Hukum Memungut Pajak terhadap Ahli Dzimmah
Berikut adalah macam macam pajak dalam Islam
JIZYAH
Secara bahasa, Jizyah berarti pajak yang ditetapkan untuk Ahli Dzimmah. Sedangkan menurut istilah, Jizyah adalah harta yang harus dibayarkan oleh orang kafir tertentu dengan akad tertentu.
Rukun rukun Jizyah
Rukun-rukun Jizyah ada lima :
a. orang yang berakad
b. Pihak yang menerima akad
c. Tempat,
d. Harta,
e. Shighat.
Syarat orang berakad
la adalah seorang imam (pemimpin negara), baik dia melakukan akad sendiri atau diwakili oleh wakilnya.
Syarat Orang yang Menerima Akad Jizyah
Syarat orang yang menerima akad jizyah adalah baligh, berakal, merdeka, laki-laki, dan Ahli Kitab atau berpegang kepada semacam Kitab.
Syarat Tempat Akad Jizyah
Syarat tempat akad jizyah-yang menjadi tempat tinggal orang Kafir-adalah tempat yang boleh dihuni oleh orang-orang kafir yaitu kawasan di luar Hijaz (Mekah, Madinah, dan Yamamah).
Syarat Harta Jizyah
Syarat Harta Jizyah yang dibayarkan adalah 1 dinar atau lebih jika negara Islam dalam kondisi kuat.
Syarat Shighat Jizyah
Syarat shighat Jizyah ada empat:
a. Bersambunganya antara ijab dan kabul.
b. Tidak bersyarat.
c. Tidak bertempo.
d. Menyebutkan besarnya jizyah.
Contoh Akad Jizyah
Seorang imam atau yang mewakilinya berkata kepada orang kafir yang memenuhi seluruh syarat, "Aku izinkan Anda menetap di negeri kami dengan syarat Anda membayar 1 dinar setiap tahun sebagai jizyah dan Anda tunduk di bawah pemerintahan kami" Kemudian orang kafir itu berkata, "Saya terima dan setuju."
Hukum-hukum Terkait Jizyah
Hukum-hukum terkait jizyah ada banyak, di antaranya:
a. Kaum muslimin tidak boleh mengganggu mereka, bahkan harus membela mereka selama mereka tidak berada di Darul Harb (negeri musuh) yang di dalamnya tak ada seorang muslim.
b. Memberikan ganti rugi terhadap harta maupun jiwa mereka yang kita rusak.
c. Mereka dilarang mendirikan gereja.
d. Memberlakukan hukum Islam yang mereka juga meyakininya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar