Home

Minggu, 27 Februari 2022

Khutbah Jum'at Hikmah Pembelahan Dada Rasulullah SAW

 Khutbah Jum'at Hikmah Pembelahan Dada Rasulullah SAW



ألْحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ، وقال للنبي: (وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ) وأشهد أن لا إله إلاّالله واحده لا شريك له الأحد الصمد الذي لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد , وأشهد أنّ سيّدنا محمّدا عبده ورسوله الممجّد , اللّهمّ صلّ وسلّم على سيّدنا محمّد سيّد المرسلين وخاتم النّبيّن وعلى أله الطّيّبين الطّاهرين وصحابته أجمعين والتّابعين لهم بإحسان إلى يوم الدّين

أمّا بعد فيا عباد الله : أوصيكم ونفسي بتقوى الله ربّ العالمين , يا عباد الله : يقول الله تبارك وتعالى في كتابه العزيز

(( يَوْمَ لا يَنْفَعُ مالٌ وَلا بَنُونَ ، إِلاَّ مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ، وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ ))

 

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Mari Kita tingkatkan Taqwa kita kepada Allah, SWT………………….

Hari ini kita memasuki Jumat terakhir bulan Rajab bulan yang dikategorikan Allah dan rasulnya sebagai bulan Pilihan, Bulan dimana Rasul melakukan Isra’ dan Mi’raj.

Sebelum  Peristiwa Isra’ dan Mi’raj ada sesuatu yang dahsyat yang terjadi pada diri Rasul yaitu proses Pembelahan dada Rasulullah yang dilakukan oleh Malaikat Jibril

riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. dibelah dadanya sebelum peristiwa Isra’ Mi’raj sebagaimana yang terdapat dalam hadis sohih al-Bukhari

كَانَ أَبُو ذَرٍّ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فُرِجَ عَنْ سَقْفِ بَيْتِي وَأَنَا بِمَكَّةَ فَنَزَلَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفَرَجَ صَدْرِي ثُمَّ غَسَلَهُ بِمَاءِ زَمْزَمَ ثُمَّ جَاءَ بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مُمْتَلِئٍ حِكْمَةً وَإِيمَانًا فَأَفْرَغَهُ فِي صَدْرِي ثُمَّ أَطْبَقَهُ ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي فَعَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا…الخ

Abu Dzar menceritakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda “saat aku di Mekah atap rumahku terbuka, tiba- tiba datang malaikat Jibril, lalu dia membelah dadaku, kemudian mencucinya dengan air zam- zam. Dibawanya pula bejana terbuat dari emas berisi hikmah dan iman, lalu dituangnya ke dalam dadaku dan menutupnya kembali. Lalu dia memegang tanganku dan membawaku menuju langit dunia….. (sampai akhir hadis Isra’ Mi’raj)

Dalam Kitab Taarikh Alhawadits Wal Ahwal An Nabawiyyah karangan Sayyid Muhammad Bin Alwi Bin Abbas Al Maaliky Setidaknya Rasulullah Pernah di Belah dadanya oleh Malaikat sebanyak 4 kali

1-Saat Umur beliau empat tahun 2- saat beliau berumur 10 tahun 3- saat Jibril datang membawa wahyu  4- Malam Isra’ dan Mi’raj

 

Sayyid Muhammad Mengatakan Keempat kejadian pembelahan yang dilakukan Malaikat terhadap baginda Nabi besar Muhammad Wajib kita terima tanpa ada keraguan karena hal itu tidaklah mustahil jika sudah dikehendaki Allah.

 

Kemudian Ibnu Hajar al-‘Atsqalani mengatakan bahwa pencucian hatri Rasulullah dilakukan sebanyak 3 kali beliaupun menjelaskan secara panjang lebar tentang tujuan disucikannya hati Rasulullah sebanyak tiga kali.

 

Yang pertama adalah ketika beliau masih kecil, hal ini bertujuan untuk menjaga dari gangguan syeitan dan mempersiapkan pribadi yang sempurna. Yang kedua ketika hendak menerima wahyu hal ini bertujuan untuk menambahkan kemuliaan nabi dan menerima wahyu dalam keadaan hati yang bersih dan keadaan yang sempurna. Dan yang terakhir ketika hendak melakukan perjalanan isra’ mi’raj hal ini bertujuan untuk keselamatan.

 

Terlepas dari semua itu, menurut Ibnu Hajar, pembasuhan hati sebanyak tiga kali merupakan pengukuhan untuk tercapainya kebersihan hati seseorang yang akan diutus menjadi nabi.

 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Oleh karena itu, selaku muslim yang beriman kita yakin bahwa semua perbuatan kita nantinya akan kita pertanggungjawabkan , maka tiada pilihan lain, kecuali kita harus memiliki hati yang sehat, hati yang bersih, yang oleh al-Qur’an diistilahkan qolbun salim.

Namun kenyataanya dalam kehidupan kita sehari hari, kita banyak menemukan tipe manusia antara lain: manusia yang baik akhlaknya, buruk akhlaknya. muslim, kafir, munafiq. Ada yang ta’at kepada Allah, ada yang ingkar kepada Allah. Ada yang amanah, ada yang khiyanat, ada pendusta, pembohong, penipu, dan lain sebagainya.

Nah, kemudian pertanyaan besar kepada diri kita, mengapa pada diri manusia itu bisa berbeda 180 derajat antara satu dengan yang lainnya? Ternyata ada beberapa faktor penyebabnya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada satu hadis yang perlu kita renungkan bersama. Antara lain, Sabda Rasulullah Saw.

أَلآ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلآ وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging tersebut baik, baiklah seluruh tubuh. Jika rusak, rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah kalbu (hati).” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Jadi sebenarnya, baik buruknya manusia itu terletak pada hatinya atau qolbun-nya. Bukan karena intelektual-nya, pinter-nya, ganteng-nya, pangkatnya dan jabatan atau keturunannya, akan tetapi dari segi hatinya (inner beauty, cantik dari dalam pada diri manusia itu sendiri).

Alangkah bahagianya, apabila kita hidup di dunia ini memiliki pendamping hidup,teman akrab, tetangga dekat yang baik hatinya.

Alangkah bahagianya, apabila kita memiliki pemimpin, yang baik hatinya dan baik budi pekertinya. Karena orang yang baik itu adalah dambaan rakyat, dambaan semua manusia di dunia ini.

Tapi sekarang ini mencari orang yang berbaik hati, tulus ikhlas, perjuangannya membela rakyat atau umat adalah semakin langka dan sulit dicari. Hampir rata-rata mereka itu hanya memperjuangkan dirinya dan kelompoknya.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah.

apa saja yang harus kita lakukan untuk bisa memiliki hati yang bersih atau qolbun salim itu

Pertama, kita harus pelihara kesehatannya, jangan sampai terserang penyakit hati, yaitu cinta dunia dan takut mati. Sebab, orang yang cinta dunia dan takut mati biasanya mempunyai mental rakus, serakah, dan selalu mengumbar hawa nafsunya.

kedua agar kita memiliki hati yang bersih atau qolbun salim adalah, tumbuhkan rasa syukur kepada Allah Swt di mana saja kita berada. Apabila panjenengan mendapatkan suatu kenikmatan, coba panjenengan sambil angen-angen dan mawas diri tentang kenikmatan itu. Kita nanti akan mendapatkan kesimpulan, ternyata Allah Swt sangat baik kepada kita.

 

Dan yang terakhir, agar kita memiliki qolbun salim, hati yang bersih, yaitu dengan cara menumbuhkan kegairahan atau semangat beribadah dalam berbagai aspek kehidupan, di mana saja kita berada, yang ditandai dengan gemar melakukan kebajikan karena hanya mencari ridho Allah Swt.

 

Demikian Hutah yang dapat kami sampaikan semoga kita semua memiliki hati yang sehat, hati yang bersih, sebagai modal untuk bertemu dengan Allah. Karena itu pasti, tidak bisa ditawar-tawar lagi, tinggal menunggu gilirannya entah kapan nanti.

Semoga kita dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta dapat terhindar dari siksa api neraka. Allahhumma Aamiin..

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

 

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وزجر , وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى  بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللهم بارك لنا في رجب وشعبانا وبلغنا رمضان . رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar