BAGAIMANAKAH CARA MENJAGA IMAN AGAR SELALU DALAM RIDLONYA
Diriwayatkan oleh Sayyidina Abdullah bin Mas'ud RA. berkata bahwa Rosulullah SAW bersabda "
فو الذي لا إله غيره. وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار فيدخلها "
"Demi dzat yg tidak ada tuhan selainNya. Dan sesungguhnya salah seoarang diantara kalian akan beramal dengan amalan ahli surga hingga jarak antara dia dan surga hanya sehasta lagi lalu ketentuan Allah telah mendahuluinya maka dia beramal dengan amalan ahli neraka dan dia masuk kedalamnya."
Jika kita Melihat dan merenungkan potongam hadits diatas kita akan mengetahui tidak ada jaminan bagi seseorang tentang keimanannya, orang yg selalu beribadah, selalu beramal dengan amalan ahli surgapun bisa mengalami suul khotimah. apalagi kita yg masih banyak melakukan dosa.
Lalu apa yg harus kita lakukan agar iman kita ditetapkan oleh Allah SWT dan mendapatkan Husnul khotimah ketika mati nanti? Terlebih zaman kita ini zaman yg sesuai dengan sabda Rosul SAW:
يمسي الرجل مؤمنا ويصبح كافرا ويصبح مؤمنا ويمسي كافرا
"Seseorang ada pada sore hari beriman tapi di pagi hari dia menjadi kafir dan seseorang ada pada pagi hari beriman tapi sore hari dia menjadi kafir"
Tentu banyak amalan-amalan yang bisa menjaga keimanan kita namun ada pengikat yg paling kuat.
عن البراء بن عازب رضي الله عنه قال كنا جلوسا عند النبي صلى الله عليه وسلم فقال: أي عرى الإيمان أوثق ؟ قالوا الصلاة قال حسنة وماهي بها. قالوا الزكاة قال حسنة وما هي بها قالوا صيام رمضان قالوا حسن وما هو به قالوا الحج قال حسن وما هو به قالوا الجهاد قال وما هو به قال إن أوثق عرى الإيمان أن تحب في الله وتبغض فى الله"
"Saidina barro' bin 'Azib ra berkata ketika kami duduk bersama Nabi SAW beliau bertanya: apakah pengikat keislaman yg paling kuat? Sahabat menjawab:shalat. Nabi besabda: shalat itu bagus tapi bukan itu pengikat yg paling kuat. Sahabat menjawab lagi: "zakat". "Bukan" . "Puasa"."bukan". "Haji". "Bukan". " Jihad". "Bukan". Lalu Rosul SAW bersabda : "sesungguhnya pengikat keimanan yg paling kuat adalah cinta dan benci karena Allah."
Dan cinta itu ada tanda-tandanya. Yaitu merasakan yg saudara kita rasakan. Kita akan bahagia kalau saudara kita bahagia dan akan merasa sakit, gundah dan gelisah apabila ada saudara kita yang sakit.
Maka dengan tulisan ini saya ingin mencoba kadar cinta kita karena Allah kepada saudara-saudara kita yg tertimpa musibah di Lombok.
Apakah kita perduli kepada mereka atau tidak? Apakah kita merasakan kepedihan yg mereka rasakan?
Kalau memang kita peduli kepada mereka dan merasakan yg mereka rasakan maka bantulah mereka bukan hanya dengan do'a tapi dengan apa yg mereka butuhkan melalui yayasan atau posko yg menyalurkan bantuan kepada mereka.
Semoga dengan itu Allah akan kuatkan dan tetapkan iman kita hingga kita meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Amin yaa robbal aalamin
Diriwayatkan oleh Sayyidina Abdullah bin Mas'ud RA. berkata bahwa Rosulullah SAW bersabda "
فو الذي لا إله غيره. وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار فيدخلها "
"Demi dzat yg tidak ada tuhan selainNya. Dan sesungguhnya salah seoarang diantara kalian akan beramal dengan amalan ahli surga hingga jarak antara dia dan surga hanya sehasta lagi lalu ketentuan Allah telah mendahuluinya maka dia beramal dengan amalan ahli neraka dan dia masuk kedalamnya."
Jika kita Melihat dan merenungkan potongam hadits diatas kita akan mengetahui tidak ada jaminan bagi seseorang tentang keimanannya, orang yg selalu beribadah, selalu beramal dengan amalan ahli surgapun bisa mengalami suul khotimah. apalagi kita yg masih banyak melakukan dosa.
Lalu apa yg harus kita lakukan agar iman kita ditetapkan oleh Allah SWT dan mendapatkan Husnul khotimah ketika mati nanti? Terlebih zaman kita ini zaman yg sesuai dengan sabda Rosul SAW:
يمسي الرجل مؤمنا ويصبح كافرا ويصبح مؤمنا ويمسي كافرا
"Seseorang ada pada sore hari beriman tapi di pagi hari dia menjadi kafir dan seseorang ada pada pagi hari beriman tapi sore hari dia menjadi kafir"
Tentu banyak amalan-amalan yang bisa menjaga keimanan kita namun ada pengikat yg paling kuat.
عن البراء بن عازب رضي الله عنه قال كنا جلوسا عند النبي صلى الله عليه وسلم فقال: أي عرى الإيمان أوثق ؟ قالوا الصلاة قال حسنة وماهي بها. قالوا الزكاة قال حسنة وما هي بها قالوا صيام رمضان قالوا حسن وما هو به قالوا الحج قال حسن وما هو به قالوا الجهاد قال وما هو به قال إن أوثق عرى الإيمان أن تحب في الله وتبغض فى الله"
"Saidina barro' bin 'Azib ra berkata ketika kami duduk bersama Nabi SAW beliau bertanya: apakah pengikat keislaman yg paling kuat? Sahabat menjawab:shalat. Nabi besabda: shalat itu bagus tapi bukan itu pengikat yg paling kuat. Sahabat menjawab lagi: "zakat". "Bukan" . "Puasa"."bukan". "Haji". "Bukan". " Jihad". "Bukan". Lalu Rosul SAW bersabda : "sesungguhnya pengikat keimanan yg paling kuat adalah cinta dan benci karena Allah."
Dan cinta itu ada tanda-tandanya. Yaitu merasakan yg saudara kita rasakan. Kita akan bahagia kalau saudara kita bahagia dan akan merasa sakit, gundah dan gelisah apabila ada saudara kita yang sakit.
Maka dengan tulisan ini saya ingin mencoba kadar cinta kita karena Allah kepada saudara-saudara kita yg tertimpa musibah di Lombok.
Apakah kita perduli kepada mereka atau tidak? Apakah kita merasakan kepedihan yg mereka rasakan?
Kalau memang kita peduli kepada mereka dan merasakan yg mereka rasakan maka bantulah mereka bukan hanya dengan do'a tapi dengan apa yg mereka butuhkan melalui yayasan atau posko yg menyalurkan bantuan kepada mereka.
Semoga dengan itu Allah akan kuatkan dan tetapkan iman kita hingga kita meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Amin yaa robbal aalamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar