Jika Ilmu Hilang Dari diri seorang Hamba
Apa yang terjadi jika Ilmu Hilang pada diri seorang manusia??
Sahabat gudang da'i Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan orang-orang lemah yang bersikap diam atas kezaliman dan tidak mencegah orang yang berbuat zalim dengan siksa Allah Azza wa Jalla yang akan mengenai mereka semua, tidak ada di antara mereka yang luput,
إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللَّهُ بِعِقَابٍ مِنْهُ
"Sesungguhnya apabila manusia melihat orang zalim dan mereka tidak mencegahnya dari kezaliman, maka Allah akan menimpakan siksa atas mereka semua."
(HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa'i)
Allah Azza wa Jalla berfirman,
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.”
(QS. Al Anfal: 25)
Azab Allah Azza wa Jalla itu sangatlah pedih. Jika azab itu diturunkan di suatu tempat, maka ia akan menimpa semua orang yang ada di tempat tersebut, baik orang shaleh ahli ibadah maupun ahli maksiat...
Dalam ayat ini, Allah Azza wa Jalla memperingatkan kaum Mukminin agar senantiasa membentengi diri mereka dari siksa tersebut dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya, serta menyeru manusia kepada kebaikan dan melarang mereka dari kemungkaran...
Sebab, jika mereka meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar, maka kemungkaran akan menyebar dan kerusakan akan meluas. Bila kondisi sudah demikian, maka azab pun akan diturunkan kepada seluruh masyarakat. Di antara kerusakan yang timbul akibat meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar adalah para pelaku maksiat dan dosa akan semakin berani untuk terus melakukan perbuatan nistanya, sehingga sedikit demi sedikit akan sirnalah cahaya kebenaran dari tengah-tengah umat manusia...
Sebagai gantinya, maksiat akan merajalela, keburukan dan kekejian akan terus bertambah, dan pada akhirnya tidak mungkin lagi untuk dihilangkan. Perbuatan munkar akan menjadi baik dan indah di mata khalayak ramai, kemudian mereka pun akan menjadi pengikut para pelaku maksiat. Salah satu sebab hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan...
Allah Azza wa Jalla berfirman,
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.
(QS. Al-Isra’: 36)
Setelah menyebutkan pendapat para Salaf tentang ayat ini, Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Kesimpulan penjelasan yang mereka sebutkan adalah: bahwa Allah Azza wa Jalla melarang berbicara tanpa ilmu, yaitu berbicara hanya dengan persangkaan yang merupakan perkiraan dan khayalan.”
(Tafsir Al-Qur’anul Azhim, QS. Al-Isra’: 36)
Saudaraku,
Imam Ali bin Abil ‘Izzi Al-Hanafi rahimahullah berkata: “Barangsiapa berbicara tanpa ilmu, maka sesungguhnya dia hanyalah mengikuti hawa-nafsunya, dan Allah Azza wa Jalla telah berfirman,
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللهِ
"Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun."
(QS. Al-Qashash: 50)
(Kitab Minhah Ilahiyah Fii Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah, hlm. 393)
Karena, tersebarluasnya kemungkaran tanpa adanya seorang pun dari ahli ilmu yang mengingkarinya. Sehingga akan membentuk anggapan bahwa hal tersebut bukanlah sebuah kebatilan. Bahkan bisa jadi mereka melihatnya sebagai perbuatan yang baik untuk dikerjakan. Selanjutnya, sikap menghalalkan hal-hal yang diharamkan Allah Azza wa Jalla dan mengharamkan hal-hal yang dihalalkan-Nya pun akan semakin merajalela...
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa beramar ma'ruf nahi munkar agar cahaya kebenaran tidak sirna untuk meraih ridha-Nya...
Aamiin Ya Rabbal Aalamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar