Home

Senin, 17 September 2018

Berhentilah melaknat dan menyebar kebencian


              بسم الله الرحمن الرحيم

_Sahabatku yang Tercinta...Rahimakumullah...,,,

"Menelaah Kajian Tasawuf Al-Habib Abdullah bin 'Alawy al-Haddad dalam karyanya "Risalatul Mu'awanah" sangat mencerahkan dan menyejukkan."

Saya nukilkan salah satunya kupasan beliau tentang eksistensi laknat-melaknat yang seringkali kita jumpai di medsos sebagai ungkapan kebencian baik kepada pihak Pemerintah, lawan politik, Ulama yang tidak mereka sukai, ataupun pihak lain yang tidak sepaham dengan mereka.*_

*Lebih jelasnya, Habib Abdullah bertutur :*

*وَ اِيَّاكَ اَنْ تَلْعَنَ مُسْلِمًا اَوْ بَهِيْمَةً أَوْ خَادِمًا أَوْ شَخْصًا بِعَيْنِهِ وَاِنْ كَانَ كَافِرًا اِلاَّ اِنْ تَحَقَّقْتَ أَنَّهُ مَاتَ عَلَى الْكُفْرِ كَفِرْعَوْنَ وَ أَبِيْ جَهْلٍ أَوْ عَلِمْتَ اَنَّ رَحْمَةَ اللهِ لاَتَنَالُهُ بِحَالٍ كَٳِبْلِيْسَ (وَاعْلَمْ) أَنَّ اللَّعْنَةَ اِذَا خَرَجَتْ مِنَ الْعَبْدِ تَصْعَدُ نَحْوَ السَّمَاءِ فَتُغْلَقَ دُوْنَهَا اَبْوَابًهَا ثُمَّ تَنْزِلُ اِلَى الْأَرْضِ فَتُغْلَقَ دُوْنَهَا ثُمَّ تَجِيْئُ اِلَى الْمَلْعُوْنِ فَٳِنْ وَجَدَتْ فِيْهِ مَسَاغًا وَاِلاَّ رَجَعَتْ اِلَى قَائِلِهَا.*

*Artinya :*
_"Takutlah engkau dari melaknat diri seorang Muslim, hewan, pembantu, atau seseorang kendati ia kafir sekalipun, kecuali jika ia jelas-jelas mati dalam kekufurannya seperti Fir’aun dan Abu Jahal atau makhluk yang diketahui bahwa rahmat ALLAH telah terputus dari sebab tingkahnya seperti iblis, Dan ketahuilah bahwasanya laknat jika keluar dari mulut seorang hamba lalu naik ke langit, maka tertutuplah seluruh pintu-pintu langit menolaknya, kemudian turunlah laknat itu ke bumi, lalu tertutuplah bumi menolaknya. Selanjutnya datanglah laknat itu kepada orang yang menjadi sasaran laknat; maka jika laknat itu sesuai dengan kondisi orang yang dilaknat, maka orang itu akan terkena laknat, tapi jika tidak sesuai, maka laknat itu akan kembali kepada pengucapnya."_
*(Risalatul Mu'awanah : 29)*

*Subhanallah.......!!!!*
Ternyata laknat itu tidak diterima oleh langit maupun bumi, bahkan bisa berbalik kepada pelaknatnya.

Maka berhati-hatilah kita dalam mengendalikan ucapan atau tulisan kita, jangan sampai antipati yang berlebihan membuat kita merasa nikmat melaknat sesama makhluk ALLAH, apalagi sampai menjadi hobi.
(Na’udzubillahi min dzalik)

Karena itu mari hentikan sekarang juga kebiasaan melaknat sesama manusia kendati terhadap orang kafir yang masih hidup sekalipun.

Karena boleh jadi menjelang wafatnya ia masuk Islam dan menjadi pembela Islam serta banyak jasanya bagi perkembangan dakwah Islam seperti Umar bin Khatthab, Khalid bin Walid r.a. dan sebagainya.

Jika kita keras dan jahat kepada orang kafir, bagaimana mereka akan tertarik kepada Islam ?

Habib Abdullah memberi pengecualian terhadap orang kafir jahat yang telah mati dalam kekufuran dan kejahatannya, maka boleh melaknatnya atau menceritakan keburukannya, untuk dijadikan pelajaran agar kita menghindari sifat-sifat tercela darinya seperti kehidupan Fir’aun dan Abu Jahal.

Keluhuran ajaran moral dalam Islam semakin terlihat dari adanya larangan melaknat binatang atau pembantu atas kesalahan yang diperbuatnya, sehingga umat Islam dibimbing agar tetap santun kepada makhluk ALLAH yang derajatnya lebih rendah darinya.

Wallahu a'lamu bisshowab.

Wallohul Muwaffiq ila Aqwamith Thoriq.

"SEMOGA BERMANFAAT"
اللهمّ صلّ علی سيّدنا محمّد


Tidak ada komentar:

Posting Komentar