MAKNA IQRA
Sungguh menakjubkan, Tuhan menurunkan kepada Muhammad bin Abdullah, kata-kata “Iqra” (Bacalah) sebagai Titah-Nya yang pertama. Mengapa bukan “U'bud Rabbak" (Sembahlah Tuhanmu)?. Atau "Qul Huwa Allah Ahad"( katakan : Tuhan Allah itu Esa". Atau :
قل : اشهد أن لا إله إلا الله".؟
Katakan : Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah?".
Bukankah tujuan utama agama adalah mengajak manusia untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa?. Bukankah meyakini bahwa hanya ada Satu Tuhan adalah prinsip utama dalam Islam?.
Tetapi bagaimana Tuhan Allah bisa diimani keber-Ada-Nya, dan bisa diyakini Dia Yang Maha Esa, bila tanpa pengetahuan tentang Dia. Lalu bagaimana jalan mengetahui dan mengenal-Nya?. Nah jelas sekali, bahwa pengetahuan menjadi basis mengenal Tuhan dan Segala Sifat-Nya untuk pada akhirnya mempercayai bahwa Dia Wajib al-Wujud dan hanya Dia satu-satunya yang Ada dan seterusnya.
Betapa Mahabijaksananya Allah.
"Iqra bisa Ismi Rabbik", secara literal bermakna “bacalah atas nama Rabb (Pendidik) mu”. Lalu apakah yang dibaca oleh Nabi saat itu?. Bukankah beliau "Ummi" yang dimaknai sebagai tak bisa membaca dan menulis?. Apakah Malaikat Jibril telah membawakan untuk beliau bahan bacaan, tulisan berbahasa Arab?.
Maka tentu saja, Iqra tidak hanya dimaknai sesederhana itu. Ia adalah kata bernuansa metaforis (majaz) yang padat makna. Ia mungkin bermakna : lihatlah dan pandanglah semesta, pikirkan dan renungkan inti manusia dan kebudayaan bangsa-bangsa. Lihatlah perilaku dan kata-kata mereka sehari-hari?
Lihatlah langit yang menaungimu, bumi yang menyanggahmu. Lihatlah gunung gemunung yang bertengger di puncak bumi dengan begitu kokoh. Pandanglah lautan biru yang membentang dan menjorok ke dalam perut bumi. Pikirkan O, Muhammad. Siapakah yang menciptakan semua itu?. Lihatlah dirimu sendiri dan renungkan dalam-dalam. Kau sebelumnya hanyalah air mani yang menjijikkan, lalu membentuk darah, daging, tulang, dan seterusnya menjadi dirimu sendiri yang indah. Lalu akan menjadi apakah kau kelak?. Bukankah kau akan kembali menjadi tulang-belulang yang tertimbun di perut bumi dan yang tak berharga?. Lihatlah tingkah laku manusia-manusia di sekelilingmu! Bukankah kau lihat, mereka rajin memperbudak manusia, menindas mereka yang miskin, merendahkan kaum perempuan begitu rendah dan memandang bayi perempuan boleh dikubur hidup-hidup?. Perhatikan, O. Muhammad, para pemimpin kaummu itu. Mereka begitu congkak, arogan dan munafik.
Sesudah itu, melangkahlah engkau wahai Muhammad seraya dalam bimbingan Tuhan. Bebaskan bumi manusia dari sistem penindasan dan pembodohan. Selamatkan umat manusia dari cengkeraman para kapitalis dan kaum borjuis itu. Temani dan berpihaklah kepada mereka yang miskin dan direndahkan oleh manusia-manusia yang arogan dan berhati kasar itu
Nyalakan lilin dan bawalah ia ke tempat-tempat gelap. Cerdaskan akal mereka dan cerahkan hati kaummu. Ajari mereka literasi. Beri mereka pengetahuan dan cahaya Ketuhanan. Melalui itu semua engkau bangun peradaban baru yang cemerlang. Dan selalulah mengingat Tuhan mu dan bersyukurlah kepada-Nya.
dari sumber terpercaya
Sungguh menakjubkan, Tuhan menurunkan kepada Muhammad bin Abdullah, kata-kata “Iqra” (Bacalah) sebagai Titah-Nya yang pertama. Mengapa bukan “U'bud Rabbak" (Sembahlah Tuhanmu)?. Atau "Qul Huwa Allah Ahad"( katakan : Tuhan Allah itu Esa". Atau :
قل : اشهد أن لا إله إلا الله".؟
Katakan : Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah?".
Bukankah tujuan utama agama adalah mengajak manusia untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa?. Bukankah meyakini bahwa hanya ada Satu Tuhan adalah prinsip utama dalam Islam?.
Tetapi bagaimana Tuhan Allah bisa diimani keber-Ada-Nya, dan bisa diyakini Dia Yang Maha Esa, bila tanpa pengetahuan tentang Dia. Lalu bagaimana jalan mengetahui dan mengenal-Nya?. Nah jelas sekali, bahwa pengetahuan menjadi basis mengenal Tuhan dan Segala Sifat-Nya untuk pada akhirnya mempercayai bahwa Dia Wajib al-Wujud dan hanya Dia satu-satunya yang Ada dan seterusnya.
Betapa Mahabijaksananya Allah.
"Iqra bisa Ismi Rabbik", secara literal bermakna “bacalah atas nama Rabb (Pendidik) mu”. Lalu apakah yang dibaca oleh Nabi saat itu?. Bukankah beliau "Ummi" yang dimaknai sebagai tak bisa membaca dan menulis?. Apakah Malaikat Jibril telah membawakan untuk beliau bahan bacaan, tulisan berbahasa Arab?.
Maka tentu saja, Iqra tidak hanya dimaknai sesederhana itu. Ia adalah kata bernuansa metaforis (majaz) yang padat makna. Ia mungkin bermakna : lihatlah dan pandanglah semesta, pikirkan dan renungkan inti manusia dan kebudayaan bangsa-bangsa. Lihatlah perilaku dan kata-kata mereka sehari-hari?
Lihatlah langit yang menaungimu, bumi yang menyanggahmu. Lihatlah gunung gemunung yang bertengger di puncak bumi dengan begitu kokoh. Pandanglah lautan biru yang membentang dan menjorok ke dalam perut bumi. Pikirkan O, Muhammad. Siapakah yang menciptakan semua itu?. Lihatlah dirimu sendiri dan renungkan dalam-dalam. Kau sebelumnya hanyalah air mani yang menjijikkan, lalu membentuk darah, daging, tulang, dan seterusnya menjadi dirimu sendiri yang indah. Lalu akan menjadi apakah kau kelak?. Bukankah kau akan kembali menjadi tulang-belulang yang tertimbun di perut bumi dan yang tak berharga?. Lihatlah tingkah laku manusia-manusia di sekelilingmu! Bukankah kau lihat, mereka rajin memperbudak manusia, menindas mereka yang miskin, merendahkan kaum perempuan begitu rendah dan memandang bayi perempuan boleh dikubur hidup-hidup?. Perhatikan, O. Muhammad, para pemimpin kaummu itu. Mereka begitu congkak, arogan dan munafik.
Sesudah itu, melangkahlah engkau wahai Muhammad seraya dalam bimbingan Tuhan. Bebaskan bumi manusia dari sistem penindasan dan pembodohan. Selamatkan umat manusia dari cengkeraman para kapitalis dan kaum borjuis itu. Temani dan berpihaklah kepada mereka yang miskin dan direndahkan oleh manusia-manusia yang arogan dan berhati kasar itu
Nyalakan lilin dan bawalah ia ke tempat-tempat gelap. Cerdaskan akal mereka dan cerahkan hati kaummu. Ajari mereka literasi. Beri mereka pengetahuan dan cahaya Ketuhanan. Melalui itu semua engkau bangun peradaban baru yang cemerlang. Dan selalulah mengingat Tuhan mu dan bersyukurlah kepada-Nya.
dari sumber terpercaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar