Minggu, 30 Mei 2021

Khutbah Jumat Urgensi mengetahui arah Kiblat

 


اَلْحَمْـدُ للهِ الَّذِى اَمرَ عِباَده عَلَى الصّلَواةِ التَّوَجُّه اِلَى بَيْتِ اللهِ الْحَــــرَام
اَشْهَـدُ اَنْ لاَاِلَــهَ اِلاَّ اللهُ وَحْــدَهُ لاَشَـــرِيْكَ لَهُ المَلِكُ العَــــلاَّم
وَاَشْهَــــدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّـدًا عَـبْـدُهُ وَرَسُوْلُــــهُ سَـيِّـدُ الاَنَام
صَــلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَــحْبِهِ وَسَــــــــــــلَّم
اَمَّابَعْدُ:فَاُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَ المَسْجِدِ الْحَرَام

Masjid Al-Aqsha menjadi tempat suci ketiga umat Islam setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Hal ini juga diakui oleh Karen Armstrong dalam bukunya yang berjudul Jerusalem; Satu Kota Tiga Iman.



Sebelum melaksanakan Mi'raj (naik ke langit), Rasulullah SAW melaksanakan shalat sunnat di masjid Al-Aqsha. Selain itu, masjid Al-Aqsha juga pernah menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya datang perintah Allah kepada Rasulullah SAW untuk menghadap kiblat ke Baitullah (ka'bah) di Makkah.

سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلَّاهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا عَلَيْهَا ۚ قُلْ لِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ ۚ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Tentu menjadi sebuah pertanyaan besar, baik di kalangan umat Islam maupun umat lainnya, mengapa Rasulullah SAW justru melaksanakan Mi'raj dari Masjid Al-Aqsha? Mengapa tidak di Masjidil Haram? Mengapa saat melaksanakan shalat itu dulunya Rasulullah SAW menghadap ke Baitul Maqdis (Al-Aqsha)? Dan tentunya masih banyak pertanyaan lainnya.

Oleh karena itu, teramat penting bagi umat Islam untuk mengetahui hal tersebut. Dalam beberapa keterangan disebutkan, ketika Allah memerintahkan perintah shalat dan menghadap ke Masjid Al-Aqsha, hal itu dimaksudkan agar menghadap ke tempat yang suci, bebas dari berbagai macam berhala dan sesembahan.

Ketika itu, kondisi Masjid Al-Haram yang merupakan tempat keberangkatan Isra dan Mi'raj, belum berupa bangunan masjid. Sebab, kala itu masih dipenuhi berhala-berhala yang jumlahnya mencapai 309 buah dan senantiasa disembah oleh orang Arab sebelum kedatangan Islam. Sehingga, dibawah dominasi kekufuran seperti itu, Rasulullah SAW belum bisa menunaikan ibadah shalat di tempat tersebut.

Selain itu, bila Rasulullah SAW saat itu melaksanakan shalat dengan menghadap ke Masjid Al-Haram, maka hal itu akan menjadi kebanggaan bagi kaum kafir quraisy bahwa Rasulullah SAW seolah mengakui berhala-berhala mereka sebagai tuhan. Inilah salah satu hikmah diperintahkannya shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis (Al-Aqsha).

Dalam surah Al-Baqarah [2] ayat 142, Allah SWT menjelaskan mengapa perpindahan kiblat itu dilakukan. Sewaktu Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, sekitar 16-17 bulan setelah hijrah itu, Allah memerintahkan Rasulullah untuk menghadapkan wajahnya ke masjidil Haram (Ka'bah).

Perpindahan ini dimaksudkan, bahwa ibadah shalat itu bukan semata-mata menghadap ke masjid al-Haram atau Al-Aqsha sebagai tujuan, melainkan menghadapkan diri pada Allah. Dan adapun ka'bah adalah sebagai pemersatu umat Islam dalam menentukan arah kiblat.

Sama seperti Al-Aqsha yang juga belum berupa bangunan masjid (ketika itu), dan al-Shakhra masih berupa gundukan tanah yang dipenuhi dengan debu. Adapun hikmah dibalik penyebutan Allah terhadap Al-Haram dan Al-Aqsha sebagai masjid (sebagaimana surah al-Isra` [17] ayat 1), adalah untuk menunjukkan pada umat Islam bahwa semua itu merupakan mukjizat yang akan datang dan terwujud seiring dengan berjalannya waktu sebagaimana sekarang ini, keduanya telah menjadi Masjid.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Istiqbal Alqiblah adalah Syarat Sahnya Sholat, , Allah SWT Berfirman :

فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ

Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu

Syarat sah salat dalam Mazhab Syafi'i sebagaimana disebutkan dalam Kitab Matan Abi Suja' ada lima:
1.Thaharah badan dari hadas dan najis.
2.Menutup aurat dengan pakaian yang suci.
3.Melaksanakan salat di tempat suci.
4.Mengetahui masuknya waktu sholat
5. Menghadap kiblat

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Maka barang siapa melaksanakan sholat akan tetapi tidak menghadap kiblat maka sholatnya tidak Sah, kecuali

1-    Orang yang solat dalam keadaan Takut seperti saat perang dll

2-    Orang yang sedang melaksanakan sholat sunnah diatas kendaraan

Hal ini dinyatakan oleh Imam Abu Ishak Ibrahim bin Ali bin Yusuf al-Fairuzzabadi al-Syairazi dalam Al-Muhadzdzab fi Fiqh al-Imam al-Syafi’i (Damaskus: Dar al-Qalam, 1992), juz I, hal. 129:

إستقبال القبلة شرط في صحة الصلاة إلا في حالتين في شدة الخوف وفي النافلة في السفر

Begitu pentingnya Menghadap Qiblat dalam Sholat sehingga sah dan tidaknya ditentukan dengannya, sehingga banyak sekali para Takmir sebelum membuat masjid mereka mendatangkan Ahlinya ( falak) untuk menentukan Kiblat,

dan bagi Bapak bapak sekalian yang terlanjur membuat mushola dirumahnya tanpa menentukan kiblat yang akurat Maka Hari ini adalah Hari yang Tepat untuk menentukan nya sebab Hari um'at, 28 Mei 2021 Pukul 16:18 WIB Yaumu Roshdil Qiblah atau dalam istilah lainnya disebut Istiwaul A’dhom atau QIBLAT Day. adalah waktu saat posisi MATAHARI TEPAT DI ATAS KA'BAH Peristiwa QIBLAT day ini sangat cocok digunakan untuk mengkoreksi arah kiblat masjid, musholla atau rumah tinggal dengan akurasi yang cukup tinggi dan mudah melakukannya. Karena pada saat itu, seluruh bayangan benda yang tegak lurus pasti mengarah ke arah Ka'bah tanpa harus menggunakan kompas atau alat lainnya.Mari kita manfaatkan momentum ini untuk mengkoreksi kembali arah kiblat kita bila sebelumnya belum pernah diukur secara cermat

Masyiral Muslimin Rahimakumullah, Demikian Hutbah singkat yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat bagi kita sekalian

أقول قولي هذا فاستغفروا إنه هو الغفور الرحيم .......

_____======_____

حَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar