Khutbah Jum'at Terbaru kali ini dengan Tema Keadilan Harus ditegakkan
الحمد لله الذي امرنا بأن نعمل الصالحات اشهد
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له . شهادة تنجي قائلها من المهلكات. واشهد ان شيدنا محمداعبده ورسوله سيد السادات . فصلاته وسلامه على سيدنا محمد وعلى اله واصحاب خير العباد . اما بعد . معاشرالمسلمين رحمكم الله. اوصيكم ونفسي بتقوى الله فقد فازا المتقون
Alhamdulillaahilladzii amaranaa bi anna`malasshoolihaat, Asyhaduallaailaahaillallahu wahdahuu laasyariikalahu, Syahaadatan tunjii qoo ilahaa `anil muhlikaat, Waasyhaduanna Muhammadan `abduhuu warosuuluhu sayyidus saadaat, Fasholawaatullaahi wasalaamuhu `alaa Muhammadin wa`alaa aalihii wa ashaabihii khoirul `ibaad, Ammaa ba`du, Fayaa ma`aasyirol muslimiin, Ittaqullaah, Ittaqullaaha haqqo tuqootih, falaa tamuutunna illaa wa antum muslimiin.
Hadirin Jama`ah Sholat Jum`at yang dirahmati Allah SWT
Marilah kita semua senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT yaitu dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Sebab kita yakin bahwa dengan bertaqwa kepada Allah SWT kita akan dapat memberikan dorongan menuju kearah perbaikan hidup di dunia lahir batin dan dengan bertaqwa pula berarti kita mengharapkan rahmat untuk keselamatan dan kebahagiaan di akhirat nanti.
Allah SWT memerintahkan kepada para Rasul-Nya untuk member peringatan kepada manusia di muka bumi ini agar menegakkan keadilan yang menyeluruh dalam segala hal. Keadilan itu adalah keadilan yang membawa kepada ketenangan dan menyirami kehidupan, sehingga semua orang merasa aman terhadap dirinya, hartanya, kehormatannya, aqidahnya dan akalnya, sehingga tidak ada yang namanya ketakutan, ancaman, perampokan dan tekanan-tekanan yang lainnya. Oleh karena itu seseorang tidak diperkenankan untuk menganiaya orang lain, para pejabat yang berada diatas tidak boleh merampas hak-hak rakyat kecil, yang kuat tidak boleh menekan yang lemah, sehingga masing-masing mempunyai hak yang sama di mata hukum.
Keadilan adalah tanggung jawab umum, bukan hanya tanggung jawab hakim saja, akan tetapi tanggung jawab semua orang sesuai dengan kedudukannya. Seorang saksi akan dimintai pertanggungjawaban atas kesaksiannya, apakah ia memberikan kesaksian dengan benar atau tidak di hadapan hakim. Seorang pengacara akan bertanggung jawab terhadap dakwaan atau gugatan yang dikemukakannya, apakah gugatan itu benar atau salah. Seorang sekretaris juga akan bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya, apakah ia melakukan sesuai dengan pengetahuan yang diberikan oleh Allah SWT atau justru ia melakukan penyimpangan. Oleh karena itu setiap orang adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Seorang penguasa juga akan dimintai pertanggung jawaban mengenai rakyatnya dalam perkara yang kecil maupun besar, juga dalam memilih pembantu-pembantunya, apakah ia memilih orang yang bertaqwa, berilmu dan terpercaya atau tidak?
Seorang laki-laki bertanggung jawab membimbing keluarganya kepada jalan kebenaran, dan berusaha menghalangi mereka dari kebatilan. Begitu juga dengan seorang istri memiliki tanggung jawab dalam rumah tangga suaminya, ia juga harus menjaga keluarganya, mendidik putra-putrinya dengan pendidikan yang baik. Seorang istri yang Sholihah tidak akan menghianati keluarga dan suaminya, dan juga tidak menggunakan harta dengan sewenang-wenangnya, bahkan seorang pembantu rumah tanggapun juga memiliki tanggung jawab yaitu menjaga harta benda majikannya ketika majikannya sedang tidak ada di rumah dan juga tidak berkhianat terhadap keluarga maupun hartanya.
Ibnu Mas`ud r.a. meriwayatkan bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Kullukum Roo`in wa Kullu Mas`uulin `An Ro`iyyatihi”
Artinya: “Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari Muslim)
Hadits diatas juga diperkuat dengan hadits lain yang berarti:
“Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat nanti akan menanyai semua pemimpin, apakah ia menjaga kewajiban yang dibebankan lepadanya atau menyia-nyiakannya.”
Hadirin Jama`ah Sholat Jum`at yang dirahmati Allah SWT
Bala` dan bencana hanya akan terjadi karena kedzaliman manusia itu sendiri. Jika manusia berlaku adil, tidak mendzalimi diri, keluarga maupun semuanya maka mereka tidak akan dikuasai oleh orang-orang yang tidak berilmu dan tidak beragama (tidak konsisten terhadap agamanya), karena memang yang demikian itu merupakan adzab Allah SWT kepada mereka, sebagaimana disebutkan dalam kata-kata hikmah:
“Bagaimana posisi kamu, maka begitulah kamu diperlakukan.”
Dalam hadits qudsi disebutkan bahwa Allah berfirman yang berarti:
“Barang siapa melanggar kepada-Ku, padahal ia mengenal-Ku. Maka Aku jadikan ia dikuasai oleh orang-orang yang tidak mengenal Aku.”
Dan Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur`an surat Al-Anfal ayat 53 yang berarti:
“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah SWT sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 53)
Hadirin Jama`ah Sholat Jum`at yang dirahmati Allah SWT
Itulah tadi khutbah singkat yang dapat saya sampaikan, semoga kiranya Allah SWT memberikan hidayah kepada kita sekalian sehingga kita dapat menjalankan perintah Allah SWT yaitu selalu berusaha untuk menegakkan keadilan.
Aamiin Yaa Rabbal `Aalamiin…
Barakallahulii walakum fil qur`aanil `adziim, wanafa`anii waiyyaakum bimaa fiihi minal aayaati wadzikril hakim, wataqobbal minnii waminkum tilaawatahuu innahuu huwassamii`ul `aliim, aquulu qouli haadzaa wa astaghfirullaahal`adziim, lii walakum walisaairil muslimiina walmuslimaat walmukminiina walmukminaat, fastaghfiruuhu innahuu huwal ghofuururrohiim.
Daftar Pustaka:
Sunarto, Achmad, Khutbah Jum`at Satu Tahun 12 Bulan, Nur Ilmu, Surabaya, 1994.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar