hendak menerima wahyu hal ini bertujuan untuk menambahkan kemuliaan nabi dan menerima wahyu dalam keadaan hati yang bersih dan keadaan yang sempurna. Dan yang terakhir ketika hendak melakukan perjalanan isra’ mi’raj hal ini bertujuan untuk keselamatan.

 

Terlepas dari semua itu, menurut Ibnu Hajar, pembasuhan hati sebanyak tiga kali merupakan pengukuhan untuk tercapainya kebersihan hati seseorang yang akan diutus menjadi nabi.

 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Oleh karena itu, selaku muslim yang beriman kita yakin bahwa semua perbuatan kita nantinya akan kita pertanggungjawabkan , maka tiada pilihan lain, kecuali kita harus memiliki hati yang sehat, hati yang bersih, yang oleh al-Qur’an diistilahkan qolbun salim.

Namun kenyataanya dalam kehidupan kita sehari hari, kita banyak menemukan tipe manusia antara lain: manusia yang baik akhlaknya, buruk akhlaknya. muslim, kafir, munafiq. Ada yang ta’at kepada Allah, ada yang ingkar kepada Allah. Ada yang amanah, ada yang khiyanat, ada pendusta, pembohong, penipu, dan lain sebagainya.

Nah, kemudian pertanyaan besar kepada diri kita, mengapa pada diri manusia itu bisa berbeda 180 derajat antara satu dengan yang lainnya? Ternyata ada beberapa faktor penyebabnya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada satu hadis yang perlu kita renungkan bersama. Antara lain, Sabda Rasulullah Saw.

أَلآ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلآ وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging tersebut baik, baiklah seluruh tubuh. Jika rusak, rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah kalbu (hati).” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Jadi sebenarnya, baik buruknya manusia itu terletak pada hatinya atau qolbun-nya. Bukan karena intelektual-nya, pinter-nya, ganteng-nya, pangkatnya dan jabatan atau keturunannya, akan tetapi dari segi hatinya (inner beauty, cantik dari dalam pada diri manusia itu sendiri).

Alangkah bahagianya, apabila kita hidup di dunia ini memiliki pendamping hidup,teman akrab, tetangga dekat yang baik hatinya.

Alangkah bahagianya, apabila kita memiliki pemimpin, yang baik hatinya dan baik budi pekertinya. Karena orang yang baik itu adalah dambaan rakyat, dambaan semua manusia di dunia ini.

Tapi sekarang ini mencari orang yang berbaik hati, tulus ikhlas, perjuangannya membela rakyat atau umat adalah semakin langka dan sulit dicari. Hampir rata-rata mereka itu hanya memperjuangkan dirinya dan kelompoknya.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah.

apa saja yang harus kita lakukan untuk bisa memiliki hati yang bersih atau qolbun salim itu

Pertama, kita harus pelihara kesehatannya, jangan sampai terserang penyakit hati, yaitu cinta dunia dan takut mati. Sebab, orang yang cinta dunia dan takut mati biasanya mempunyai mental rakus, serakah, dan selalu mengumbar hawa nafsunya.

kedua agar kita memiliki hati yang bersih atau qolbun salim adalah, tumbuhkan rasa syukur kepada Allah Swt di mana saja kita berada. Apabila panjenengan mendapatkan suatu kenikmatan, coba panjenengan sambil angen-angen dan mawas diri tentang kenikmatan itu. Kita nanti akan mendapatkan kesimpulan, ternyata Allah Swt sangat baik kepada kita.

 

Dan yang terakhir, agar kita memiliki qolbun salim, hati yang bersih, yaitu dengan cara menumbuhkan kegairahan atau semangat beribadah dalam berbagai aspek kehidupan, di mana saja kita berada, yang ditandai dengan gemar melakukan kebajikan karena hanya mencari ridho Allah Swt.

 

Demikian Hutah yang dapat kami sampaikan semoga kita semua memiliki hati yang sehat, hati yang bersih, sebagai modal untuk bertemu dengan Allah. Karena itu pasti, tidak bisa ditawar-tawar lagi, tinggal menunggu gilirannya entah kapan nanti.

Semoga kita dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta dapat terhindar dari siksa api neraka. Allahhumma Aamiin..

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

 

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وزجر , وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى  بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللهم بارك لنا في رجب وشعبانا وبلغنا رمضان . رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Rabu, 23 Februari 2022

Khutbah - Pidato Bulan Rajab

 Khutbah Pilihan Bulan Rajab

Khutbah Berikut adalah Khutbah pilihan yang sangat cocok bila disampaikan oleh khotib Jum'at saat Bulan Rajab, Semoga Bermanfaat

Rajab Bulan yang dimuliakan Allah SWT.



ألْحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ، وقال للنبي: (وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ) وأشهد أن لا إله إلاّالله واحده لا شريك له الواحد الأحد الذي لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد , وأشهد أنّ سيّدنا محمّدا عبده ورسوله الممجّد , اللّهمّ صلّ وسلّم على سيّدنا محمّد سيّد المرسلين وخاتم النّبيّن وعلى أله الطّيّبين الطّاهرين وصحابته أجمعين والتّابعين لهم بإحسان إلى يوم الدّين .

أمّا بعد فيا عباد الله : أوصيكم ونفسي بتقوى الله ربّ العالمين , يا عباد الله : يقول الله تبارك وتعالى في كتابه العزيز (( إنّ عدّة الشهور عند الله إثنا عشر شهرا في كتاب الله يوم خلق السموات والأرض منها أربعة حرم ذلك الدّين القيّم فلا تظلموا فيهنّ أنفسكم )) .

Ma’syirol Muslimin Rohimakumullah,

Mari Kita tingkatkan Taqwa kita kepada Allah, SWT………………….

Hari ini kita telah masuk pada bulan Rajab bulan yang dikategorikan Allah dan rasulnya sebagai bulan Pilihan, sebagaimana yang nabi jelaskan dalam Sabdanya bahwa Bulan pilihan ada 4 yaitu.

(( ذو القعدة – ذو الحجّة – ومحرّم – ورجب الذي بين جمادي – وشعبان ))

Artinya: ……

Jadi bulan Rajab masuk kategori bulan yang diagungkan, sejak zaman jahiliyyah sampai masuknya islam sebagaimana yang dijjelaskan oleh nabi kita, dan oleh karena bulan ini bulan baik, maka dibulan ini kita harus meningkatkan amal baik kita, dengan memperbanyak amal shalih serta meningkatkan ketakwaan serta Intensitas sholat dzikir shodaqoh serta silaturrahim kita, di bulan ini kita juga harus menjaga agar tidak melakukan perbuatan jelek dan keji sebagaimana bunyi ayat:

 فلا تظلموا فيهنّ أنفسكم

yang artinya : dan janganlah engkau dibulan ini melakukan kedholiman.

Diantara kedholiman yang harus kita tinggalkan yang kadang kala sering kita lupakan antara lain seperti (Qoti’atur Rohim) memutus tali persaudaraan, melakukan dosa seperti menyakiti hati keluarga dan tetangga serta mendzalimi teman, bahkan mendzalimi diri sendiri.

 

Ma’syiral Muslimin Rahimakumullah,

Perlu diketahuai segala kedzalimanan yang kita lakukan dimuka bumi akan mengakibatkan gelapnya kehidupan kita di akhirat nanti, jika kedzaliman dengan berbagai bentuk dan macamnya diharamkan di bulan-bulan biasa, maka di bulan penuh barakah ini harus lebih lagi kita jauhi dan tinggalkan karena dosanya akan dilipat gandakan .

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Imam Al hafidh abul faraj ad dimasyqi,

شهر رجب مفتاح أشهر الخير والبركة

Bulan Rajab adalah kunci Bulan-bulan kebaikan dan keberkahan.

Imam Abu bakar Al Balkhi mengatakan

شهر رجب شهر الزرع , وشعبان شهر السقي للزرع , ورمضان شعر حصاد الزرع .

Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam, sedang bulan Sya’ban adalah bulan untuk menyirami tanaman tersebut, dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman tersebut.

Ma”syiral muslimin Rahimakumullah,

Dibulan rajab ini kita juga hendaknya kita memperbanyak Amal Shalih diantaranya

 

1-   memperbanyak istighfar, hadits rasul banyak sekali menjelaskan bahwa rasul suka sekali membaca Istighfar. Bahkan dijelaskan beliau selalu membaca 70 kali istighfar jika beliau berada dalam majlis tertentu bahkan dalam riwayat yang lain 100kali dan bunyinya adalah

((ربّ اغفرلي وتب عليّ إنّك أنت التوّاب الحيم ))

Rasul juga bersabda :

((طوبى لمن وجد في صحيفته إستغفارا كثيرا))

Artinya: Beruntunglah orang yang dibuku amal perbuatanya banyak tercatat Istighfar.

 

2-   Berpuasa

Di bulanRajab ini hendaknya kita memperbanyak puasa, Imam nawawi dalam Syarah Minhaj mengatakan bahwa puasa di bulan rajab adalah Sunnah.

Niat puasanya adalah :

نويت صوم غد في شهر رجب سنة لله تعالى

 

3-   Memperbanyak Doa, dan diantara do’a yang warid Adalah :

اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان وأعنا الصيام والقيام

Ya Allah berilah kami keberkahan dibulan rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami di bulan Ramadhan

 

4-   Membaca Doa

Pada Bulan Rojab setalah Subuh dan Maghrib hendaknya seorang muslim membaca doa

رب اعفرلي وارحمني وتب علي

Sebanyak 70 X,

 

5-   Bacaan terakhir bulan rajab

Saat khatib sholat jumat dan duduk diantara 2 khutbah maka seorang muslim dianjurkan membaca :

أحمد رسول الله , محمد رسول الله 35 X

 

Ma’syiral muslimin Rahimakumullah,

Allah serta Rasulnya telah menetapkan segala sesuatu didalam Alquran dan  Al-hadits namun namun terkadang semua bersifat global kalam ulama’ yang mendefinisikannya secara detail. Bahkan sebagian ulama’ memperbolehkan kita kita untuk melakukan kebaikan yang bersifat tandzim addin, walaupun sebagian yang lain ada yang lebih suka melakukan apa yang hanya ada Nash alquran dan haditsnya saja.

 

والله تعالى يقول وبقوله يهتدي المهتدون , فإذا قرات القران فاستعد بالله من الشيطان الرجيم  أعوذ بالله من الشيطان الجيم (( ولو انّهم فعلوا ما يوعظون به لكان خيرا لهم وأشدّ تثبيتا وإذا لأتيناهم من لدنذا اجرا عظيما ولهديناهم صراطا مستقيما ))

بارك الله لي ولكم في القران العظيم ...........

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيّئــات أعمــالنا من يهده الله فلا مضلّ له ومن يضلل فلا هــادي له ولن تجد له من دون الله وليّا ولا نصيرا

أشهد أن لا إله إلاّ الله وحده لا شــريك له , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وسلّم عَلَى سيّدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حقّ تقاته ولا تموتنّ إلاّ وأنتم مســـلمون . يقول الله تعــالى ( والعصــر ........   )

وصلّوا وسلّموا على من أكــرمه ربّه وأمــرتم بالصّلاة عليه حيث قال تعــالى  (إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا). اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سيّدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.

اَللَّهُمَ أَعِـــزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَمَلِ بِمَا فِيْهِ صَلاَحُ اْلإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِيْنَ.

أللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ.  ربّنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونننّ من الخـاسرين ,اللهمّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.


عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبر

Kamis, 15 Juli 2021

Hutbah Jelang Idul Adha terbaru

Khutbah I



الحمد لله الذي جعل الجمعةَ أفضلَ الأيَّامِ فِى الأُسْبُوع واخْتَصَّه بساعة فيها دعاء مسموع ، وقال تعالى  (وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (3)). واشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له شهادة انجُو بها من عذاب النار، واشهد ان محمدا عبدُه ورسولُه افضلُ منْ صلَّى ونحَر وحجَّ واعتمَر، نبيٌّ غفَـــرَ اللهُ ما تقدم من ذنبه وما تأخر. الّــلهم صلِّ وسلِّمْ على سيدنا محمدٍ عبدِك ورسولِك وعلى الِه واصحَابِه الذين اذْهَب اللهُ عنهم الرِّجْسَ وطهَّر، فيا أيها المسلمون اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون ، اما بعد :

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah, monggo kito sareng sareng Ningkataken Puji syukur domateng Allah SWT engkang sampun pareng pinten pinten kenikmatan domateng kito sami, baik kenikmatan jasmani maupun Rohani, utamanipun Nikmat Iman lan taqwa…… sehinggo ngantos saat meniko kulo panjenengan sami saget ngelampahi setunggalipun kewajiban engkang dipun wajipaken Allah SWT domateng kito sami enggeh meniko Ibadah sholat Jumat, Sholawat serta salam mugi mugi selalu terhaturaken marang junjungan kito Nabi Besar Muhammad SAW. Kalayan Ucapan Allahumma Sholli Ala Sayyidinaa Muhammad…..Maasyiral Muslimin Rahimakumullah, engkang mboten kalah penting enggeh meniko mongo kulo panjenengan sami tansah ningkataken Taqwa Domateng Allah SWT Dalam Artian Taqwa engkang temen temen, nelaksanaaken sedoyo perintah lan ninggalaken sedoyo larangan Allah SWT.

Hadirin Rahimakumullah, Saat ini, kita berada pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, hari-hari dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan. Karena, Amal-amal kebaikan yang dilakukan di dalamnya, dilipatgandakan pahalanya oleh Allah ta’ala.
oleh sebab itu mari kita isi hari-hari yang mulia ini dengan kebaikan dan ketaatan kepada Allah ta’ala.

Dan diantara ketaatan tersebut adalah, puasa mulai hari pertama sampai hari kesembilan, terutama puasa pada hari kesembilan yang disebut dengan puasa Arafah, berbakti kepada kedua orang tua, memperbanyak silaturrahim kepada sanak saudara, ziarah kubur, bertobat dari semua dosa, lebih giat lagi menghadiri majelis-majelis ilmu, memperbanyak membaca al-Qur’an, memperbanyak zikir, tasbih, tahmid, takbir dan tahlil, memperbanyak doa, memperbanyak shalat-shalat sunnah, memperbanyak sedekah dan lain sebagainya

Hadirin rahimakumullah, Begitu mulianya sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, sampai-sampai Allah subhanahu wa ta’ala bersumpah dalam al-Qur’an dengan hari-hari itu dalam firman-Nya:

وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (3) (سورة الفجر: 1-3)

Maknanya: Demi waktu fajar. Demi sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah. Demi hari arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) dan demi hari raya qurban (QS al-Fajr: 1-3)

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, al-Bukhari, at-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah dari sahabat Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ أيّامٍ الْعَمَلُ الصّالِحُ فيهَا أحَبُّ إلَى الله مِنْ هَذِهِ الأيّامِ يَعْني أيّامَ الْعَشْرِ قالُوا: يَا رَسُولَ الله وَلاَ الْجِهَادُ في سَبِيلِ الله؟ قالَ وَلاَ الْجِهَادُ في سَبِيلِ الله إلاّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ (رواه البخاري وأحمد والترمذي وأبو دود وابن ماجه

Maknanya: Tidak ada hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama daripada jihad di jalan Allah?' Rasulullah menjawab, 'Termasuk lebih utama dibandingkan jihad di jalan Allah kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan sesuatu apapun dari jiwa dan hartanya karena ia mati syahid di medan jihad' (HR al-Bukhari, Ahmad, at-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, terdapat hari yang paling utama sepanjang tahun, yaitu hari arafah atau hari kesembilan Dzulhijjah.

Pada hari arafah, kita lebih ditekankan lagi untuk melakukan berbagai kebaikan serta berpuasa dan memperbanyak doa pada hari itu.

Ketika ditanya mengenai puasa arafah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ (رواه مسلم

Para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama daripada jihad di jalan Allah?' Rasulullah menjawab, 'Termasuk lebih utama dibandingkan jihad di jalan Allah kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan sesuatu apapun dari jiwa dan hartanya karena ia mati syahid di medan jihad' (HR al-Bukhari, Ahmad, at-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, terdapat hari yang paling utama sepanjang tahun, yaitu hari arafah atau hari kesembilan Dzulhijjah.

Pada hari arafah, kita lebih ditekankan lagi untuk melakukan berbagai kebaikan serta berpuasa dan memperbanyak doa pada hari itu.

Ketika ditanya mengenai puasa arafah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ (رواه مسلم

Maknanya: Puasa arafah memiliki keutamaan menghapus dosa-dosa (kecil) setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang (HR Muslim)

Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keutamaan hari arafah dalam sabdanya:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ ‏‏عَرَفَةَ (رواه مسلم

Maknanya: Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba dari neraka sebanyak yang Ia bebaskan pada hari arafah”(HR Muslim)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Bahkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Malik dalam al-Muwaththa’, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‏ مَا رُؤِيَ الشَّيْطَانُ يَوْمًا هُوَ فِيْهِ أَصْغَرُ، وَلَا أَدْحَرُ وَلَا أَحْقَرُ، وَلَا أَغْيَظُ مِنْهُ فِي يَوْمِ عَرَفَةَ (رواه الإمام مالك


Maknanya: Tidaklah syetan terlihat lebih terhina, lebih terusir, lebih ternista dan lebih marah kecuali pada hari arafah (HR Imam Malik)

Hal itu dikarenakan begitu banyak rahmat Allah yang turun pada hari arafah dan begitu banyak pengampunan dosa yang Allah anugerahkan kepada para hamba-Nya pada hari itu.

Hal-hal semacam ini tentu sangat dibenci oleh syetan. Hari arafah juga adalah hari mustajabnya doa sebagaimana disabdakan oleh Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

‏‏أَفْضَلُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ ‏‏عَرَفَةَ ‏‏وَأَفْضَلُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ ‏لَا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ (رواه الإمام مالك

Maknanya: Doa yang paling utama adalah doa pada hari arafah dan sebaik-baik yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah kalimat tauhid, yaitu:

 ‏لَا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Bagi yang akan berkurban, disunnahkan mulai awal Dzulhijjah sampai dengan hewan qurbannya disembelih untuk tidak memotong rambut dan kukunya sebagaimana hal itu dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Terakhir, kami sampaikan bahwa malam hari raya idul adlha juga adalah salah satu malam yang mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah subhanahu wa ta’ala sebagaiman hal itu ditegaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm

بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

Maknanya: Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam jum'at, malam hari raya Idul Adlha, malam hari raya Idul Fithri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya'ban.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اْلحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ، وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ، فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ، وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ، وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ، وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعاَلَى: اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى، يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ  سيّدنا مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى سيّدنا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، اَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى، وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ ،اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَدَمِّرْ اَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً، وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ، وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَر وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ