Kamis, 30 Agustus 2018

Slogan Pondok PETA Tulungagung Jawa Timur

"DI SINI TIDAK ADA PENYESALAN, YANG ADA CINTA KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA. DISAMPING MENGERTI HAKNYA SEBAGAI HAMBA DAN HAKNYA TERHADAP SESAMA"

Ketika ada seorang Habaib dari Surabaya menanyakan tentang maksud kalimat tersebut, maka Syekh Abdul Djalil Mustaqim menjelaskan dengan perincian berikut :

1. DI SINI TIDAK ADA PENYESALAN
Yang dimaksud DI SINI adalah Di Dunia Ini. Beliau mengatakan bahwa penyesalan yang akan benar benar terjadi adalah besuk ketika DI SANA (Akhirat)
Bahkan ketika jasad seseorang akan dimasukkan ke liang lahat maka ruh orang tersebut akan didatangi "teman-teman" mereka semasa hidup di dunia.
Teman itu adalah amal perbuatan yang mereka lakukan selama hidup di dunia

Amal yang baik akan datang dalam bentuk yang menyenangkan dan berbau harum.

Amal yang buruk akan datang dalam bentuk yang menjijikkan, menakutkan, dan berbau busuk.

Maka pada saat itulah seseorang akan merasakan penyesalan yang sesungguhnya.

Oleh karena itu sebenarnya PENYESALAN DI DUNIA ini adalah semu adanya.

2. YANG ADA CINTA ALLAH DAN RASUL-NYA.
Senyampang kita hidup DI SINI (dunia) kita diajarkan agar kita pergunakan untuk belajar dan berusaha cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Segala bentuk peribadatan yang kita lakukan supaya didasari rasa cinta kepada Allah SWT.

Sedangkan cinta kepada Rasul-Nya dibuktikan dengan mengikuti sunah sunah Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan memperbanyak membaca sholawat atas Beliau SAW.

3. DI SAMPING MENGERTI HAKNYA SEBAGAI HAMBA.
Selain kita berupaya untuk cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, kita juga dituntut mengerti hak kita sebagai hamba Allah SWT.

HAK KITA sebagai hamba Allah SWT adalah :
- MENGABDI (beribadah)
- RIDHO atas ketentuan ketentuan-Nya

4. DAN HAKNYA TERHADAP SESAMA
Hak kita terhadap sesama manusia dan makhluk lainnya :
- Kita diwajibkan berinteraksi dengan sesama manusia sesuai dengan tuntutan agama
- Kita juga harus mengerti bahwa mereka sebagai hamba Allah juga memiliki hak untuk menapaki garis nasib dan jalan hidup mereka masing-masing

Sumber :
Buku : "Jejak Jejak Mbah Djalil"
Penulis : Purnawan Buchori
Penerbit : Pondok PETA Tulungagung
Halaman : 193

Tidak ada komentar:

Posting Komentar