DASAR HUKUM NIKAH DARI HADITS NABI
SYAIR-SYAIR NIKAH
Pernikahan atau perkawinan, menyingkap tabir rahasia.
Isteri yang kamu nikahi, tidaklah semulia khodijah, tidaklah setaqwa aisyah, pun tidak setabah fatimah. Justru isteri hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi sholehah.......
Pernikahan atau perkawinan menginsyafkan kita perlunya iman dan taqwa. Untuk belajar meniti sabar dan ridha, karena memiliki isteri yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa,
kamu bukanklah rasulullah, pun bukanlah ali cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi sholeh .......amin.
Pernikahan atau pun perkawinan mengajar kita kewajiban bersama. Isteri menjadi tanah, kamu langit penaungnya. isteri ladang tanaman,kamu pemagarnya. Isteri kiasan ternakan, kamu gembalanya.
Isteri adalah murid, kamu mursyidnya. Isteri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya. Saat isteri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya. Seketika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya.
Seandainya isteri tulang yang bengko, berhatilah meluruskannya.
Demikian dua insan penuh bahagia diikrarkan dalam biangkai cinta dituliskan dengan pena kasih sayang dibaca berdua, dijalani bersama tercatat dalam kamus bahagia hari ini,
saat ijab qobul diucapkan dan kicau burung nan merdu bernyanyi pertanda mereka ikut bahagia.
Angin meniupkan dirinya dengan melodi syahdu daun pun merekah, menari teratur melambai-lambai, menyambut saklarnya pesta pernikahan, sementara raja dan ratu duduk disinggasana kasih sambil berbagi dalam do’a.
وعن ابن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( يَامَعْشَرَالشَّبَابِ! مَن استَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإنَّهُ أَغَضُّ لِلبَصَرِ، وأَحْصَنُ لِلفَرْج. وَمَنْ لَمْ يَسْتَطع فَعَلَيْهِ بِاالصَّوْمِ، فَإنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ)
وعن أبي هريرة رضي الله عنه أَنَّ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم قال : ( تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعَ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِيْنِهَا. فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاك).
وعنه أيضًا رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( أسْتَوْصُوا بِاالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلْعٍ، وَإِنَّ أّعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلْع أَعْلاهُ ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءٍ).
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال :قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيل الله ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ ، وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِين ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِك ، أَعظَمُهَا أجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ ).
وَأَمَّا الأَخْبَارُ فَقَوْلُهُ صلى الله عليه وسلم : النِّكَاحُ سُنَّتِي فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَقَذ رَغِبَ عَنِّي وَقال صلى الله عليه وسلم النِّكَاحُ سُنَّتِي فَمَن أَحَب فطرتي فليستن بسنتي .
وقال أيضا صلى الله عليه وسلم : تُنَاكِحُوا تكثروا فإني أباهي بكم الأمم يوم القيامة حتى بالسقط.
وقال أيضا صلى الله عليه وسلم : من ترك التزويج مخافة العيلة فليس منا .
وقال من إستطاع مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أعض للبصر وأحصن للفرج ومن لافليصم فإن الصوم له وجاء.
Pernikahan atau perkawinan, menyingkap tabir rahasia.
Isteri yang kamu nikahi, tidaklah semulia khodijah, tidaklah setaqwa aisyah, pun tidak setabah fatimah. Justru isteri hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi sholehah.......
Pernikahan atau perkawinan menginsyafkan kita perlunya iman dan taqwa. Untuk belajar meniti sabar dan ridha, karena memiliki isteri yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa,
kamu bukanklah rasulullah, pun bukanlah ali cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi sholeh .......amin.
Pernikahan atau pun perkawinan mengajar kita kewajiban bersama. Isteri menjadi tanah, kamu langit penaungnya. isteri ladang tanaman,kamu pemagarnya. Isteri kiasan ternakan, kamu gembalanya.
Isteri adalah murid, kamu mursyidnya. Isteri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya. Saat isteri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya. Seketika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya.
Seandainya isteri tulang yang bengko, berhatilah meluruskannya.
Demikian dua insan penuh bahagia diikrarkan dalam biangkai cinta dituliskan dengan pena kasih sayang dibaca berdua, dijalani bersama tercatat dalam kamus bahagia hari ini,
saat ijab qobul diucapkan dan kicau burung nan merdu bernyanyi pertanda mereka ikut bahagia.
Angin meniupkan dirinya dengan melodi syahdu daun pun merekah, menari teratur melambai-lambai, menyambut saklarnya pesta pernikahan, sementara raja dan ratu duduk disinggasana kasih sambil berbagi dalam do’a.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar