Home

Selasa, 12 Oktober 2021

Hukum Sholat Berjamaah Menurut Madzhab Syafi'i - Kitab Yaqut An Nafis

Hukum Sholat Berjamaah Menurut Madzhab Syafi'i - Kitab Yaqut An Nafis



SHOLAT JAMAAH

Secara Bahasa, al-jama’ah berarti kelompok atau golongan. Sedangkan 

secara syar’i/ Istilah jamaah berarti berkaitan antara shalatnya makmum dengan shalatnya imam.

Hukum shalat berjamaah :

1.      Fardhu “ain : seperti shalat jum’at.

2.      Fardhu kifayah : sperti shalat fardhu yang diwajibkan kepada seorang laki-laki merdeka yang mukim.

3.      Sunnah : seperti shalat jenazah dan dua hari raya.

4.      Mubah : seperti shalat rawatib dan tasbih.

5.      Makruh : seperti melakukan shalat ‘ada  (pada waktunya) dengan bermakmum pada orang yang shalat qada’  (diluar waktu) atau sebaliknya.

6.      Haram : seperti shalaat yang tatacaranya berbeda. Misalnya, orang yang shalat subuh bermakmum kepada orang yang shalat gerhana.

Udzur-Udzur Shalat Jum’at Dan Jamaah

Udzur shalat jum’at dan jamaah ada banyak, diantaranya :

1.      Sakit.

2.      Khawatir terhadap diri, kehormatan, atau hartanya.

3.      Cuaca sangat panas.

4.      Cuaca sangat dingin.

5.      Menunggui orang sakit apabila tidak ada orang lain yang menjaganya.

6.      Dan posisinya harus sebagai orang yang menenangkan si sakit.

7.      Mendampingi kerabat yang mendekati ajal kematian.

8.      Hujan yang membasahi baju dan tidak ada peneduh.

Syarat-Syarat Shalat Jamaah

      Syarat-syarat shalat jamaah ada tiga belas, yaitu :

1.      Makmum tidak mengetahui batalnya shalat imam.

2.      Makmum tidak berkeyakinan bahwa shakat imamnya batal.

3.      Makmum tidak meyakini bahwa dia harus mengqadha shalatnya yang bersama imam.

4.      Imam tidak menjadi makmum dari orang lain.

5.      Imam tidak ummi (harus baik bacaannya).

6.      Seorang laki-laki atau banci tidak boleh bermakmum kepada perempuan atau banci.

7.      Tidak boleh berada di depan imam dari sisi tempat shalat, kecuali dalam kondisi sangat takut.

8.      Makmum mengetahui gerakan imam.

9.      Imam dan makmum berada dalam satu masjid atau sekiranya dalam radius 300 dzira’.

10.  Makmum meniatkan shalat berjamaah atau yang lainnya.

11.  Shalat imam dna makmun harus sesuai.

12.  Makmum berkesesuaian dengan imam dalam setiap sunnah, yang jika menyelisihinya termasuk keburukan.

13.  Mekmum harus mengikuti imam.

 

Sunnah-Sunnah Dalam Shalat Jamaah

      Sunnah-sunah dalam shalat jamaah ada banyak diantaranya :

1.      Meluruskan shaf.

2.      Makmum berdiri di shaf pertama.

3.      Imam mengeraskan suara takbir dan ucapan “sami’allahu liman hamidah”

4.      Termauk juga mengeraskan salam.

5.      Makmum yang masbuk mengikuti imam dalam hal bacaan.

Hal-Hal Yang Dimakruhkan Dalam Shalat Jamaah

      Hal-hal yang dimakruhkan dalam shalat jamaah ada banyak diantaranya :

1.      Tidak meluruskan shaf.

2.      Bermakmum kepada orang fasik dan ahli bid’ah.

3.      Bermakmum kepada orang yang was-was.

4.      Bermakmum kepad orang yang suka mengulang-ulangi huruf.

5.      Bermakmum kepad orang yag tidak baik bacaannya (lahin) yang todak mengubah makna.

6.      Makmum bersamaan persis dengan imam dalam hal rukun pada selain takbiratul ihram.

7.      Menyendiri dalam shaf.

 


1 komentar:

  1. Bagaimana hukum sholat jamaah, sedang sgiff nya tidak rapat seperti diera pandemi saat ini, trims jawabanya

    BalasHapus