JUJUR ITU KETENANGAN DAN DUSTA ITU KERAGU-RAGUAN
Sobat gudang da'i,Tidak ada yang Allah Azza wa Jalla jauhkan atau dekatkan, melainkan di situ ada kebaikan.
Tidak ada yang Allah Azza wa Jalla tunda atau segerakan, melainkan di situ ada kebaikan.
Tidak ada yang Allah Azza wa Jalla pisahkan atau pertemukan, melainkan di situ juga ada kebaikan.
Sebab Allah Azza wa Jalla lebih mengetahui apa yang terbaik bagi kita, sedangkan kita tidak pernah mengetahuinya...
Jadi, ketenangan sangat kita perlukan dalam menghadapi berbagai situasi dalam hidup ini. Terutama dalam situasi sulit dan ditimpa musibah. Jika hati dalam kondisi tenang, maka buahnya lisan dan anggota badan pun akan tenang. Tindakan akan tetap pada koridor yang dibenarkan dan jauh dari sikap membahayakan. Kata-kata akan tetap dalam hikmah dan tidak keluar dari kesantunan, sesulit dan separah apa pun situasi yang sedang kita hadapi.
Ketenangan itu pada hakikatnya milik orang yang beriman. Ketenangan adalah karunia Allah Azza wa Jalla yang hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman. Allah Azza wa Jalla berfirman,
ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ
“Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Taubah: 26)
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبً
“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).”(QS. Al Fath: 18)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya pernah mengulang-ulang kalimat doa berikut dalam perang ahzab,
فَأَنْزِلَنَّ سَكِيْنَةً عَلَيْنَا وَثَبِّتِ الأَقْدَامِ إِنْ لَاقِينَا
“Maka turunkanlah ketenangan kepada kami, serta teguhkanlah kaki-kaki kami saat kami bertemu musuh.”
Maka Allah Azza wa Jalla memberikan mereka kemenangan dan meneguhkan mereka.
Agar kita tetap tenang juga dianjurkan untuk senantiasa membaca Al Qur'an. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ »
“Ia adalah ketenangan yang turun karena Al Qur'an.” (HR. Bukhari: 4839, Muslim: 795)
Memperbanyak dzikrullah juga dapat mejadikan kita tenang. Allah Azza wa Jalla berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang.” (QS. Al Ra’du: 28)
Demikian halnya bersikap _wara’_ (hati-hati) dari perkara syubhat dapat menjadikan kita tetap tenang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْبِرُّ مَا سَكَنَتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَالإِثْمُ مَا لَمْ تَسْكُنْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَلَمْ يَطْمَئِنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَإِنْ أَفْتَاكَ الْمُفْتُونَ
“Kebaikan itu adalah yang jiwa merasa tenang dan hati merasa tentram kepadanya. Sementara dosa adalah yang jiwa merasa tidak tenang dan hati merasa tidak tentram kepadanya, walaupun orang-orang mememberimu fatwa mejadikan untukmu keringanan.”
(HR. Ahmad no. 17894, dishahihkan al Albani dalam Shahih al Jami no. 2881)
Ketenangan juga dapat kita peroleh dengan jujur dalam berkata dan berbuat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ
“Sesungguhnya jujur itu ketenangan dan dusta itu keragu-raguan.” (HR Tirmidzi no: 2518)
Jika kita dapat mempertahankan ketenangan hati sehingga senantiasa teguh berada dalam jalan Allah Azza wa Jalla, apa pun yang terjadi kepada kita, maka bergembiralah, karena kelak saat kita meninggalkan dunia yang fana ini, akan ada yang berseru kepada kita dengan seruan ini,
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ﴿٢٧﴾ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً﴿٢٨﴾فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
"Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi di-ridhai-Nya. Kemudian masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam surga-Ku." (QS. Al-Fajr: 27-30)
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menjaga ketenangan hati dan teguh berada dalam jalan Allah Azza wa Jalla apa pun yang terjadi untuk meraih ridha-Nya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar