Tampilkan postingan dengan label Ahlak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ahlak. Tampilkan semua postingan

Jumat, 25 Oktober 2024

Orang yang Adil adalah

Cara menempatkan diri menurut Agama Islam


Sahabat gudang da'i yang cintai Allah,Seringkali karena terbiasa dengan kenikmatan dunia membuat kita tidak siap menghadapi berbagai ujian dan kesabaran pun menjadi pendek. Padahal tidak boleh berkhayal bisa masuk surga sementara kita ingin selalu menikmati dunia. Allah Azza wa Jalla berfirman,

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُم ۖ مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan bermacam-macam cobaan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” 

(QS. Al Baqarah: 214)

Saudaraku,Sedalam apapun jurang, pasti ada dasarnya⁣. Seberat apapun ujian, pasti ada jalan keluarnya⁣. Ingatlah janji Allah Azza wa Jalla, bahwa Dia tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya⁣...

Sebab Allah Azza wa Jalla itu Maha Adil, Ia tahu betul kapasitas setiap hamba-Nya dalam menghadapi ujian. Apapun cobaan yang menimpa kita saat ini, Allah Azza wa Jalla tahu kita mampu melewatinya.⁣..

Saudaraku,Ingatlah bagaimana Allah Azza wa Jalla menolong Nabi Yunus 'alaihi sallam ketika terjebak dalam perut ikan, atau bagaimana menakjubkannya pertolongan Allah Azza wa Jalla kepada Maryam ketika ia menghadapi ujian fitnah yang luar biasa dahsyat, sampai membuatnya berpikir lebih baik ia mati dan terlupakan daripada harus menanggung beban begitu berat⁣.

Tapi Allah Azza wa Jalla Maha Menepati Janji. Ia pasti menolong hamba-Nya selama hamba tersebut _tawakkal_ (berserah diri) terhadap segala ketetapan-Nya⁣.

Saudaraku,Makin bertambah usia, menjadikan kita manusia yang mampu menempatkan diri dalam posisi yang semestinya. Tak perlu merasa hebat sendirian, tak perlu takut ketika ditinggalkan, tak harus putus asa saat gagal, tak harus lupa di tengah keberhasilan. Akan ada masa kita berada di posisi tertekan. Menjadi suruhan, menjadi orang yang tak dihargai akan setiap pekerjaan yang kita lakukan. Selama proses kehidupan berjalan, kita akan merasakan memilih dan menerima. Ada saat di mana kita dihadapkan pada keputusan yang sulit, ada masanya kita tidak bisa memilih. Ada waktu ketika kita butuh memeluk orang lain untuk menunjukkan dukungan kita. Tapi ada waktu ketika harus menolak memeluk mereka, karena dukungan kita akan disalah-gunakan.

Hidup ibarat tangga yang terus naik. Dan setiap tangga yang kita naiki adalah sebuah ilmu, pengalaman, umur dan kedewasaan yang akan terus bertambah seiring perjalanan waktu. Pada saatnya nanti, cepat atau lambat tangga yang kita naiki akan rapuh, seakan tidak kuat lagi menopang beban kita, hingga akhirnya jatuh ke bawah. Hidup hanya sementara, persiapkan diri kita sebaik-baiknya. Karena kita tidak pernah tahu kapan dan di mana kita akan jatuh ke bawah...

Bersabarlah di kala sulit, berbagilah ketika ada, akan terasa indah karena saling melengkapi. Karena itu, jangan terlalu sedih ketika semuanya pergi, hilang dan terjatuh. Semua akan kita sikapi dengan sabar dan syukur pada masanya...

Saudaraku,Salamah bin Dinar rahimahullah berkata,

‏شيئان إذا عمِلت بهما أصَبْت بهما خير الدنيا والآخرة

تعمل ما تكره إذا أحبَّه اللَّه، وتترك ما تحب إذا كرهه اللَّه


"Ada dua perkara yang jika engkau lakukan maka engkau akan meraih kebaikan dunia dan akhirat; engkau melakukan apa yang tidak engkau sukai jika Allah Azza wa Jalla mencintainya, dan engkau tinggalkan apa yang engkau sukai jika Allah Azza wa Jalla membencinya."

(Al Ma’-rifah wat Tarikh, jilid 1 hlm. 381)

Saudaraku,Teruslah beramal karena Allah Azza wa Jalla, agar peluh kita tak sia-sia. Agar lelah kita menjadi _lillah_ (karena Allah). Jangan kita hentikan amal kita karena berlinang air mata kecewa yang menghadang jalan kita. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tak pernah luput hitungan-Nya. Ia akan senatiasa meninggikan setiap hamba-Nya yang senantiasa berihtiar hingga jatuh bangun menyempurnakan pengabdian pada-Nya...

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah berihtiar menyempurnakan pengabdian kepada Allah Azza wa Jalla untuk meraih ridha-Nya..

Rabu, 04 September 2024

Pemimpin yang tidak Selamat

Hukum Pemimpin yang tidak care terhadap Masyarakatnya


Sahabat gudang da'i Ketika manusia hidup di dunia, pasti mendapat amanah, baik berupa diri pribadi, keluarga, ataupun jabatan. Bahkan menjalani kehidupan di dunia ini adalah amanah yang harus dijalankan setiap manusia... 

Amanah menjalani kehidupan adalah untuk melaksanakan kewajiban syariat yang Allah Azza wa Jalla bebankan kepada setiap hamba-Nya. Tentu sangat berat untuk ditunaikan oleh manusia. Allah Azza wa Jalla telah menawarkan kepada langit, bumi, dan gunung. Ternyata semua enggan memikulnya. Karena beratnya pertanggungjawaban di hari Kiamat kelak...

Allah Azza wa Jalla berfirman,

ﺇِﻧَّﺎ ﻋَﺮَﺿْﻨَﺎ ﺍْﻷَﻣَﺎﻧَﺔَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷﺭْﺽِ ﻭَﺍﻟﺠِﺒَﺎﻝِ ﻓَﺄَﺑَﻴْﻦَ ﺃَﻥْ ﻳَﺤْﻤِﻠْﻨَﻬَﺎ ﻭَﺃَﺷْﻔَﻘْﻦَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻭَﺣَﻤَﻠَﻬَﺎ ﺍﻹِﻧْﺴَﺎﻥُ ﺇِﻧَّﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﻇَﻠُﻮْﻣًﺎ ﺟَﻬُﻮْﻻ

“Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi, gunung-gunung. Maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu, mereka khawatir akan mengkhianatinya. Dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)

Sejatinya, kesanggupan manusia memikul tanggung jawab berat ini adalah tindakan membahayakan. Karenanya manusia disebut makhluk yang menzalimi diri sendiri dan _jahil_(bodoh). Tidak sadar dengan kemampuannya sendiri... 

Namun manusia dapat bangkit dan mengambil petunjuk langsung dari Sang Pencipta. Tunduk patuh kepada kehendak Allah Azza wa Jalla dengan kepasrahan sepenuh jiwa. Ketika itulah manusia telah sampai pada kedudukan yang mulia. Menjelma istimewa di antara makhluk Allah Azza wa Jalla lainnya. Semua hanya karena ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla semata...

Menjaga dan menunaikan amanah tentu sangat berat. Terlebih amanah kepemimpinan. Maka sejatinya tidak akan ada yang berlomba-lomba untuk mendapatkan amanah ini... 

Sungguh berbanding terbalik dengan kondisi saat ini. Begitu banyak orang yang berambisi untuk menjadi pemimpin dengan menghalalkan segala cara. Bahkan yang sudah berhasil mendapatkannya  maka ia berusaha mempertahankannya pada periode kepemimpinan berikutnya. Bila perlu dibagikanlah kepada anak dan keturunannya. Karena bagi mereka, jabatan bukan lagi sekadar amanah. Tapi sebuah capaian kebanggaan dan kesuksesan... 

Kepemimpinan adalah amanah. Siapa saja yang memegang amanah kepemimpinan ini pasti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Azza wa Jalla di akhirat kelak...

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

فَاْلإمَامُ رَاعٍ وَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Seorang imam (pemimpin) adalah pengurus rakyat dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dia urus.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Hakikat kepemimpinan tercermin dalam sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,

سَيِّدُ الْقَوْمِ خَادِمُهُمْ

“Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka.” (HR. Abu Nu‘aim)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda, 

مَا مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعَاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً فَلَمْ يَحُطْهَا بِنَصِيحَةٍ إِلَّا لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ

“Tidak seorang hamba pun yang diserahi oleh Allah untuk memelihara urusan rakyat, lalu dia tidak melingkupi rakyat dengan nasihat (kebaikan), kecuali ia tidak akan mencium bau surga.” (HR. Al-Bukhari)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda,

مَا مِنْ وَالٍ يَلِي رَعِيَّةً مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَيَمُوتُ و َهُوَ غَاشٌّ لَهُمْ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

“Tidaklah seorang penguasa diserahi urusan kaum Muslim, kemudian ia mati, sedangkan ia menelantarkan urusan mereka, kecuali Allah mengharamkan surga untuk dirinya.” 

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Karena itu generasi _salafush-shalih_ pada masa lalu umumnya khawatir bahkan takut dengan amanah kepemimpinan (kekuasaan). Apalagi mereka sangat memahami sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ عَلَى الْإِمَارَةِ وَإِنَّهَا سَتَكُونُ نَدَامَةً وَحَسْرَةً

“Kalian begitu berhasrat atas kekuasaan, sementara kekuasaan itu pada Hari Kiamat kelak bisa berubah menjadi penyesalan dan kerugian.” 

(HR. Nasa’i dan Ahmad)

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menjalankan kekuasaan dan jabatan dengan penuh amanah, berlaku adil, melayani, mengayomi, melindungi dan mensejahterakan umat untuk meraih ridha-Nya..

Rabu, 28 Agustus 2024

Ilmu Hilang ini yang terjadi

Jika Ilmu Hilang Dari diri seorang Hamba


Apa yang terjadi jika Ilmu Hilang pada diri seorang manusia??

Sahabat gudang da'i Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan orang-orang lemah yang bersikap diam atas kezaliman dan tidak mencegah orang yang berbuat zalim dengan siksa Allah Azza wa Jalla yang akan mengenai mereka semua, tidak ada di antara mereka yang luput,


إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللَّهُ بِعِقَابٍ مِنْهُ


"Sesungguhnya apabila manusia melihat orang zalim dan mereka tidak mencegahnya dari kezaliman, maka Allah akan menimpakan siksa atas mereka semua."


(HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa'i)


Allah Azza wa Jalla  berfirman,


وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ


“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” 


(QS. Al Anfal: 25)


Azab Allah Azza wa Jalla itu sangatlah pedih. Jika azab itu diturunkan di suatu tempat, maka ia akan menimpa semua orang yang ada di tempat tersebut, baik orang shaleh ahli ibadah maupun ahli maksiat...


Dalam ayat ini, Allah Azza wa Jalla memperingatkan kaum Mukminin agar senantiasa membentengi diri mereka dari siksa tersebut dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya, serta menyeru manusia kepada kebaikan dan melarang mereka dari kemungkaran...


Sebab, jika mereka meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar, maka kemungkaran akan menyebar dan kerusakan akan meluas. Bila kondisi sudah demikian, maka azab pun akan diturunkan kepada seluruh masyarakat. Di antara kerusakan yang timbul akibat meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar adalah para pelaku maksiat dan dosa akan semakin berani untuk terus melakukan perbuatan nistanya, sehingga sedikit demi sedikit akan sirnalah cahaya kebenaran dari tengah-tengah umat manusia... 


Sebagai gantinya, maksiat akan merajalela, keburukan dan kekejian akan terus bertambah, dan pada akhirnya tidak mungkin lagi untuk dihilangkan. Perbuatan munkar akan menjadi baik dan indah di mata khalayak ramai, kemudian mereka pun akan menjadi pengikut para pelaku maksiat. Salah satu sebab hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan... 


Allah Azza wa Jalla berfirman,


وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً


"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.


(QS. Al-Isra’: 36)


Setelah menyebutkan pendapat para Salaf tentang ayat ini, Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Kesimpulan penjelasan yang mereka sebutkan adalah: bahwa Allah Azza wa Jalla melarang berbicara tanpa ilmu, yaitu berbicara hanya dengan persangkaan yang merupakan perkiraan dan khayalan.” 


(Tafsir Al-Qur’anul Azhim, QS. Al-Isra’: 36)


Saudaraku,

Imam Ali bin Abil ‘Izzi Al-Hanafi rahimahullah berkata: “Barangsiapa berbicara tanpa ilmu, maka sesungguhnya dia hanyalah mengikuti hawa-nafsunya, dan Allah Azza wa Jalla telah berfirman,


وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللهِ


"Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun."


(QS. Al-Qashash: 50) 


(Kitab Minhah Ilahiyah Fii Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah, hlm. 393)


Karena, tersebarluasnya kemungkaran tanpa adanya seorang pun dari ahli ilmu yang mengingkarinya. Sehingga akan membentuk anggapan bahwa hal tersebut bukanlah sebuah kebatilan. Bahkan bisa jadi mereka melihatnya sebagai perbuatan yang baik untuk dikerjakan. Selanjutnya, sikap menghalalkan hal-hal yang diharamkan Allah Azza wa Jalla dan mengharamkan hal-hal yang dihalalkan-Nya pun akan semakin merajalela...


Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa beramar ma'ruf nahi munkar agar cahaya kebenaran tidak sirna untuk meraih ridha-Nya...

Aamiin Ya Rabbal Aalamin

Manusia paling tinggi kedudukanya

Kedudukan Paling Tinggi disisi Allah SWT.


Sahabat gudang da'i tahukah anda, Islam hadir sejatinya untuk memerdekakan manusia dari menghamba kepada sesama makhluk, kepada Rabb-Nya makhluk...

“Merdeka!” teriak kita setiap kali menyambut dirgahayu hari kemerdekaan. Tapi, pernahkan sejenak kita merenungkan arti hakiki dari kemerdekaan itu sendiri? Sudahkah kita benar-benar merdeka?

Teringat sejarah, ketika pasukan Muslimin hendak menaklukkan kerajaan Persia. Rib’i bin Amir pergi mendatangi undangan Rustum dengan menggunakan baju yang sangat sederhana, sarung pedang dari balutan baju dan kuda yang kecil seolah memberi pesan kepada bangsa Persia bahwa harta yang kalian agung-agungkan tidak ada nilainya di sisi kami. Saat tiba dipelataran tenda Rustum , Rib’i bin Amir disuruh turun dari kudanya, bukannya turun, beliau malah terus menunggangi kudanya dan menginjak permadani yang telah dihamparkan. Saat sudah berada di hadapan Rustum beliau mengikatkan tali kudanya ke bantal yang ada di sana...

Apa yang dilakukan Rib’i bin Amir ini bukanlah tanpa sebab. Beliau melakukan hal itu dalam rangka meruntuhkan mental pasukan Persia yang begitu mengagungkan harta. Rustum bertanya kepada Rib’i bin Amir, risalah apa yang kalian bawa?

الله ابتعثنا، والله جاء بنا، لنخرج من شاء من عبادة العباد، إلى عبادة الله، ومن ضيق الدنيا إلى سعتها، ومن جور الأديان إلى عدل الإسلام

Rib’i menjawab, Allah mengutus kami untuk mengeluarkan manusia dari penghambaan terhadap sesama hamba menuju penghambaan kepada Sang Pencipta. Membawa manusia dari sempitnya dunia menuju kelapangan dunia dan akhirat…

Apa yang dilakukan oleh Rib’i bin Amir terhadap bangsa Persia mencerminkan kemerdekaan jiwa yang dimiliki oleh seorang Muslim. Dia tidak merasa rendah di hadapan para pemuja harta, dia tidak merasa hina berhadapan dengan para penguasa, karena dia memiliki jiwa yang merdeka, dimerdekakan oleh ketauhidan...

Saudaraku,
Penghambaan diri kepada Allah Azza wa Jalla atau _al-‘ubudiyyah_ adalah kedudukan manusia yang paling tinggi di sisi Allah Azza wa Jalla. Karena dalam kedudukan ini, seorang manusia benar-benar menempatkan dirinya sebagai hamba Allah Azza wa Jalla yang penuh dengan kekurangan, kelemahan dan ketergantungan kepada Rabb-nya, serta menempatkan dan mengagungkan Allah Azza wa Jalla sebagai Rabb yang Maha Sempurna, Maha Kaya, Maha Tinggi dan Maha Perkasa...

Allah Azza wa Jalla berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

“Wahai manusia, kamulah yang bergantung dan butuh kepada Allah; sedangkan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” 

(QS. Faathir: 15)

Saudaraku,
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Kesempurnaan makhluk manusia adalah dengan merealisasikan _al-‘ubudiyyah_ (penghambaan diri) kepada Allah, dan semakin bertambah kuat realisasi penghambaan diri seorang hamba kepada Allah, maka semakin bertambah pula kesempurnaannya kemuliaannya dan semakin tinggi derajatnya di sisi Allah. Dan barangsiapa yang menyangka (dengan keliru) bahwa seorang hamba bisa saja keluar dari penghambaan diri kepada Allah (tidak terkena kewajiban beribadah kepada Allah) dalam satu sisi, atau (dia menyangka) bahwa keluar dari penghambaan diri itu lebih sempurna (utama), maka dia termasuk orang yang paling bodoh bahkan paling sesat.”

(Kitab _Al-‘Ubuudiyyah_ hlm. 57 - Tahqiiq: Syaikh ‘Ali bin Hasan al-Halabi, cet. Darul Ashaalah)

Saudaraku,
_Al-‘Ubudiyyah_ (penghambaan diri) adalah sesuatu yang menghimpun rasa cinta yang utuh disertai sikap merendahkan diri yang sempurna. 

(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab _al-‘Ubuudiyyah_ hlm. 94 dan Imam Ibnul Qayyim dalam kitab _Thariiqul hijratain_ hlm. 510)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Ibadah atau penghambaan diri mengandung kesempurnaan dan puncak kecintaan serta kesempurnaan dan puncak sikap merendahkan diri. Sehingga sesuatu yang dicintai tapi tidak diagungkan dan merendahkan diri kepadanya maka tidaklah disebut sebagai sesembahan (sesuatu yang diibadahi). Sebagaimana sesuatu yang diagungkan tapi tidak dicintai maka tidaklah disebut sebagai sesembahan (sesuatu yang diibadahi). Oleh karena itu, Allah Azza wa Jalla berfirman,

 وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ 

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah” 

(QS. Al-Baqarah: 165, Kitab _Majmu’ul fata-wa,_ 10/56)

Imam Ibnul Qayyim berkata: “Tidak ada jalan menuju keridhaan Allah yang lebih dekat dari jalan _al-‘Ubudiyyah_ (penghambaan diri kepada Allah) dan tidak ada hijab (penghalang menuju keridhaan-Nya) yang lebih tebal dari pengakuan membanggakan dan kagum dengan diri sendiri. 

Inilah sifat yang menjadikan sempurna penghambaan diri mereka kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu orang-orang yang mencintai Allah Azza wa Jalla dengan utuh, selalu bersegera dan berungguh-sungguh dalam mengerjakan amal shaleh dan mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla. Bersamaan dengan itu, mereka tetap menundukkan diri dan meyakini ketergantungan diri mereka kepada-Nya, dengan selalu berharap dan takut kepada-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman,

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka selalu berdoa kepada Kami dengan berharap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ dalam beribadah.” 

(QS. Al-Anbiyaa’: 90)

Dalam ayat lain, Allah Azza wa Jalla berfirman,

تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya karena mereka selalu mengerjakan ibadah dan shalat ketika manusia sedang tertidur di malam hari, sedang mereka berdoa kepada Allah dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka.” 

(QS. As-Sajdah: 16)

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menyempurnakan penghambaan diri dan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla untuk meraih ridha-Nya... 
Aamiin Ya Rabb.

Selasa, 01 Agustus 2023

Warga Berahlak Mulya versi Rasulullah

Ahlak Mulia Penduduk Yaman

Kelebihan Penduduk Yaman dari Penduduk lain dibelahan Dunia



viral di Group WA Seorang dokter di negeri Yaman membuat stiker di mobilnya bertuliskan

اوقفني ان كنت تريد استشارة طبية

د.اسامي

 "Berhentikan Aku, Jika Kau Butuh Pengobatan"



Maka benarlah kata Rasulullah ﷺ

dalam hadistnya...


Dari Abu Sa’id al Khudri radhiyallahu’anhu, beliau mengatakan “Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:


إنه سيأتي قوم تحقرون أعمالكم إلى أعمالهم


“Sesungguhnya akan datang kaum, yang kalian akan merasa minder jika membandingkan amalan kalian dengan amalan mereka“.


“Apakah mereka kaum dari kaum Quraisy ya Rasulullah?” Tanya para Sahabat.


لا و لكن هم أهل اليمن


“Bukan, mereka adalah penduduk Yaman.” jawab Rasulullah.” 

(HR. Ibnu Abi Ashim)


---


أتاكم أهل اليمن, هم أرقّ قلوبا, الإيمان يمان و الفقه يمان و الحكمة يمانية


“Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada yaman, Fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman.”


(HR. Imam Ahmad)


اللّهــــمّ صلّ علی سيّـــــدنا محمّـــــد وعلی آل سيّدنا محمّد


Melihat yang demikian tidak heran jika suatu ketika Nabi Berdoa untuk Penduduk syam dan yaman, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Sahabat Abdullah Bin Umar RA.


اللَّهُمَّ بارِكْ لنَا في شامِنَا، وفي يَمَنِنَا. قالَ: قالوا: وفي نَجْدِنَا؟ قالَ: قالَ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لنَا في شامِنَا وفي يَمَنِنَا


kemudian sahabat  bertanya bagaimana dengan Najid nabi pun menjawab dengan jawaban yang tak diduga oleh para sahabat 


قالَ: قالوا: وفي نَجْدِنَا؟ قالَ: قالَ: هُنَاكَ الزَّلَازِلُ والفِتَنُ، وبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ

الراوي : عبدالله بن عمر | المحدث : البخاري | المصدر : صحيح البخاري


Semoga Bermanfaat..

Yaa Tarim Wa Ahlahaa....

Senin, 05 Juni 2023

8 Keistimewaan Rasul Muslim wajib tau

KEUTAMAAN PERILAKU NABI MUHAMMAD SAW


Sahabat Gudang Da'i Rahimakumullah, setidaknya ada 8 Delapan keistimewaan perilaku Nabi Muhammad SAW, yaitu:

1. Tingkah lakunya yang baik dan kebenaran kebijakannya dalam hal agama yang mengalihkan bangsa lain dari yang tidak akrab menjadi akrab sehingga mereka menjadi sukarela tunduk kepada beliau, beliau juga berinteraksi mentransformasi perubahan sosial, baik politik sosial dan syariat agama.

2. Dalam dakwahnya Nabi Muhammad menggabungkan keinginan orang yang tidak mau mengalah dan kekaguman orang-orang yang biasanya percaya terhadap orang yang sakti seperti tukang sihir, beliau menggunakan metode yang memikat dan berwibawa sehingga mereka simpati beragama dengan ikhlas.

3. Nabi Muhammad sudah menetapkan undang-undang agama, beliau telah menghalalkan apa yang telah ditetapkan yang pada saat itu zaman jahiliah agamanya masih tidak beraturan menjadi lebih beraturan. Nabi Muhammad termasuk orang yang adil dalam bersyariat agama dan selalu tawassuth.  خير الأمور اوسطها

4. Nabi tidak memperlihatkan kepada para sahabatnya tentang mencintai dunia yang berlebihan tetapi juga tidak boleh meninggalkan kehidupan duniawi, beliau memerintah kepada sahabatnya untuk bersikap moderat/bisa menghargai pendapat orang lain.

 خيركم من لم يترك الدنيا

5. Tanggapan Nabi terhadap perbuatan yang mencakup tonggak-tonggak agama dan masalah-masalah hukum sehingga beliau menjelaskan kepada umatnya  apa yang dipercayakan kepada mereka untuk ibadah dan menjelaskan kepada mereka apa yang diperbolehkan dan dilarang. 

6. Tegaknya iman serta gigih dalam berjuang sampai berujung dengan kemenangan.

7. Keberanian dalam berperang dan mengirimkan bantuan untuk melawan musuhnya karena beliau tidak mau ada ketakutan dalam peperangan tersebut, kecuali beliau bersabar hingga sampai pada kemenangannya ataupun kekalahannya yang sudah menjadi kuasa Allah Swt, tetapi pada saat itu Nabi Muhammad tetap melaksanakan peperangan dan tidak pernah meninggalkannya.

8. Nabi Muhammad SAW mempunyai sifat yang dermawan sehingga tidak segan-segan memberikan apa yang beliau miliki, terbukti kedermawanan beliau tidak memiliki harta apapun, sampai sebelum meninggal beliau menggadaikan jas perangnya kepada orang Yahudi

Semoga Bermanfaat

Disarikan dari kitab.

الرسول المعلم صلى الله عليه وسلم

Karangan Syeikh Abu Ghodah.

Jumat, 14 Oktober 2022

Hakekat Tadbir - Alhikam

Makna dan Hakekat Tadbir


Ikut Mengatur Ketentuan yang ditetapkan Allah SWT. apakah diperbolehkan, yuk simak penjelasanya dari kitab Alhikam Ibn Athoillah Asakandarie

اَرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التـَدْبـِيْرِ فَماَ قامَ بهِ غيرُكَ عَنْكَ لاَ تقـُمْ بهِ لِنـَفـْسِكَ 

Istirahat/enakkan dirimu/pikiranmu dari kesibukan mengatur dirimu, dari apa-apa yang telah diatur/dijamin oleh selain kamu(yaitu Alloh), tidak perlu engkau ikut sibuk memikirkannya

Pembahasan

Yang di maksud TADBIIR (mengatur diri sendiri) dalam hikmah ini yaitu Tadbir yang tidak di barengi dengan Tafwiidh (menyerahkan kepada Alloh). 

Apabila Tadbir itu dibarengi dengan Tafwidh itu diperbolehkan,??

bahkan Rosululloh bersabda: At-tadbiiru nishful ma-‘isyah. (mengatur apa yang menjadi keperluan itu sebagian dari hasilnya mencari ma’isah/penghidupan).

Hadits ini mengandung anjuran untuk membuat peraturan didalam mencari fadholnya Alloh. 

pengertian Tadbir disini ialah menentukan dan memastikan hasil. karena itu semua menjadi aturan Alloh....

al-hasil, Tadbir yang dilarang yaitu ikut mengatur dan menentukan/memastikan hasilnya.

Sebagai seorang hamba wajib dan harus mengenal kewajiban, sedang jaminan upah ada di tangan majikan, maka tidak usah risau pikiran dan perasaan untuk mengatur, karena kuatir kalau apa yang telah dijamin itu tidak sampai kepadamu atau terlambat, sebab ragu terhadap jaminan Allah tanda lemahnya iman.

Jumat, 23 September 2022

Sahabat Surga

Sahabat Gudang Da'i, Sungguh bersahabat dengan orang-orang yang saleh adalah nikmat yang sangat besar. Sebab hanya dengan Bersahabat dengan mereka Surga akan kita peroleh, Maka dari itu, sudah sepantasnya kita memahami hadits tentang sahabat berikut ini. Umar bin Khattab berkata,

ما أعطي العبد بعد الإسلام نعمة خيراً من أخ صالح فإذا وجد أحدكم وداً من أخيه فليتمسك به

“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.” [Quutul Qulub 2/17]

Sangat banyak keuntungan memiliki sahabat yang saleh diantaranya:

Sahabat yang saleh akan selalu membenarkan dan menasehati kita apabila salah. Inilah sahabat yang sesungguhnya, bukan hanya sahabat saat bersenang-senang saja atau sahabat yang memuji karena basa-basi saja. Sebuah ungkapan arab berbunyi:

"ﺻﺪﻳﻘﻚ ﻣﻦ ﺻﺪﻗﻚ ﻻ ﻣﻦ ﺻﺪﻗﻚ“

Shadiquka man shadaqaka laa man shaddaqaka”

“Sahabat sejati-mu adalah yang senantiasa jujur (kalau salah diingatkan), bukan yang senantiasa membenarkanmu”


Sahabat yang saleh juga akan selalu mendoakan shahabatnya karena apabila ia mendoakan sahabatnya, sedangkan sahabatnya tidak mengetaui, maka malaikat juga meng-amin-kan doa tersebut sambil mendoakan bagi yang berdoa tadi, artinya orang yang mendoakan juga mendapatkan apa yang ia doakan kepada saudaranya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْل

Sesungguhnya doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (HR. Muslim, no. 2733)

Sifat seseorang dan kesalehan itu “menular”, dengan berkumpul bersama orang saleh, maka kita juga akan menjadi saleh dengan izin Allah.Perhatikan hadits berikut:

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً

 Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau  mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar  pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”.[HR. Bukhari dan Muslim]

Dari semua keutamaan memiliki sahabat yang saleh, ada keutamaan yang juga merupakan kenikmatan besar, yaitu persahabatan orang yang saleh akan berlanjut sampai surga dan akan kekal selamanya. Tentu ini kenikmatan yang sangat besar, karena antara sahabat dekat pasti tidak ingin berpisah dengan sahabat lainnya. Persahabatan sementara di dunia kemudian dipisahkan dengan kematian begitu saja, tentu bukan akhir yang indah.

Salah satu dalil bahwa akan ada persahabatan di hari kiamat akan berlanjut bahwa orang yang saling mencintai (termasuk para sahabat) akan dikumpulkan bersama di hari kiamat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

“Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.’” (HR. Bukhari, no. 6170; Muslim, no. 2640)

Untuk memfasilitasi hal ini, Allah Ta’ala memberikan keutaamaan kepada seseorang untuk memberikan syafaat kepada sahabatnya yang lain, agar mereka bisa sama-sama masuk surga dan berkumpul kembali.

Hasan Al- Bashri berkata,

استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة

”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.” (Ma’alimut Tanzil 4/268)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang syafaat antara sahabat di hari kiamat,

حتى إذا خلص المؤمنون من النار، فوالذي نفسي بيده، ما منكم من أحد بأشد مناشدة لله في استقصاء الحق من المؤمنين لله يوم القيامة لإخوانهم الذين في النار، يقولون: ربنا كانوا يصومون معنا ويصلون ويحجون، فيقال لهم: أخرجوا من عرفتم، فتحرم صورهم على النار، فيخرجون خلقا كثيرا قد أخذت النار إلى نصف ساقيه، وإلى ركبتيه، ثم يقولون: ربنا ما بقي فيها أحد ممن أمرتنا به، فيقول: ارجعوا فمن وجدتم في قلبه مثقال دينار من خير فأخرجوه، فيخرجون خلقا كثيرا، ثم يقولون: ربنا لم نذر فيها أحدا ممن أمرتنا…

“Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.

Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.

Para mukminin inipun MENGELUARKAN BANYAK SAUDARANYA yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.

Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.”

Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.”

Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…” (HR. Muslim no. 183).

Wallahu A'lam BisShowaa

Selasa, 20 September 2022

Keutamaan Memberi Nafkah

Fadilah atau keutamaan Menafkahi keluarga utamanya Istri sangatlah besar sebagaimana terangkum dalam hadits hadits berikut ini..

Diriwayatkan dari Sa'ad bin Abi waqqosh radhiyaAllahu Anhu mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :



إنك لن تنفق نفقة تبتغي بها وجه الله، إلا أجرت عليها، حتى ما تجعل في في امرأتك. 

رواه البخاري 56

Sesungguhnya tidaklah kamu memberikan nafkah yang kau niatkan disitu agar mendapatkan Ridho Allah melainkan kau akan diberikan pahala atasnya, hingga termasuk juga apa yg kau suapkan ke mulut istrimu. 

HR Bukhori no 56

يعني حتى إنفاقه على زوجته ومن تحت يده كله له فيها أجر عظيم

Yakni hingga nafkah sang suami kepada istrinya & semua yg masih ada ditangannya terdapat pahala yg amat besar

وعن عبداللَّهِ بنِ عمرو بنِ العاصِ رَضي اللَّه عنهما قَالَ: قَالَ رسولُ اللَّه ﷺ قَالَ: كَفي بِالمرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يقُوتُ حديثٌ صحيحٌ رواه أَبو داود وغيره.

Dari Sayyidina Abdullah bin Amr bin al-'aash radhiyaAllahu Anhuma menyatakan: Rosulullah ﷺ bersabda: cukuplah seorang dinilai berdosa saat ia menyia-nyiakan orang yang semestinya ia berikan makan .

ورواه مسلم في صحيحه بمعناه قَالَ: كَفي بِالمرْءِ إِثْمًا أَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يملِكُ قُوتَهُ.

Imam Muslim meriwayatkan didalam Shahih beliau hal yang senada dengan hadist diatas : Cukup seorang dinilai berdosa manakala ia menahan makanan yang ia miliki (tidak mau menafkahi) .

ومن حديث أبي قلابة عن أبي أسماء عن ثوبان رفعه أفضل دينار ينفقه الرجل دينار ينفقه على عياله ودينار ينفقة على دابته في سبيل الله ودينار ينفقه على أصحابه في سبيل الله 

قال أبو قلابة بدأ بالعيال وأي رجل أعظم أجرا من رجل ينفق على عياله يعفهم وينفعهم الله به 

Diriwayatkan hadits dari Abu Qolaabah dari Abu Asmaa’ dari Tsaubaan : 

“Paling utamanya dinar yang dinafkahkan seorang lelaki adalah 

- dinar yang dinafkahkannya pada keluarganya, dan 

- dinar yang dinafkahkannya untuk kendaraannya untuk berjuang dijalan Allah dan 

- dinar yang dinafkahkannya untuk kendaraan teman-temannya untuk berjuang dijalan Allah”.

Abu Qolaabah berkata : Dalam hadits diatas menjelaskan bahwa nafkah dimulai penyebutannya pertama kali dengan menafkahkan kepada keluarganya, 

Dan kiranya siapakah lelaki yang lebih besar pahalanya dibandingkan lelaki yang mau bertanggung jawab menafkahkan hartanya untuk keluarganya ? 

Sehingga mereka mendapatkan kehormatan ( dengan tidak meminta-minta ke orang lain dsb ) dan kemanfaatan dari Allah.

Wallahu A'lam BisShowaab

Minggu, 18 September 2022

Sahabat Berebut Warisan Nabi di Masjid

Mari kita Berebut Warisan Rasulullah di Masjid, Sebagaimana yang dilakukan oleh para Sahabat Nabi



Suatu Hari Abu Huraira al-Dawsi radhiyallahu 'anhu, melewati suatu pasar kota, dan dia dikejutkan orang-orang yang sedang Asyik dengan dunia, dan mereka sedang menikmati proses jual beli, mengambil dan memberi. Mereka berkata: Apa yang kamu lihat dari ketidakmampuan kami, wahai Abu Huraira?! Dia berkata: Warisan Rasulullah SAW, akan dibagi dan kamu masih di sini!! apakah kamu tidak mau berangkat dan mendapatkan bagianmu?! Mereka berkata: Di mana warisan itu akan dibagi, wahai Abu Huraira?! Dia berkata: Di masjid

mereka pun segera berangkat, dan Abu Huraira berdiri menunggu mereka kembali; Ketika mereka kembali dan melihat Abu hurairah, mereka berkata: Wahai Abu Hurairah, kami datang ke masjid, lalu kami memasukinya, dan kami tidak melihat apa pun dibagikan. Dia berkata kepada mereka: Apakah kamu tidak melihat siapa pun di masjid?! Mereka berkata: Ya, kami melihat orang-orang berdoa, dan orang-orang membaca Al-Qur'an, dan orang-orang mendiskusikan Masalah Agama apa yang halal dan yang haram.

Abu Hurairah pun berkata. Sungguh kalian ini terlalu , itulah warisan yang diwariskan Rasulullah SAW kepada kita semua...

Radliyallahu Anhu..

diterjemahkan dari Teks Asli dibawah ini


الميراث في المسجد

مر أبو هريرة الدوسي رضي الله عنه ذات يوم بسوق المدينة فهاله انشغال الناس بالدنيا ، واستغراقهم في البيع والشراء والأخذ والعطاء ، فوقف عليهم وقال : ما أعجزكم يا أهل المدينة ؟! فقالوا : وما رأيت من عجزنا يا أبا هريرة ؟! فقال : ميراث رسول الله صلى الله عليه وسلم يقسم وأنتم ها هنا !! ألا تذهبون وتأخذون نصيبكم ؟! قالوا : وأين هو يا أبا هريرة ؟! قال : في المسجد .


فخرجوا سراعا ، و وقف أبو هريرة لهم حتى رجعوا ؛ فلما رأوه قالوا : يا أبا هريرة لقد أتينا المسجد فدخلنا فيه فلم نر شيئا يقسم . فقال لهم : أو ما رأيتم في المسجد أحدا ؟! قالوا : بلى ، رأينا قوما يصلون ، وقوما يقرؤون القرآن ، وقوما يتذاكرون في الحلال والحرام ، فقال : ويحكم ، ذلك ميراث محمد صلى الله عليه وسلم .

Rabu, 22 Juni 2022

Manusia yang Mulia seperti Apa ?


        CIRI-CIRI ORANG YANG

           BERAKHLAK MULIA

==========================



01.  Merasa Malu Melakukan Perbuatan Buruk.

02.  Tidak Menyakiti Atau Menyinggung Perasaan Orang Lain.

03.  Selalu Bersikap Baik Kepada Orang Lain.

04.  Berkata Jujur.

05.  Tidak Banyak Bicara.

06.  Banyak Berkarya.

07.  Sedikit Melakukan Kesalahan.

08.  Tidak Banyak Melakukan Berlebih-Lebihan, Baik Dalam Perkataan Maupun Perbuatan.

09.  Berbuat Kebajikan Nyata Kepada Sesama Makhluk, Khusus nya Manusia. Sedekah, Karya Yang bermanfaat Dan Lain-Lain.

10.  Menyambung Tali Silaturrahmi.

11.  Respek Atau Menghormati Orang Lain, Baik Yang Masih Muda Maupun Yang Sudah Tua Usia nya.

12.  Selalu Bersyukur Kepada Allah SWT.

13.  Bersabar Menghadapi Segala Cobaan Hidup.

14.  Ridha Terhadap Apa Yang Di Berikan Allah SWT.

15.  Berusaha Tidak Lekas Marah Terhadap Orang Lain ( Murah Hati ).

16.  Belas Kasih Kepada Sesama Makhluk, Khusus nya Manusia.

17.  Memelihara Diri Dari Perbuatan Maksiat.

18.  Kasih Sayang Terhadap Sesama Makhluk.

19.  Tidak Sembarangan Melaknat Sesuatu Atau Orang Lain, Kalau Belum Jelas Permasalahan Dan Hukum nya.

20.  Tidak Suka Mencela Orang Lain.

21.  Tidak Suka Mengadu Domba Kepada Orang Lain.

22.  Tidak Melakukan Ghibah ( Mengumpat-Ngumpat ) Orang Lain.

23.  Tidak Tergesa-gesa Dalam Melakukan Sesuatu Apapun.

24.  Tidak Kikir Terhadap Harta Yang Dimiliki Demi Untuk Menolong Kesusahan Orang Lain.

25.  Tidak Berbuat Dengki Kepada Orang Lain.

26.  Tidak Berbuat Hasud Kepada Orang Lain!".


Sumber Dari Kitab Ihya Ulumuddin, Jilid 3, Halaman 75.

Jumat, 06 Agustus 2021

Makna Husnul Khotimah Sebenarnya

Banyak sekali yang ingin hidup didunia bahagia dan di akherat mendapat Syurga, Namun sedikit dari mereka yang mau Ibadah dan Sedekah.. sehingga hari hari mereka gunaka untuk foya foya, Jsudah begitu kok ya mati minta Husnul Hotimah... Btw Siapapun boleh berharap namun jangan sekedar harapan tapi usaha kosong sebab husnul hotimah adalah kunci kebahagian kita diakherat kelak. namun sedikit yang memahami makna sebenarnya dari husnul hotimah. berikut aka kami kupas tuntas. simak baik baik key...
ما معنى حسن الخاتمة 
 Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Husnul
 Khotimah



 ليس المقصود من حسن الخاتمة أن تموت وأنت في المسجد أو على سجادة الصلاة أو تموت والمصحف بين يديك . Husnul Khatimah bukan saat engkau meninggal dimasjid, atau saat engkau meninggal ketika sujud dalam sholat, atau ketika engkau meninggal saat Alquran ada di genggamanmu فقد مات خير البرية جمعاء - صلى الله عليه وسلم - وهو على فراشه ... Rasulullah SAW. Sebaik baik Mahluk, Beliau meninggal diatas tempat tidur beliau مات صديقُه الصديقُ أبو بكر - رضي الله عنه - وهو خيرُ الصحابة على فراشه ... Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq RA. Shodiqun Nabi juga meninggal diatas tempat tidur مات خالد بن الوليد - رضي الله عنه - على فراشه وهو الملقب بسيف الله المسلول والذي خاض ١٠٠ معركة ولم يخسر أياً منها !! Sahabat Khalid bin al walid RA. Yang terkenal dengan Julukan Saifullah Al Maslul (Pedang Allah yang terhunus) yang telah mengikuti kurang lebih 100 Peperangan dan tidak pernah terkalahkan, juga meninggal diatas tempat tidur ولكِنَّ ... حُسْنَ الخاتمة أن تموتَ وأنت بريءٌ من الشرك ... Akan tetapi Husnul Khatimah sebenarnya adalah : Tatkala engkau Meninggal dan engkau terbebas dari Kesyirikan حُسْنَ الخاتمة أن تموتَ وأنت بريءٌ من النفاق ... Husnul Khatimah adalah tatkala engkau meninggal dan engkau terbebas dari sifat Nifaq حُسْنَ الخاتمة أن تموتَ وأنت مفارقٌ للمبتدعة بريءٌ من كل بدعة ... Husnul Khatimah adalah tatkala engkau meninggal dan engkau terbebas dari Bid'ah حُسْنَ الخاتمة أن تموتَ وأنت على الكتاب والسنة ومؤمنٌ بما جاء فيهما دون تأويل .... Husnul Khatimah adalah ketika engkau meninggal engkau dalam keadaan yakin tanpa ragu dengan apa yang datang dari Alquran dan Alhadith حُسْنَ الخاتمة أن تموتَ وأنت خفيفُ الحمل من دماء المسلمين وأموالِهم غير ظالم لهم ولأعراضِهم مؤدياً حق الله عليك وحق عباده عليك ... Husnul Khatimah adalah tatakala engkau meninggal engkau tidak dalam keadaan menyakiti, menganiaya atau membunuh saudara seiman yang memang tidak berhak di abiaya حُسْنَ الخاتمة أن تموتَ سليمَ القلب طاهرَ النوايا وحَسَنَ الأخلاق ؛ لا تحملُ غلاً ولا حقداً ولا ضغينةً لمسلم ... Husnul Khatimah adalah, saat engkau meninggal hatimu dalam keadaan suci dan bersih dan dalam serta baik akhlakmu dan tidak sedang iri dan dengki terhadap muslim yang lain حُسْنَ الخاتمة أن تصلي خمسَكَ في وقتها مع الجماعة لمن لهم حقُّ الجماعة وتؤدي ما افترضه اللهُ عليك لاهلك وبيتك ... Husnul Khatimah adalah tatkala engkau meninggal engkau selalu menjalankan sholat 5 waktu pada waktunya dengan berjamaah dimasjid, (bagi yang memang punya keharusan berjamaah) , serta engkau melaksanakan apa yang diwajibkan Allah Atasmu untuk keluargamu حسن الخاتمة ان تكون ملتزم بأمور دينك وبيتك محبا لجارك واصلا لرحمك راحما للصغير ومحترما الكبير Husnul Khatimah adalah, tatkala engkau meninggal engkau termasuk individu yang istiqomah dalam melaksanakan perkara Agama dan keluarga yang diwajibkan atasmu, engkau juga termasuk individu yang sayang terhadap tetangga dan selalu silaturrahim serta mempunyai sikap dan karakter yang baik (menyayangi yang kecil dan menghormati yang lebih tua) اللهم أَحسنْ عاقبتَنا في الأمور كلِّها وأجرنا من خزي الدنيا وعذابِ الآخرة .. Ya Allah ya tuhanku, hamba memohon kepadamu perbaiki semua perkara yang aku lakukan dan jauhkan diriku dari godaan dunia dan siksa di hari Akhir اللهم أَحسنْ خاتمتَنا.. وردَّنا إليك رداً جميلاً.. غير مخزٍ ولا فاضحٍ .. Ya Allah yaa Tuhanku, hamba mohon jadikan kami Husnul Khatimah, dan kembalikan kami kepadaMU dengan sebaik baik nya, Semoga Bermanfaat