Home

Senin, 16 Juli 2018

The Power Of Santri

Jangan Remehkan SANTRI, Percakapan ini terjadi di Kampus ITB.

Q: “Pak, anaknya masuk ITB?”
A: “Iya pak, alhamdulillah... Anak bapak juga?”

Q: “Iya pak, anak sy sekolah di SMA FAVORIT di ######, masuk ITB tanpa test, saya sangat bangga dgn sekolah anak saya itu. Btw Anak Bapak dari SMA Favorit mana?”

A: “Anak sy dari Pesantren, dia 6 tahun tinggal di Pesantren dan alhamdulillah skr diterima di ITB tanpa test juga”

Q: “Lha emang ada orang pesantren bisa masuk PTN??? Bukannya orang pesantren hanya bisa kuliah agama kaya tafsir hadits gitu di UIN atau di Mesir???”

A: “Itulah bedanya anak pesantren dengan yg tdk pesantren, anak kami bisa masuk jurusan umum apa saja di PTN, sementara anak bapak hanya masuk jurusan umum dan ga bisa masuk jurusan tafsir hadits, kalopun bisa ditanggung anak bapak stress sebelum kuliah hehehe...”

Q: “Saya fikir pesantren hanya utk menjadikan anak jadi guru agama saja”

A: “Anak lulusan pesantren, bisa jadi apa saja, jadi guru, pengusaha, ilmuwan, dan profesional lainnya. Jadi seyogyanya tdk akan ada anak pesantren yg akan nganggur. Karna paling tidak dia bisa jadi imam di mushollanya dan guru ngaji dikampungnya. Kelak ia akan jd imam buat keluarganya dan bisa jadi wasilah pahala surga buat kedua orangtuanya karna keshalehan dan amal2nya. Anak bapak bisa ngaji?”

Q: “Anak saya blm bisa ngaji dan shalat. Waktunya habis buat les disekolahnya... (sedih”.

A: “Anak bapak mengusai berapa bahasa asing?”

Q: “Hanya bisa bahasa Indonesia. Kalo anak bapak?”

A: “Alhamdulillah anak sy fasih 2 bahasa asing mainatream, yaitu inggris dan arab”.

Q: “Oh... ternyata pesantren itu ga kuno ya pak, bahkan lbh baik dr sekolah favorit anak saya”.

A: “Alhamdulillah bapak sudah faham...”

Q: “Oya, bapak dari mana & kerja dimana?”
A: “Sy dari Bogor, alhamdulillah pernah bekerja diperusahaan migas multinasional lbh dari 12 tahun”.

Q: “Wah mantep sekali, dulu sekolah di SMA mana?”

A: “Saya alumni Pesantren...”

Q: “Oh... di Perusahaan Migas bagian Kerohanian Islam ya pak?, soalnya bapak kan dr pesantren”

A: “Alhamdulillah posisi akhir sy sebelum mundur jadi orang gajian adalah sbg Deputy Area Manager Perusahaan Migas Asing yg pegawainya asing juga”

Q: “Oh lulusan pesantren bisa kerja di migas juga yah?”

A: “Nah itulah lagi2 keunikan alumni pesantren...”

Q: “Owhhh..... (Diem tertunduk)”


inilah Pesan KH. HASAN ABDULLAH SAHAL, Pimpinan Pondok ..... untuk para orangtua yang melepas putra-putrinya untuk menuntut ilmu.

"Kalau mau punya anak bermental kuat, orangtua-nya harus lebih kuat, punya anak itu jangan hanya sekedar sholeh tapi juga bermanfaat untuk umat, orangtua harus berjuang lebih ikhlas.. ikhlas.. ikhlas".

Anak-anak mu di pondok pesantren gak akan mati karena kelaparan, gak akan bodoh karena gak ikut les ini dan itu, gak akan terbelakang karena gak pegang "gadget". Insya Allah Anakmu akan dijaga langsung oleh Allah karena sebagaimana janji Allah yang akan menjaga Alqur'an..yakin.. yakin..dan harus yakin.

Lebih baik kamu menangis karena berpisah SEMENTARA dengan anakmu untuk menuntut ilmu agama, dari pada kamu nanti "yen wes tuwo nangis karena anak-anak mu lalai urusan akhirat.. kakean mikir ndunyo, rebutan bondo, pamer rupo..lali surgo.." (kalau sudah tua menangis karean anak2 kamu lalai thdp urusan akhirat....kebanyakan memikirkan urusan dunia, berebut harta, pamer rupa wajah...lupa surga)

“Jadi wali santri itu harus mempunyai 5 sifat dan sikap, yaitu T.I.T.I.P."

1.Tega
Harus tega… harus tega… harus tega… harus percaya kalau di pesantren anakmu itu dididik bukan dibuang. Harus tega, karena pesantren adalah medan pendidikan dan perjuangan…

2.Ikhlas
Harus ikhlas…harus sadar kalau anakmu itu tidak akan dibiarkan terlantar… harus ikhlas anakmu dididik, dilatih, ditempa, diurus, ditugaskan, disuruh hafalan, dan sebagainya… kalau merasa anakmu dibuat nda senyaman hidup dirumah… ambil anakmu serkarang juga..!

3.Tawakkal
Setelah itu serahkan sama Allah. Berdoalah! Karena pesantren bukan tukang sulap, yang bisa merubah begitu saja santri-santrinya… maka berdoalah…

4.Ikhtiar
Ikhtiyar ada 2 Dlohir dan Bathin Ikhtiyar Dhohir berarti harus menyediakan Dana dan Ikhtiyqr Bathin harus selalu berdo'a. Ini adalah kewajiban serta Amanat.

5.Percaya
Percayalah bahwa anak kalian ini dibina, betul-betul DIBINA. Apa yang mereka dapatkan disini adalah bentuk pembinaan. Jadi kalau melihat anak-anakmu diperlakukan bagaimanapun, percayalah itu adalah bentuk pembinaan. Itu adalah pendidikan.

Jadi, jangan SALAH PAHAM !
Jangan SALAH SIKAP !
Jangan SALAH PERSEPSI !

Mereka itu beribadah dengan menuntut ilmu
Mereka selalu diajarkan untuk mendoakan ibu-bapaknya.
Mereka pergi untuk kembali.
Bertemulah jarang-jarang agar CINTA makin berkembang.

jangan pernah ragu untuk menyekolahkan anak anak anda di Pondok Pesantren

Tidak ada komentar:

Posting Komentar